JAKARTA – Sebanyak 26 kader PDIP yang sedang mengikuti rangkaian
Rakernas I PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, mendapat sanksi. Tak
tanggung-tangung, sanksi itu langsung diberikan oleh Ketua Umum Megawati
Soekarnoputri. Penyebabnya mayoritas ketahuan merokok.
“Ketua umum terus memantau.
Sanksi ini sesuai dengan pidato politik Ketua Umum pada saat pembukaan
rakernas. Dimana, disiplin langsung diterapkan. Mereka yang tidak menjalankan
instruksi Ketum, instruksi partai, langsung diberi sanksi,†kata Sekjen PDIP
Hasto Kristiyanto di sela-sela Rakernas I PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta,
Sabtu.
Menurutnya, ada 26 kader partai
yang kena sanksi. Kebanyakan karena merokok di luar arena saat rakernas
berlangsung. “Mereka diberi sanksi karena tidak menjalankan perintah dalam
disiplin partai. Ada yang merokok di luar pada saat acara. Ada yang terlalu
asyik di tempat lain, juga langsung diberi sanksi. ID card-nya dikasih lubang.
Bahkan, ada yang lubangnya dua,†imbuh Hasto.
Selain itu, kader yang melakukan
provokasi saat melakukan antrean juga dijatuhi sanksi. Dikatakan, enjadi kader
partai berlambang banteng moncong putih harus siap menjadi pemimpin dan
pengikut. “Kami langsung berikan sanksi saat itu juga,†tegasnya.
Sementara itu, terkait persiapan
Pilkada 2020 yang digelar di 270 provinsi dan kabupaten/kota, Megawati
menargetkan kemenangan 60 persen. Target itu berdasarkan keputusan Kongres PDIP
beberapa waktu lalu. Bahkan, dalam pertemuan tertutup pada Jumat (11/1) malam,
Megawati kembali menegaskan hal tersebut.
“Intinya PDIP harus memenangi
Pilkada Serentak 2020. Ini sudah menjadi keputusan Kongres. Targetnya menang 60
persen. Konsolidasi memenangi pilkada di daerah-daerah yang sudah dipetakan,â€
jelas Wasekjen PDIP Arief Wibowo.
Terkait pasangan koalisi Pilkada
2020, Mega meminta para kader di daerah memikirkannya secara matang. Sebab,
Pilkada tidak hanya memenangkan pasangan calon, tetapi juga partai. “Tidak
boleh sekadar memenangkan orangnya. Tetapi harus juga bisa memenangkan partai
dan rakyat,†imbuhnya.
Target tersebut, lanjut Arief,
wajib bagi seluruh kader. Sebab, kemenangan Pilkada 2020 akan menjadi dasar
kemenangan di Pileg dan Pilpres 2024. Bali dan Jawa Tengah masih menjadi
andalan PDIP pada Pilkada tahun ini. Di dua daerah itu, PDIP tetap mengutamakan
kadernya sendiri.
“Seperti Bali dan Jawa Tengah.
Itu kan memang basis utama. Juga ada beberapa daerah lain yang dalam hitungan
kita punya potensi menang,†ucapnya.(rh/fin/nto)