28.5 C
Jakarta
Thursday, November 13, 2025

Sebut Soeharto Membunuh Jutaan Rakyat, Politikus PDIP Ini Dipolisikan

PROKALTENG.CO-Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dilaporkan ke Bareskrim Polri atas pernyataannya yang menyebut bahwa Presiden kedua RI, Soeharto membunuh jutaan rakyat.

Ribka diadukan ke Bareskrim oleh Aliansi Rakyat Anti Hoaks (ARAH) pada Rabu 12 November kemarin.

“Kami datang ke sini untuk mengadukan pernyataan salah satu politisi dari PDIP yaitu Ribka Tjiptaning yang menyatakan bahwa Pak Soeharto adalah pembunuh terkait polemik pengangkatan almarhum Soeharto sebagai pahlawan nasional,” kata Koordinator ARAH, Iqbal di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Iqbal mengatakana, Ribka menyampaikan Soeharto membunuh jutaan rakyat ke media pada 28 Oktober lalu.

Dia menilai, pernyataan Ribka tersebut tidak mendasar. Sebab tidak ada putusan resmi dari pengadilan yang menyatakan Soeharto pembunuh.

“Apakah ada putusan hukum atau putusan pengadilan yang menetapkan bahwa almarhum Presiden Soeharto melakukan pembunuhan terhadap jutaan masyarakat?” ucapnya.

Baca Juga :  Diarak Pendukungnya, Rizky Aditya Kembalikan Formulir Bacabup ke PDIP

Oleh sebab itu, dia menilai Ribka telah menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong.

“Kalau dibiarkan tentu akan menyesatkan informasi publik,” tutur dia.

Sebelumnya, nama Soeharto resmi ditetapkan sebagai pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo pada Senin 10 November 2025 lalu.

Ribka Tjiptaning sebelumnya mengkritik rencanan pemberian gelar itu. Menurut dia Soeharto tidak layak jadi pahlawan nasional sebab telah membunuh jutaan rakyat.

“Sudah ngomong di beberapa media loh. Kalau pribadi, oh, saya menolak keras. Iya kan? Apa sih hebatnya si Soeharto itu sebagai pahlawan hanya bisa memancing, eh apa membunuh jutaan rakyat Indonesia,” ujar Ribka kepada wartawan di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 28 November 2025 lalu.

Baca Juga :  Prabowo Tak Ajak PDIP Jadikan Menteri, Pakar Ungkap Penyebabnya

“Udahlah, pelanggar HAM, membunuh jutaan rakyat. Belum ada pelurusan sejarah, udahlah nggak ada pantasnya dijadikan pahlawan nasional,” tuturnya.(fin)

 

PROKALTENG.CO-Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dilaporkan ke Bareskrim Polri atas pernyataannya yang menyebut bahwa Presiden kedua RI, Soeharto membunuh jutaan rakyat.

Ribka diadukan ke Bareskrim oleh Aliansi Rakyat Anti Hoaks (ARAH) pada Rabu 12 November kemarin.

“Kami datang ke sini untuk mengadukan pernyataan salah satu politisi dari PDIP yaitu Ribka Tjiptaning yang menyatakan bahwa Pak Soeharto adalah pembunuh terkait polemik pengangkatan almarhum Soeharto sebagai pahlawan nasional,” kata Koordinator ARAH, Iqbal di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Iqbal mengatakana, Ribka menyampaikan Soeharto membunuh jutaan rakyat ke media pada 28 Oktober lalu.

Dia menilai, pernyataan Ribka tersebut tidak mendasar. Sebab tidak ada putusan resmi dari pengadilan yang menyatakan Soeharto pembunuh.

“Apakah ada putusan hukum atau putusan pengadilan yang menetapkan bahwa almarhum Presiden Soeharto melakukan pembunuhan terhadap jutaan masyarakat?” ucapnya.

Baca Juga :  Diarak Pendukungnya, Rizky Aditya Kembalikan Formulir Bacabup ke PDIP

Oleh sebab itu, dia menilai Ribka telah menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong.

“Kalau dibiarkan tentu akan menyesatkan informasi publik,” tutur dia.

Sebelumnya, nama Soeharto resmi ditetapkan sebagai pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo pada Senin 10 November 2025 lalu.

Ribka Tjiptaning sebelumnya mengkritik rencanan pemberian gelar itu. Menurut dia Soeharto tidak layak jadi pahlawan nasional sebab telah membunuh jutaan rakyat.

“Sudah ngomong di beberapa media loh. Kalau pribadi, oh, saya menolak keras. Iya kan? Apa sih hebatnya si Soeharto itu sebagai pahlawan hanya bisa memancing, eh apa membunuh jutaan rakyat Indonesia,” ujar Ribka kepada wartawan di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 28 November 2025 lalu.

Baca Juga :  Prabowo Tak Ajak PDIP Jadikan Menteri, Pakar Ungkap Penyebabnya

“Udahlah, pelanggar HAM, membunuh jutaan rakyat. Belum ada pelurusan sejarah, udahlah nggak ada pantasnya dijadikan pahlawan nasional,” tuturnya.(fin)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/