PROKALTENG.CO-Warga Kelurahan/ Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Sunarsih, 58 ini patut dicontoh. Perempuan penjual nasi pecel itu merelakan tabungannya digunakan untuk penanganan Covid-19.
Padahal, sejatinya duit yang ditabung sejak setahun lalu itu akan digunakan untuk beribadah ke Baitullah. Sunarsih berencana menggunakannya sebagai uang saku perjalan ibadah umrah.
Namun, tak kunjung meredanya pandemi korona, membuat rencana ibadahnya tak kunjung terealisasi. Senin (9/8), ia mendatangi Pemkot Probolinggo. Ia menyerahkan duit tabungannya itu kepada Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Ia merelakan uang dalam celengannya digunakan untuk penanganan korona.
Di Kantor Pemkot, Sunarsih ditemui langsung oleh Wali Kota dan sekretarisnya, Ninik Ira Wibawati. Duit dalam celengan setahun itu pun dihitung bersama. Hasilnya, terdapat Rp 1.271.000.
Sunarsih mengaku duit itu merupakan hasil menabung sekitar setahun terakhir. Nenek yang saban hari berjualan nasi pecel di Pasar Wonoasih, itu sengaja menyisihkan hasil jualannya.
Rencananya, uang itu akan digunakan sebagai uang saku untuk beribadah umrah. Namun, niat itu dibatalkan dan memutuskan menyumbangkannya untuk penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo.
“Ini ngumpulin buat umrah. Bukan daftar umrah. Ini (uang tabungan) buat sangu kalau dapat undian umrah. Ternyata Covid masih ada. Saya sumbangin lagi. Mudah-mudahan cepat selesai Covid-19 ini,” ujar Sunarsih.
Dalam celengannya, terdapat dua lembar uang seratus ribuan dan beberapa lembar pecahan lima ribu rupiah. Namun, kebanyakan berupa uang koin seribuan. Sunarsih mengatakan, selain sebagian penghasilan dari berjualan pecel, duit itu juga pemberian anaknya.
Kepekaan Sunarsih diapresiasi Wali Kota. Dalam kondisi seperti saat itu, kata Wali Kota, dibutuhkan kepekaan dan kepedulian untuk ikut membantu sesama. Bantuan tak harus berupa uang, tapi bisa juga membantu mengenai kesadaran, edukasi, dan informasi kepada masyarakat.
Kedua kalinya Ibu Sunarsih datang menyerahkan kembali uang tabungannya untuk membantu masalah pandemi Covid-19. Tentunya ini adalah sesuatu hal yang luar biasa. Ini harus kita jadikan contoh atau koreksi untuk diri kita sendiri,” ujarnya.