Pemerintah terus menggulirkan kehidupan new
normal di tengah wabah Covid-19 yang belum hilang. Kehidupan new normal atau
kenormalan baru ada di semua aspek. Diantaranya adalah tatanan kenormalan baru
di dunia pendidikan.
Ketua Umum Pegurus Besar Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi menyampaikan sejumlah usulan terkait
new normal di dunia pendidikan. ’’Pertama, merancang Kurikulum Sekolah Era
Pandemi atau KSEP,’’ katanya dalam halal bi halal PGRI yang digelar secara
online, Sabtu (6/6).
Unifah mengatakan kurikulum era pandemi itu
sifatnya aktif dan aplikatif. Serta membuat pembelajaran rasional. Menurut dia
kurikulum yang ada sekarang terlalu mengutamakan konten. Tidak mendorong
anak-anak untuk belajar mandiri. Unifah mengatakan di masa pandemi ini,
anak-anak didorong supaya bisa belajar mandiri. Sebab proses pembelajaran tidak
berjalan di sekolah seperti biasanya.
Usulan berikutnya adalah menyusun berbagai
standar minimal pendidikan baru yang disesuaikan dengan era pandemi. Standar
minimal harus lebih praktis dan terukur. Berbeda dengan standar minimal yang
selama ini disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Selanjutnya Unifah mengatakan pemerintah perlu
menyusun dan sosialisasi pedoman umum pembelajaran di tengah pandemi. Pedoman
ini mulai dari jenis kegiatan belajar, jadwal, bentuk, motivasi, bimbingan,
serta fasilitas siswa untuk belajar.
PGRI juga mengusulkan dibuatkan pedoman
pengelolaan pendidikan untuk mewujudkan proses pembelajaran optimal. Termasuk
penggunaan sumber daya serta pembiayaan untuk pembelajaran online, offline,
maupun blended atau campuran online dan offline.
Dalam kesempatan ini Unifah mengatakan PGRI
juga meminta pemerintah berhati-hati dalam menentukan new normal di dunia
pendidikan. Apalagi sampai keputusan membuka sekolah kembali. ’’Hati-hati
menetapkan sekolah ada di wilayah hijau, kuning, atau merah,’’ katanya.
Sebab bisa jadi sekolahnya memang berada di
wilayah hijau. Namun guru, murid, atau warga sekolah lainnya berada di daerah
yang tingkat penularan Covid-19 yang masih tinggi. ’’Sejak awal PGRI meminta
pemerintah dan pihak terkait agar dalam mengambil keputusan sangat hati-hati,’’
jelasnya.
Sebab keputusan membuka kembali sekolah,
terkait dengan keselamatan dan keamanan siswa, guru, orang tua, kepala sekolah,
pengawas, dan warga sekolah lainnya. Fasilitas kesehatan di sekolah juga harus
dipertimbangkan. Pemerintah bisa merealokasi anggaran untuk peningkatan
fasilitas kesehatan di sekolah.