KABAR baik bagi maskapai nasional yang biasa
menerbangkan jamaah umrah. Saat ini penerbangan umrah tidak hanya dapat
dilayani oleh maskapai Saudia Airlines (SV).
Kabar terbaru soal kebijakan penerbangan umrah
itu disampaikan Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali dalam diskusi virtual
tadi malam. Dia mengatakan sudah mendapatkan edaran resmi dari General
Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi tertanggal 5 November.
Isinya dibolehkannya pengangkutan jamaah umrah
dari luar Arab Saudi. Ketika sudah dibolehkan mengangkut jamaah umrah untuk
tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh Kementerian Haji
dan Umrah Arab Saudi. Kemudian seluruh kru pesawat juga wajib PCR. Jadi inti
surat tersebut adalah kesanggupan maskapai mengikuti protokol tersebut.
“Dibolehkan seluruh maskapai (menjalankan, Red)
penerbangan untuk jamaah umrah dari dan ke Jakarta,†katanya.
Dengan adanya surat edaran itu, maka
penerbangan umrah untuk jamaah asal Indonesia tidak hanya dilayani oleh Saudia
Airlines.
Dia menekankan meskipun tidak ada batasan
maskapai, otoritas Arab Saudi tetap menekankan pentingnya protokol kesehatan.
Diantaranya adalah kewajiban PCR sebelum terbang ke Arab Saudi. Kemudian juga
selama berada di dalam pesawat, penumpang harus selalu mengenakan masker.
Dalam kesempatan itu, Endang mengatakan bahwa
kabar penerbitan visa umrah untuk Indonesia akan dihentikan adalah hoaks. Kabar
itu muncul setelah ada informasi tiga orang jamaah umrah asal Indonesia yang
dinyatakan positif Covid-19 setelah swab di hotel di Makkah.
Endang menegaskan Arab Saudi tentu berupaya
menegakkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Termasuk dilakukan
swab secara random untuk calon jamaah umrah yang sudah berada di Makkah.“Arab
Saudi konsentrasi di sektor kesehatan,†katanya.
Sementara itu Kabid Umrah Asosiasi Muslim
Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Ansyary
menyinggung soal harga minimal atau harga acuan umrah di tengah pandemi. Dia
mengatakan dalam waktu dekat Kemenag akan menerbitkan harga minimal umrah. “Sudah
banyak beredar harga minimal Rp 26 juta,†katanya.
Dia mengatakan harga tersebut dengan asumsi
pelayanan minimal. Seperti hotel minimal bintang tiga kemudian menggunakan
pesawat satu kali transit.
Zaky menegaskan harga
tersebut hanya berlaku selama pandemi Covid-19. Setelah nanti pandemi selesai,
harga acuannya akan kembali ke Rp 20 juta per jamaah.