PROKALTENG.CO- Intensitas hujan yang masih tinggi dan banjir yang masih
meluas membuat warga terpaksa mengungsi. “BPBD (Badan Penanggulangan
Bencana Daerah), sampai saat ini masih melakukan pendataan pengungsi,†ujar
Raditya.
Menurut Raditya, para pengungsi dan korban banjir tersebar
di lima titik lokasi yang aman. Upaya pendistribusian logistik dan alaat
evakuasi kebencanaan terus dilakukan, namun terhambat akses dari Banjarmasin
menuju Palaihari-Tanah Laut terputus.
Hingga saat ini, tim gabungan masih terus bergotong royong
melakukan penanganan bencana dan evakuasi. BPBD Tanah Laut juga masih
membutuhkan logistik mendesak untuk pengungsian.
“Masyarakat terdampak banjir membutuhkan sandang, pangan,
terpal, matras, selimut, dan peralatan dasar untuk kebencanaan,†pungkas
Raditya.
Sebanyak 6.346 rumah warga di Kabupaten Tanah Laut,
Kalimantan Selatan (Kalsel) terendam banjir akibat luapan air Sungai Pelaihari.
Hal ini mengakibatkan 21.990 orang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pusat Data dan Komunikasi BNPB Raditya Jati
menyampaikan, banjir di Tanah Laut merupakan dampak dari intensitas hujan yang
tinggi di Kalimantan, sejak Minggu (3/1). Hal ini mengakibatkan meluapnya
Sungai Pelaihari.
“Saat ini, tinggi muka air terpantau 150 senti meter
sampai 200 senti meter,†kata Raditya dalam keterangannya, Jumat (15/1).