25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Serangan Tomcat di Samarinda Meluas, Incar Rumah Dekat Rawa

Serangan serangga jenis tomcat seperti tidak terbendung. Usai
merambah blok BM dan BH di perumahan elite Pondok Surya Indah, Samarinda,
Kalimantan Timur (Kaltim), kini giliran blok BL ditemukan serangga berbahaya
tersebut.

Penemuan sendiri terjadi saat warga hendak mengambil dan
menjemur pakaian dari mesin cuci. Serangga tersebut jatuh ke lantai dan membuat
pemilik rumah kaget bukan kepalang.

Beruntung, warga paham, sehingga tidak langsung menginjak atau
mematikan dengan bersentuhan secara langsung dengan kulit.

Dari pantauan, rata-rata rumah warga yang dimasuki tomcat
berdiri di pinggir rawa yang mulai kering akibat kemarau. Hal ini diduga
sebagai pemicu, serangga tomcat masuk ke permukiman dan bersentuhan langsung
dengan penghuninya.

Mengatasi hal itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda
langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan pengecekan, pada  Jumat
(9/8) sekitar pukul 10.30 Wita. Salah satu rumah yang dituju adalah milik Nanik
Herlina, 29, di Blok BH3.

Dari penuturan ibu dua anak ini, penampakan tomcat sudah terjadi
sejak Rabu (7/8) lalu. Saat itu, ia menemukan seekor di bagian tengah dan dua
ekor lagi di bagian dapur rumahnya.

Selang sehari kemudian, dirinya mendapati dua ekor lagi di
dapur, saat hendak menjemur pakaian dari dalam mesin cuci.

Baca Juga :  Jokowi Resmikan Sirkuit Mandalika, Siap untuk Ajang Kelas Dunia

“Tiga ekor pertama itu saya pukul dan mati. Saya buang ke bak
sampah. Nah, yang dua itu saya semprot pakai pembunuh serangga. Tapi hanya satu
yang mati, dan saya masukkan ke plastik klip itu,” kata Nanik, dikutip
dari Samarinda Pos (Jawa Pos Group), Senin (12/8).

Saat berkonsultasi dengan suaminya, Nanik menduga, serangga yang
dipastikan tomcat itu masuk dari celah papan dapur yang bolong, di mana
terdapat rawa di belakangnya. Agar tomcat tidak masuk lagi, papan itu ditambal.

“Alhamdulillah, Sabtu kemarin aman aja. Tidak ada
ditemukan tomcat lagi. Saya curiganya ya di belakang rawa rumah saya ini,”
ungkap Nanik.

Meski tidak menemukan tomcat. Nanik tetap khawatir jika
sewaktu-waktu, binatang itu masuk kembali. Terlebih ia memiliki dua anak yang
masih kecil.

“Bagaimana cara mengatasinya ya. Takut saya,” ucap Nanik, kepada
petugas Damkar yang bertandang ke rumahnya.

Mendapat pertanyaan itu, Ichwab Wahyudin yang membidangi
Evakuasi Penyelamatan Hak Sipil Damkar Samarinda menegaskan, untuk penanganan,
pihaknya akan meminta petunjuk dan teknis dari Dinas Pertanian. Sebab, tomcat
adalah hewan di persawahan. Ia juga akan menanyakan obat-obatan apa yang cocok
untuk penanganan serangga ini.

Baca Juga :  Astaghfirullah, Syekh Ali Jaber Ditikam OTK Saat Ceramah di Masjid

“Kami siap saja untuk melakukan aksi, namun kami menunggu dari petunjuk
Dinas Pertanian, karena kami tidak punya obat apa yang tepat untuk mengatasi
serangga itu,” kata Ichwan.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi pula dengan Dinas
Kesehatan untuk dampak yang telah ditimbulkan dari serangga ini. Sebab, seperti
diketahui, salah seorang warga Budianto, 49, warga Blok BM menjadi korban
pertama, serangan tomcat di perumahan elite tersebut.

“Sambil kami tunggu langkah terbaik apa yang harus dilakukan,
kami mengimbau warga untuk tidak bersentuhan langsung dengan tomcat. Cukup di
sapu atau disingkirkan dengan alat yang mudah didapat. Sebab, bahaya tomcat
bukan pada gigitannya. Melainkan cairan yang ada ditubuhnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Rustam juga
menegaskan, keberadaan tomcat di perumahan tersebut benar adanya. Pihaknya pun
telah mendatangi dan bertemu langsung dengan warga.

“Langkah awal kami tetap mengimbau warga untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Sebab, sebagaimana kita ketahui, tomcat ini senang
dengan daerah lembab. Untuk itu, selalu waspada,” singkat Rustam. (jpg)

 

Serangan serangga jenis tomcat seperti tidak terbendung. Usai
merambah blok BM dan BH di perumahan elite Pondok Surya Indah, Samarinda,
Kalimantan Timur (Kaltim), kini giliran blok BL ditemukan serangga berbahaya
tersebut.

Penemuan sendiri terjadi saat warga hendak mengambil dan
menjemur pakaian dari mesin cuci. Serangga tersebut jatuh ke lantai dan membuat
pemilik rumah kaget bukan kepalang.

Beruntung, warga paham, sehingga tidak langsung menginjak atau
mematikan dengan bersentuhan secara langsung dengan kulit.

Dari pantauan, rata-rata rumah warga yang dimasuki tomcat
berdiri di pinggir rawa yang mulai kering akibat kemarau. Hal ini diduga
sebagai pemicu, serangga tomcat masuk ke permukiman dan bersentuhan langsung
dengan penghuninya.

Mengatasi hal itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda
langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan pengecekan, pada  Jumat
(9/8) sekitar pukul 10.30 Wita. Salah satu rumah yang dituju adalah milik Nanik
Herlina, 29, di Blok BH3.

Dari penuturan ibu dua anak ini, penampakan tomcat sudah terjadi
sejak Rabu (7/8) lalu. Saat itu, ia menemukan seekor di bagian tengah dan dua
ekor lagi di bagian dapur rumahnya.

Selang sehari kemudian, dirinya mendapati dua ekor lagi di
dapur, saat hendak menjemur pakaian dari dalam mesin cuci.

Baca Juga :  Jokowi Resmikan Sirkuit Mandalika, Siap untuk Ajang Kelas Dunia

“Tiga ekor pertama itu saya pukul dan mati. Saya buang ke bak
sampah. Nah, yang dua itu saya semprot pakai pembunuh serangga. Tapi hanya satu
yang mati, dan saya masukkan ke plastik klip itu,” kata Nanik, dikutip
dari Samarinda Pos (Jawa Pos Group), Senin (12/8).

Saat berkonsultasi dengan suaminya, Nanik menduga, serangga yang
dipastikan tomcat itu masuk dari celah papan dapur yang bolong, di mana
terdapat rawa di belakangnya. Agar tomcat tidak masuk lagi, papan itu ditambal.

“Alhamdulillah, Sabtu kemarin aman aja. Tidak ada
ditemukan tomcat lagi. Saya curiganya ya di belakang rawa rumah saya ini,”
ungkap Nanik.

Meski tidak menemukan tomcat. Nanik tetap khawatir jika
sewaktu-waktu, binatang itu masuk kembali. Terlebih ia memiliki dua anak yang
masih kecil.

“Bagaimana cara mengatasinya ya. Takut saya,” ucap Nanik, kepada
petugas Damkar yang bertandang ke rumahnya.

Mendapat pertanyaan itu, Ichwab Wahyudin yang membidangi
Evakuasi Penyelamatan Hak Sipil Damkar Samarinda menegaskan, untuk penanganan,
pihaknya akan meminta petunjuk dan teknis dari Dinas Pertanian. Sebab, tomcat
adalah hewan di persawahan. Ia juga akan menanyakan obat-obatan apa yang cocok
untuk penanganan serangga ini.

Baca Juga :  Astaghfirullah, Syekh Ali Jaber Ditikam OTK Saat Ceramah di Masjid

“Kami siap saja untuk melakukan aksi, namun kami menunggu dari petunjuk
Dinas Pertanian, karena kami tidak punya obat apa yang tepat untuk mengatasi
serangga itu,” kata Ichwan.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi pula dengan Dinas
Kesehatan untuk dampak yang telah ditimbulkan dari serangga ini. Sebab, seperti
diketahui, salah seorang warga Budianto, 49, warga Blok BM menjadi korban
pertama, serangan tomcat di perumahan elite tersebut.

“Sambil kami tunggu langkah terbaik apa yang harus dilakukan,
kami mengimbau warga untuk tidak bersentuhan langsung dengan tomcat. Cukup di
sapu atau disingkirkan dengan alat yang mudah didapat. Sebab, bahaya tomcat
bukan pada gigitannya. Melainkan cairan yang ada ditubuhnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Rustam juga
menegaskan, keberadaan tomcat di perumahan tersebut benar adanya. Pihaknya pun
telah mendatangi dan bertemu langsung dengan warga.

“Langkah awal kami tetap mengimbau warga untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Sebab, sebagaimana kita ketahui, tomcat ini senang
dengan daerah lembab. Untuk itu, selalu waspada,” singkat Rustam. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru