Presiden ketiga
Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie wafat dalam usia 83 tahun di
RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9). Pria kelahiran Parepare, Sulawesi
Selatan 25 Juni 1936 lalu ini dikenal memiliki segudang prestasi. Salah satunya
di dunia penerbangan.
Karya yang paling
dikenal publik yakni, pesawat N250 Gatot Kaca. Tim JawaPos.com berkesempatan
untuk mewawancarai salah seorang penerbang pesawat yang dirancang oleh BJ
Habibie itu. Ester Gayatri merupakan pilot perempuan pertama yang menerbangkan
pesawat N250.
“Karena pada saat saya
pulang dari Amerika pada 1984 Indonesia belum ada pilot wanita, jadi saya
ditolak dimana-mana, beliaulah yang menerima saya di PT Nurtanio,†kata Ester
ditemui di rumah duka Habibie, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis
(12/9).
Ester menyampaikan,
Habibie merupakan sosok yang visioner. Berkat kebaikan Habibie, Ester dapat
diterima bekerja sebagai pilot di PT Nurtanio.
“Padahal itu saya
masih baru. Jadi dia visioner. Saya benar benar sangat bertema kasih,†ujar
Ester mengingat perjalanan kariernya.
Ester menyebut,
Habibie telah banyak mengajarkan terkait teknis pesawat kepadanya. Bahkan
Habibie sempat menasihati Ester soal terbang pesawat.
Lebih jauh, Ester
menyatakan pertemuan terakhir dengan Bapak Demokrasi itu pada tiga tahun lalu
pada 2016. Saat itu, lanjut Ester, dirinya baru pulang dari sekolah pilot di
Kanada.
“Langsung pada event
lebaran saya ditanya masih terbang, saya jawab masih, saya siap membantu untuk
apapun pesawat yang ia rancang R80 saya siap bantu. Itu kali terakhir setelah
itu saya sibuk dengan N219,†tukasnya.
Untuk diketahui, pada
1978 Habibie diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi. Ia juga
tercatat memimpin proyek pesawat N250 Gatot Kaca, pesawat pertama buatan
Indonesia.
Rancangan pesawatnya
dapat terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’, istilah untuk pesawat yang oleng.
Pesawat itu juga merupakan pesawat turbotrop di dunia yang menggunakan Fly
by Wire dengan jam terbang 900 jam.(jpg)