26.7 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Gempa 7,2 Magnitudo Guncang Nias

PROKALTENG.CO – Gempa sebesar 7,2 Magnitudo terjadi di Nias Barat,
Sumatera Utara, pada Jumat 14 Mei WIB, sekitar pukul 13:33 WIB. Gempa disebut
tidak berpotensi tsunami.

Dilansir dari akun Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di kedalaman 19
kilometer, dengan koordinat 0.10 LU-96.53 BT, atau sekitar 141 kilometer barat
daya dari Nias Barat di Sumatera Utara.

Kepala Sub Bidang Direktorat
(Kasubdit) Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Nias Barat, Hiramo melaporkan, guncangan gempa bumi tersebut sempat membuat
masyarakat panik dan keluar rumah.

“Masyarakat panik dan keluar
rumah,” ujar Hiramo melalui keterangan tertulis, Jumat (14/5/2021).

Hiramo menyebut, Tim Reaksi Cepat
(TRC) BPBD Kabupaten Nias Barat saat ini sedang melakukan kaji cepat dan
berkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait.

Sejumlah netizen menyebut jika
gempa dengan goncangan yang berpusat di Nias Barat terasa hingga Padang, juga
Riau di Sumatera Barat.

Baca Juga :  Transformasi Digital BRI Raih 2 Penghargaan Internasional

BMKG juga mencatat terjadi tiga
kali gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,7 (setelah pemutakhiran)
mengguncang Nias Barat, Sumatera Utara.

Dalam keterangan tertulis yang
diterima, Jumat, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo
Prayitno mengatakan hingga Jumat 14 Mei pukul 14.30 WIB, hasil pemantauan BMKG
menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak tiga kali
(aftershock).

Gempa bumi tektonik magnitudo 6,7
mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera pada Jumat 14 Mei
pukul 13.33.09 WIB. Namun, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa terletak pada
koordinat 0,2 Lintang Utara (LU) dan 96,69 Bujur Timur (BT), atau tepatnya
berlokasi di laut pada jarak 125 kilometer (km) arah Barat Daya Kota Lahomi,
Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi
episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis
gempa bumi dangkal yang berada di zona outer-rise, dan gempa bumi tersebut
memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).

Baca Juga :  Bakal Hidup Lama dengan Covid-19, Menkes Atur Cara Makan di Restoran

Guncangan gempa bumi itu
dirasakan di Gunung Sitoli, Kabupaten Nias III-IV MMI (bila pada siang hari
dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Banda Aceh III MMI (getaran
dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan akan truk berlalu), Aek Godang, Aceh
Tengah II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang
digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan
dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Masyarakat diimbau agar tetap
tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

Selain itu, masyarakat diimbau
untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,
dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada
kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum
kembali ke dalam rumah.

PROKALTENG.CO – Gempa sebesar 7,2 Magnitudo terjadi di Nias Barat,
Sumatera Utara, pada Jumat 14 Mei WIB, sekitar pukul 13:33 WIB. Gempa disebut
tidak berpotensi tsunami.

Dilansir dari akun Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di kedalaman 19
kilometer, dengan koordinat 0.10 LU-96.53 BT, atau sekitar 141 kilometer barat
daya dari Nias Barat di Sumatera Utara.

Kepala Sub Bidang Direktorat
(Kasubdit) Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Nias Barat, Hiramo melaporkan, guncangan gempa bumi tersebut sempat membuat
masyarakat panik dan keluar rumah.

“Masyarakat panik dan keluar
rumah,” ujar Hiramo melalui keterangan tertulis, Jumat (14/5/2021).

Hiramo menyebut, Tim Reaksi Cepat
(TRC) BPBD Kabupaten Nias Barat saat ini sedang melakukan kaji cepat dan
berkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait.

Sejumlah netizen menyebut jika
gempa dengan goncangan yang berpusat di Nias Barat terasa hingga Padang, juga
Riau di Sumatera Barat.

Baca Juga :  Transformasi Digital BRI Raih 2 Penghargaan Internasional

BMKG juga mencatat terjadi tiga
kali gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,7 (setelah pemutakhiran)
mengguncang Nias Barat, Sumatera Utara.

Dalam keterangan tertulis yang
diterima, Jumat, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo
Prayitno mengatakan hingga Jumat 14 Mei pukul 14.30 WIB, hasil pemantauan BMKG
menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak tiga kali
(aftershock).

Gempa bumi tektonik magnitudo 6,7
mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera pada Jumat 14 Mei
pukul 13.33.09 WIB. Namun, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa terletak pada
koordinat 0,2 Lintang Utara (LU) dan 96,69 Bujur Timur (BT), atau tepatnya
berlokasi di laut pada jarak 125 kilometer (km) arah Barat Daya Kota Lahomi,
Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi
episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis
gempa bumi dangkal yang berada di zona outer-rise, dan gempa bumi tersebut
memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).

Baca Juga :  Bakal Hidup Lama dengan Covid-19, Menkes Atur Cara Makan di Restoran

Guncangan gempa bumi itu
dirasakan di Gunung Sitoli, Kabupaten Nias III-IV MMI (bila pada siang hari
dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Banda Aceh III MMI (getaran
dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan akan truk berlalu), Aek Godang, Aceh
Tengah II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang
digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan
dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Masyarakat diimbau agar tetap
tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

Selain itu, masyarakat diimbau
untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,
dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada
kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum
kembali ke dalam rumah.

Terpopuler

Artikel Terbaru