PROKALTENG.CO-Sebanyak 1.512 jemaah haji dari Embarkasi Surabaya telah kembali ke Tanah Air dari kloter 1 hingga 4 per Jumat (13/6). Namun, 54 jemaah dilaporkan wafat, tertinggi secara nasional. Sebanyak 50 orang wafat di Tanah Suci, sementara 4 lainnya meninggal di RS Haji sebelum keberangkatan.
Plh PPIH Debarkasi Surabaya, Sugiyo, merinci lokasi wafatnya jemaah: 29 di Makkah, 8 di Mina, 6 di Madinah, 4 di Arafah, 3 di bandara Tanah Suci, dan 4 di Surabaya. Meski begitu, jumlah wafat pasca-Armuzna disebut lebih sedikit dibanding tahun lalu.
“Artinya saat Armuzna, kondisi kesehatan jemaah lebih baik karena hanya 12 yang wafat,” ujar Sugiyo.
Ia mengungkap, angka kematian tahun ini meningkat dibanding 2024 yang tercatat 31 orang. Salah satu penyebabnya adalah tingginya jumlah jemaah berisiko tinggi (risti), yakni lansia atau yang memiliki penyakit bawaan. Banyak jemaah harus menunggu hingga 13 tahun untuk bisa berangkat.
Kabid Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, menyebut 74,17 persen jemaah tergolong risti berdasarkan pemeriksaan tahap tiga sebelum keberangkatan. Ia juga melaporkan ada jemaah yang diduga terpapar Covid-19 saat tiba di Debarkasi karena suhu tubuh tinggi.
“Kami lakukan swab, hasilnya akan kami laporkan ke daerah asal,” kata Rosidi. (jpg)