25.4 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Ferdian Paleka Kembali Viral, Diospek Cuma Pakai Celana Dalam di Sel

Tiga tersangka kasus prank di youtube dengan
konten bantuan makanan isi sampah, sudah ditahan di Mapolrestabes Bandung. Baru
sehari ditahan, Youtuber Ferdian Paleka kembali viral dengan video yang beredar
tentang perundungan atau ospek kepada Ferdian di dalam sel Maporestabes
Bandung.

Dalam video yang beredar di WhatsApp grup,
ada tiga video Ferdian dan dua temannya diberi masa ospek. Dalam video yang
berdurasi 40 detik, 1 menit 38 dan 30 detik. Tampak youtuber tersebut sudah
tidak memiliki rambut alias botak.

Youtuber tersebut bahkan, diberi hukuman
keliling di dalam sel, dengan menggunakan celana dalam saja. Viralnya video
ferdian didalam sel penjara, banyak disoroti netizen. Bahkan artis Nikita
Mirzani, memberikan komentar dalam akun instagramnya agar Ferdian diberi
hukuman sosial saja.

Baca Juga :  Jenazah Pasien COVID-19 Jadi Permasalahan Baru

“Kan sudah dihukum sekarang dipenjara, dia
sudah dapat sanksi sosial masyarakat, atau dihukum sosial,” cuit Nikita
Mirzani.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung
Sampurna tidak membenarkan aksi perploncoan kepada youtuber Ferdian Paleka dan
rekannya. Menurutnya, tindakan ini telah menyalahi aturan rumah tahanan
(rutan).

Ulung mengatakan, video perploncoan ini dibuat
oleh para tahanan. Telepon genggam yang digunakan mereka diduga hasil dari
penyelundupan ke dalan rutan.

“Rekamanan itu didapat dari handphone tahanan
yang membully Ferdi cs, didapat pada saat makanan yang dimasukkan ke dalam
tahananan,” kata Ulung kepada wartawan, Sabtu (9/5).

Ulung menerangkan, selama pandemi Covid-19
tida ada kunjungan tahanan secara langsung. Hanya kiriman makanan yang bisa
diterima oleh para tahanan.

Baca Juga :  PDIP Beber Tiga Faktor Kunci Elektabilitas Ganjar Naik

Saat ini telepon genggam beserta para pelaku
perundungan kepada Ferdian sudah diamankan petugas. Termasuk petugas penjaga
rutan juga turut diperiksa.

“Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap
tahanan maupun penjaga tahananan sampai ke atasnya, sampai Kasat Tahtinya kita
pemeriksaan untuk mempertanggungjawabkan kejadian ini,” jelas Ulung.

Tiga tersangka kasus prank di youtube dengan
konten bantuan makanan isi sampah, sudah ditahan di Mapolrestabes Bandung. Baru
sehari ditahan, Youtuber Ferdian Paleka kembali viral dengan video yang beredar
tentang perundungan atau ospek kepada Ferdian di dalam sel Maporestabes
Bandung.

Dalam video yang beredar di WhatsApp grup,
ada tiga video Ferdian dan dua temannya diberi masa ospek. Dalam video yang
berdurasi 40 detik, 1 menit 38 dan 30 detik. Tampak youtuber tersebut sudah
tidak memiliki rambut alias botak.

Youtuber tersebut bahkan, diberi hukuman
keliling di dalam sel, dengan menggunakan celana dalam saja. Viralnya video
ferdian didalam sel penjara, banyak disoroti netizen. Bahkan artis Nikita
Mirzani, memberikan komentar dalam akun instagramnya agar Ferdian diberi
hukuman sosial saja.

Baca Juga :  Jenazah Pasien COVID-19 Jadi Permasalahan Baru

“Kan sudah dihukum sekarang dipenjara, dia
sudah dapat sanksi sosial masyarakat, atau dihukum sosial,” cuit Nikita
Mirzani.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung
Sampurna tidak membenarkan aksi perploncoan kepada youtuber Ferdian Paleka dan
rekannya. Menurutnya, tindakan ini telah menyalahi aturan rumah tahanan
(rutan).

Ulung mengatakan, video perploncoan ini dibuat
oleh para tahanan. Telepon genggam yang digunakan mereka diduga hasil dari
penyelundupan ke dalan rutan.

“Rekamanan itu didapat dari handphone tahanan
yang membully Ferdi cs, didapat pada saat makanan yang dimasukkan ke dalam
tahananan,” kata Ulung kepada wartawan, Sabtu (9/5).

Ulung menerangkan, selama pandemi Covid-19
tida ada kunjungan tahanan secara langsung. Hanya kiriman makanan yang bisa
diterima oleh para tahanan.

Baca Juga :  PDIP Beber Tiga Faktor Kunci Elektabilitas Ganjar Naik

Saat ini telepon genggam beserta para pelaku
perundungan kepada Ferdian sudah diamankan petugas. Termasuk petugas penjaga
rutan juga turut diperiksa.

“Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap
tahanan maupun penjaga tahananan sampai ke atasnya, sampai Kasat Tahtinya kita
pemeriksaan untuk mempertanggungjawabkan kejadian ini,” jelas Ulung.

Terpopuler

Artikel Terbaru