31.9 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Djoko Santoso Meninggal Dunia karena Stroke Berat

Mantan Panglima TNI Djoko Santoso meninggal
dunia, Minggu (10/5) pagi sekitar pukul 06.30 WIB di Rumah Sakit Pusat TNI
Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI
dr Budi Sulistya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, mengatakan, bahwa
almarhum Djoko Santoso meninggal dunia karena strok.

“Beliau (alm Djoko) dirawat sejak Sabtu
(2/5) lalu karena mengalami stroke.
Beliau meninggal bukan karena COVID-19, tetapi karena stroke berat yang
dideritanya,” kata Budi.

Namun, Budi enggan memaparkan lebih jauh apakah
kematian Djoko Santoso itu terjadi usai operasi pendarahan otak.

“Beliau meninggal karena stroke berat,”
katanya lagi.

Jenazah Djoko Santoso saat ini telah berada di
rumah duka yang berada di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur sebelum dimakamkan.

Baca Juga :  Lebih 70 Persen Jamaah Sudah Lunasi Biaya Haji

Jenazah Djoko, akan dimakamkan di Tempat
Pemakaman Umum (TPU) San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Pemakaman sendiri
akan dilakukan siang sesuai dengan protokol kesehatan.

“Sebenarnya beliau punya hak untuk
dimakamkan di TMP Kalibata, tetapi pihak keluarganya meminta untuk dimakamkan
di TPU San Diego Hills,” ujar Budi.

Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010. Kemudian, dia
terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai
Gerindra.

Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan
Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. 

Mantan Panglima TNI Djoko Santoso meninggal
dunia, Minggu (10/5) pagi sekitar pukul 06.30 WIB di Rumah Sakit Pusat TNI
Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI
dr Budi Sulistya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, mengatakan, bahwa
almarhum Djoko Santoso meninggal dunia karena strok.

“Beliau (alm Djoko) dirawat sejak Sabtu
(2/5) lalu karena mengalami stroke.
Beliau meninggal bukan karena COVID-19, tetapi karena stroke berat yang
dideritanya,” kata Budi.

Namun, Budi enggan memaparkan lebih jauh apakah
kematian Djoko Santoso itu terjadi usai operasi pendarahan otak.

“Beliau meninggal karena stroke berat,”
katanya lagi.

Jenazah Djoko Santoso saat ini telah berada di
rumah duka yang berada di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur sebelum dimakamkan.

Baca Juga :  Lebih 70 Persen Jamaah Sudah Lunasi Biaya Haji

Jenazah Djoko, akan dimakamkan di Tempat
Pemakaman Umum (TPU) San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Pemakaman sendiri
akan dilakukan siang sesuai dengan protokol kesehatan.

“Sebenarnya beliau punya hak untuk
dimakamkan di TMP Kalibata, tetapi pihak keluarganya meminta untuk dimakamkan
di TPU San Diego Hills,” ujar Budi.

Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010. Kemudian, dia
terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai
Gerindra.

Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan
Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. 

Terpopuler

Artikel Terbaru