Kebakaran
hutan dan lahan (Karhutla) masih terus terjadi di beberapa wilayah di Sumatera
dan Kalimantan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, kabut
asap akibat Karhutla tersebut tak sampai ke wilayah Singapura dan Malaysia.
“Wilayah Singapura dan Semenanjung Malaysia tidak terdeteksi
asap lintas batas atau trans-boundary haze dari
Sumatera,†kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas
BNPB, Agus Wibowo dalam keterangannya, Minggu (8/9).
Berdasarkan pantauan BNPB Sabtu (7/9), masih masih ada sejumlah
sejumlah titik api (hotspot) kategori sedang dan tinggi di enam
provinsi prioritas. Di antaranya terdapat di Riau 201 titik, Jambi 84 titik,
Sumatera Selatan 126 titik, Kalimantan Barat 660 titik, Kalimantan Tengah 482
titik, dan Kalimantan Selatan 46 titik.
“Jumlah hotspot yang banyak di
wilayah Kalimantan Barat, menunjukkan kebakaran hutan dan lahan yang
menyebabkan asap sampai ke perbatasan wilayah Kalimantan Barat dan Serawak,
Malaysia,†ucap Agus.
“Asap juga menyebabkan jarak pandang pendek sehingga penerbangan
pesawat beberapa di Bandara Kalimantan Tengah terganggu,†sambungnya.
Sementara itu, pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) sekitar pukul 07.00 WIB pada hari ini juga menunjukkan masih
ada sejumlah titik api di Sumatera dan Kalimantan. Di antaranbya di Riau 85
titik, Jambi 127 titik, Sumatera Selatan 52 titik, Kalimantan Barat 782 titik,
Kalimantan Tengah 544 titik, dan Kalimantan Selatan 66 titik.
“Hotspot yang masih banyak di Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah hari ini juga dapat menyebabkan kabut asap yang
mengganggu penduduk dan penerbangan di Kalimantan. Serta kemungkinan dapat
menimbulkan trans-boundary
haze ke perbatasan Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia,â€
ujar Agus.
Agus memastikan, BNPB dan Pemerintah Daerah terus bekerja keras
memadamkan karhutla. Di enam provinsi prioritas, BNPB menerjunkan 9.072
personel untuk patroli, sosialisasi, dan pemadaman jalur darat.
“Melalui jalur udara juga dikerahkan 37 pesawat untuk water
bombing dan patroli. Di Provinsi Riau dikerahkan juga pesawat
untuk operasi teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan,†pungkasnya.(jpg)