33.4 C
Jakarta
Thursday, November 14, 2024

DMI Terbitkan Edaran Pembatasan Aktivitas di Masjid Selama Ramadan

JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan mengeluarkan surat
edaran pembatasan aktivitas di masjid selama bulan Ramadan. Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).

Ketua Umum DMI Jusuf Kalla (JK)
mengatakan akan melakukan pembatasan aktivitas di masjid selama Ramadan. Hal
tersebut sangat penting, mengingat wabah corona sudah menjadi pandemi dunia.

“Tentu ada (pembatasan), masing-masing
masjid akan membatasi gerakan di masjid,” katanya di Kantor Pimpinan Pusat DMI,
Jakarta Selatan, Jumat (13/3).

Dijelaskannya, nantinya
masing-masing ketua DMI provinsi akan mengeluarkan surat edaran. Tentunya akan
disesuaikan dengan kondisi yang ada di masjid.

Pembatasan aktivitas tersebut,
yaitu jamaah diimbau tidak melakukan kegiatan terlalu lama di masjid. Begitu
pula dengan kegiatan khotbah, dibatasi waktu maksimal 15 menit.

“Kalau Tarawih juga diatur oleh
masing-masing masjid, kalau biasa di masjid delapan rakaat selebihnya
dikerjakan di rumah saja, jangan terlalu lama,” kata mantan Wakil Presiden
Indonesia itu.

Selain pembatasan aktivitas,
pengurus masjid diminta untuk membersihkan masjid menggunakan karbol usai
digunakan. Sehingga masjid tetap bersih terhindar dari penularan Covid-19.

Baca Juga :  Sempat Koma Karena Kecelakaan, Kondisi Dylan Carr Sudah Sadar

“Jadi setiap hari dibersihkan,
jadi karbolnya harus ada, Kalau karbol kita siapkan 2 juta botol se-Indonesia,”
kata JK.

Dikatakannya, karbol yang
disiapkan akan dibagikan ke masjid-masjid yang membutuhkan terutama yang tidak
mampu membeli karbol.

Ditambahkan, Ketua Umum DMI DKI
Jakarta Haji Makmun Al Ayubi memendekkan khutbah itu dibolehkan. Bahkan ada
hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim: “Sesungguhnya panjangnya
shalat dan pendeknya khutbah merupakan ciri dari kefaqihan seseorang.”

“Untuk khutbah Jumat bisa
disingkat, ada dalilnya, rukun khutbah sudah jelas paling sedikit dua menit,
isi khutbahnya cukup nasihat untuk ketaqwaan,” katanya.

Terkait, shalat tarawih, dia
mengatakan, tidak bisa dipercepat. Namun, masjid bisa melaksanakan dengan
rakaat yang biasa dan bacaannya tidak harus mengkhatamkan satu juz Alquran.

“Jadi Shalat Tarawih tidak bisa
dibikin cepat, hanya rakaat yang umum saja, bacaan shalatnya tidak
panjang-panjang,” katanya.

Terpisah, Menteri Agama Fachrul
Razi menegaskan pemerintah tidak melakukan pembatasan khutbah Jumat seperti
yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.

“Belum ada (pembatasan). Kita
belum melakukan itu. Kita masih tetap melakukan salat Jumat seperti biasa,”
katanya seusai menemani Presiden Jokowi melihat penyemprotan disinfektan di
Masjid Istiqlal Jakarta.

Baca Juga :  Ferdian Paleka Kembali Viral, Diospek Cuma Pakai Celana Dalam di Sel

Terkait shalat tarawih dan buka
puasa bersama di bulan Ramadan akan tetap dilakukan.

“Kami sepakat tarawih maupun buka
puasa bersama tetap kita adakan seperti biasa kecuali ada situasi menjadi
sangat jelek. Mudah-mudahan tidak terjadi. Nanti kita ambil langkah-langkah
lain yang lebih baik dalam menghadapi ini tapi kami garisbawahi bahwa sementara
waktu ini sampai ada perubahan dan mudah-mudahan tidak ada perubahan salat
tarawih maupun salat jemaah lainnya dan juga buka puasa bersama tetap kita
jalankan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Sedangkan Imam Besar Masjid
Istiqlal Nazaruddin Umar menambahkan, pihaknya sudah membuat sejumlah opsi
persiapan ibadah di bulan Ramadan.

“Kami lebih mendetail yang
kecil-kecil seperti mikforon kami sterilkan karena setiap pembicara itu lain,
uang receh kan ada uang china, dolar, penularan melalui uang juga kami
sterilkan, aparat kami bertugas di situ. kami menyiapkan sabun, antiseptik di
daerah tertentu,” katanya.(gw/fin/kpc)

JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan mengeluarkan surat
edaran pembatasan aktivitas di masjid selama bulan Ramadan. Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).

Ketua Umum DMI Jusuf Kalla (JK)
mengatakan akan melakukan pembatasan aktivitas di masjid selama Ramadan. Hal
tersebut sangat penting, mengingat wabah corona sudah menjadi pandemi dunia.

“Tentu ada (pembatasan), masing-masing
masjid akan membatasi gerakan di masjid,” katanya di Kantor Pimpinan Pusat DMI,
Jakarta Selatan, Jumat (13/3).

Dijelaskannya, nantinya
masing-masing ketua DMI provinsi akan mengeluarkan surat edaran. Tentunya akan
disesuaikan dengan kondisi yang ada di masjid.

Pembatasan aktivitas tersebut,
yaitu jamaah diimbau tidak melakukan kegiatan terlalu lama di masjid. Begitu
pula dengan kegiatan khotbah, dibatasi waktu maksimal 15 menit.

“Kalau Tarawih juga diatur oleh
masing-masing masjid, kalau biasa di masjid delapan rakaat selebihnya
dikerjakan di rumah saja, jangan terlalu lama,” kata mantan Wakil Presiden
Indonesia itu.

Selain pembatasan aktivitas,
pengurus masjid diminta untuk membersihkan masjid menggunakan karbol usai
digunakan. Sehingga masjid tetap bersih terhindar dari penularan Covid-19.

Baca Juga :  Sempat Koma Karena Kecelakaan, Kondisi Dylan Carr Sudah Sadar

“Jadi setiap hari dibersihkan,
jadi karbolnya harus ada, Kalau karbol kita siapkan 2 juta botol se-Indonesia,”
kata JK.

Dikatakannya, karbol yang
disiapkan akan dibagikan ke masjid-masjid yang membutuhkan terutama yang tidak
mampu membeli karbol.

Ditambahkan, Ketua Umum DMI DKI
Jakarta Haji Makmun Al Ayubi memendekkan khutbah itu dibolehkan. Bahkan ada
hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim: “Sesungguhnya panjangnya
shalat dan pendeknya khutbah merupakan ciri dari kefaqihan seseorang.”

“Untuk khutbah Jumat bisa
disingkat, ada dalilnya, rukun khutbah sudah jelas paling sedikit dua menit,
isi khutbahnya cukup nasihat untuk ketaqwaan,” katanya.

Terkait, shalat tarawih, dia
mengatakan, tidak bisa dipercepat. Namun, masjid bisa melaksanakan dengan
rakaat yang biasa dan bacaannya tidak harus mengkhatamkan satu juz Alquran.

“Jadi Shalat Tarawih tidak bisa
dibikin cepat, hanya rakaat yang umum saja, bacaan shalatnya tidak
panjang-panjang,” katanya.

Terpisah, Menteri Agama Fachrul
Razi menegaskan pemerintah tidak melakukan pembatasan khutbah Jumat seperti
yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.

“Belum ada (pembatasan). Kita
belum melakukan itu. Kita masih tetap melakukan salat Jumat seperti biasa,”
katanya seusai menemani Presiden Jokowi melihat penyemprotan disinfektan di
Masjid Istiqlal Jakarta.

Baca Juga :  Ferdian Paleka Kembali Viral, Diospek Cuma Pakai Celana Dalam di Sel

Terkait shalat tarawih dan buka
puasa bersama di bulan Ramadan akan tetap dilakukan.

“Kami sepakat tarawih maupun buka
puasa bersama tetap kita adakan seperti biasa kecuali ada situasi menjadi
sangat jelek. Mudah-mudahan tidak terjadi. Nanti kita ambil langkah-langkah
lain yang lebih baik dalam menghadapi ini tapi kami garisbawahi bahwa sementara
waktu ini sampai ada perubahan dan mudah-mudahan tidak ada perubahan salat
tarawih maupun salat jemaah lainnya dan juga buka puasa bersama tetap kita
jalankan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Sedangkan Imam Besar Masjid
Istiqlal Nazaruddin Umar menambahkan, pihaknya sudah membuat sejumlah opsi
persiapan ibadah di bulan Ramadan.

“Kami lebih mendetail yang
kecil-kecil seperti mikforon kami sterilkan karena setiap pembicara itu lain,
uang receh kan ada uang china, dolar, penularan melalui uang juga kami
sterilkan, aparat kami bertugas di situ. kami menyiapkan sabun, antiseptik di
daerah tertentu,” katanya.(gw/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru