PROKALTENG.CO-Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah. Hingga Minggu (14/12), tercatat sebanyak 1.016 jiwa dilaporkan meninggal dunia sejak peristiwa bencana terjadi pada 29 November 2025.
Selain korban meninggal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat 212 orang masih dilaporkan hilang. Sementara itu, sebanyak 624.670 warga terdampak masih harus mengungsi di berbagai lokasi pengungsian.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, berkurangnya jumlah korban hilang terjadi seiring ditemukannya sejumlah korban yang sebelumnya dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
“Banyaknya jumlah korban meninggal dunia yang sebelumnya dinyatakan hilang dan kemudian ditemukan, ini tentu saja mengurangi jumlah nama dari korban hilang yang sebelumnya dilaporkan oleh anggota keluarga,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers daring.
Ia merinci, dari total 1.016 korban meninggal dunia tersebut, sebanyak 424 jiwa berasal dari Provinsi Aceh, 349 jiwa di Sumatera Utara, dan 243 jiwa di Sumatera Barat.
Menurut Abdul Muhari, data korban masih bersifat dinamis dan dapat mengalami perubahan seiring proses verifikasi dan identifikasi yang terus dilakukan oleh tim di lapangan.
“Ini masih ada jumlah korban jiwa meninggal dunia, tetapi di beberapa kabupaten/kota hasil verifikasi identifikasi melalui data by name by address ini memengaruhi jumlah korban meninggal,” tegasnya.
BNPB bersama pemerintah daerah dan unsur terkait terus melakukan upaya pencarian korban hilang, penanganan pengungsi, serta percepatan distribusi bantuan logistik dan layanan dasar bagi masyarakat terdampak bencana di ketiga provinsi tersebut. (jpg)


