31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

BNPB: 124 Jiwa Meninggal akibat Longsor dan Banjir Bandang di NTT

PROKALTENG.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mencatat 124 jiwa meninggal dunia menyusul banjir bandang dan longsor di Nusa
Tenggara Timur (NTT).

Data itu didapatkan BNPB hingga
Rabu (7/4) pukul 14.00 WIB. “Perkembangan terakhir 124 jiwa meninggal,” kata
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam
konferensi pers yang disiarkan YouTube akun BNPB Indonesia, Selasa (6/4).

Data BNPB mencatat, 67 dari 124
jiwa yang meninggal dunia, ditemukan di Kabupaten Flores Timur. Kemudian, 28
dari 124 jiwa yang meninggal dunia ditemukan di Kabupaten Lembata.

Kemudian 21 jiwa ditemukan
meninggal dunia di Kabupaten Alor. Selanjutnya tiga jiwa ditemukan meninggal
dunia di Kabupaten Malaka.

Baca Juga :  Dukung Penanganan Pandemi, BRI Bantu Fasilitas Penunjang RS

“Dua meninggal dunia di Saburai
Jua, satu meninggal di Kota Kupang, satu meninggal dunia di Kabupaten Ende, dan
satu meninggal di Kabupaten Kupang,” tutur Jati.

Selain korban meninggal dunia,
BNPB mencatat orang hilang pasca-banjir dan longsor di NTT. Hingga data Rabu
pukul 14.00 WIB, BNPB mencatat 74 orang hilang di provinsi dengan ibu kota
Kupang itu.

“Jadi, yang hilang itu enam di
Kabupaten Flores Timur, 44 orang di Kabupaten Lembata, 24 orang di kabupaten
Alor,” beber Jati.

Masih berdasarkan data BNPB,
sebanyak 129 orang mengalami luka-luka menyusul banjir bandang dan longsor di
NTT. Namun, kata Jati, angka korban luka-luka bisa meningkat seiring jumlah
warga terdampak banjir dan longsor mencapai empat ribuan. “Kemudian luka-luka
ada 129 dan masih dalam proses pendataan,” beber dia.

Baca Juga :  PKS Sebut Jokowi Telat Larang Mudik, Dulu Anies Dilarang Luhut

PROKALTENG.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mencatat 124 jiwa meninggal dunia menyusul banjir bandang dan longsor di Nusa
Tenggara Timur (NTT).

Data itu didapatkan BNPB hingga
Rabu (7/4) pukul 14.00 WIB. “Perkembangan terakhir 124 jiwa meninggal,” kata
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam
konferensi pers yang disiarkan YouTube akun BNPB Indonesia, Selasa (6/4).

Data BNPB mencatat, 67 dari 124
jiwa yang meninggal dunia, ditemukan di Kabupaten Flores Timur. Kemudian, 28
dari 124 jiwa yang meninggal dunia ditemukan di Kabupaten Lembata.

Kemudian 21 jiwa ditemukan
meninggal dunia di Kabupaten Alor. Selanjutnya tiga jiwa ditemukan meninggal
dunia di Kabupaten Malaka.

Baca Juga :  Dukung Penanganan Pandemi, BRI Bantu Fasilitas Penunjang RS

“Dua meninggal dunia di Saburai
Jua, satu meninggal di Kota Kupang, satu meninggal dunia di Kabupaten Ende, dan
satu meninggal di Kabupaten Kupang,” tutur Jati.

Selain korban meninggal dunia,
BNPB mencatat orang hilang pasca-banjir dan longsor di NTT. Hingga data Rabu
pukul 14.00 WIB, BNPB mencatat 74 orang hilang di provinsi dengan ibu kota
Kupang itu.

“Jadi, yang hilang itu enam di
Kabupaten Flores Timur, 44 orang di Kabupaten Lembata, 24 orang di kabupaten
Alor,” beber Jati.

Masih berdasarkan data BNPB,
sebanyak 129 orang mengalami luka-luka menyusul banjir bandang dan longsor di
NTT. Namun, kata Jati, angka korban luka-luka bisa meningkat seiring jumlah
warga terdampak banjir dan longsor mencapai empat ribuan. “Kemudian luka-luka
ada 129 dan masih dalam proses pendataan,” beber dia.

Baca Juga :  PKS Sebut Jokowi Telat Larang Mudik, Dulu Anies Dilarang Luhut

Terpopuler

Artikel Terbaru