Site icon Prokalteng

Banjir Bandang di Batu dan Mojokerto: Rusak Rumah dan Jembatan

banjir-bandang-di-batu-dan-mojokerto-rusak-rumah-dan-jembatan

PROKALTENG.CO-Suara derasnya air mengejutkan Wantoro. Bergegas, lurah Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, itu pun menengok ke luar.

Kemarin (4/11) sekitar pukul 15.00 banjir bandang menghantam dusun di kawasan destinasi wisata andalan Jawa Timur (Jatim) tersebut. Lima rumah terendam dan dua rumah di antaranya roboh.

”Kejadiannya sangat singkat dan cepat,” kata Wantoro kepada Jawa Pos Radar Batu.

Pada waktu yang tak terpaut jauh, ratusan kilometer dari Batu, persisnya di Dusun Sumbersari, Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, banjir besar juga merusak sejumlah fasilitas umum. Jembatan darurat yang menghubungkan antardusun terputus.

Sebelumnya, BMKG memang merilis bahwa Jatim termasuk yang harus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Gabungan angin kencang dan ditambah hujan lebat.

Di Batu, dua penghuni rumah ikut tertimbun reruntuhan bangunan. Yakni, Ferry, 30, dan Diana, 3,5. Selain itu, 11 warga di Bulukerto luka-luka akibat banjir.

Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0818 Malang Mayor Arh Djoko Istianto menuturkan, seluruh tim gabungan dan relawan masih berusaha membongkar bangunan yang roboh tersebut. ”Belum bisa dipastikan korban bisa selamat atau tidak,” ujarnya.

Sampai berita ini selesai ditulis, petugas dan relawan masih melakukan evakuasi. Banjir diawali dengan tingginya curah hujan yang dimulai sekitar pukul 14.00. Kejadian itu disebabkan sumbatan di kali sebelah rumah korban dengan material lumpur dan ranting pohon. Saat itu Ferry bersama anaknya hendak keluar rumah. Namun, diduga mereka tak sempat keluar rumah sehingga tertimbun reruntuhan bangunan.

Di sekitar lokasi kejadian, sekitar tiga rumah terendam banjir. Selain itu, ada satu rumah milik Nakrib, 70, warga lainnya, yang hanyut diterjang banjir dengan posisi tepat di sebelah rumah Ferry.

Tak hanya menerjang permukiman, banjir juga membuat jembatan penghubung antara Dusun Gintung dan Dusun Buludendeng putus total. Mobil milik kepala desa setempat ikut hanyut.

Selain itu, banjir melanda sejumlah titik di Batu. Di antaranya, di Jalan Raya Dieng, Desa Bumiaji. Juga di Desa Sumber Brantas; Jalan Raya Selecta; Dusun Beru, Desa Bumiaji; dan RW 06, Kelurahan Temas.

Total, ada sekitar 100 petugas yang diterjunkan. Satu alat berat bego juga diturunkan, tetapi hingga pukul 20.30 evakuasi belum selesai.

Sementara itu, kemarin malam Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama jajarannya langsung menuju Kota Batu. ”Saya ingin memastikan kondisi di lapangan,” tegasnya.

Dia sudah meminta BPBD Jatim untuk terjun ke lapangan. Peralatan evakuasi dan logistik dikirimkan ke lokasi bencana.

Di Mojokerto, selain jembatan antardusun putus, tiang listrik juga turut ambruk. Hujan deras yang turun sejak pukul 14.30 mengakibatkan debit air sungai naik. Pada pukul 17.30, anak Kali Marmoyo mulai meluap. Derasnya aliran membuat jembatan bambu ambruk. ”Jembatan daruratnya amblas. Tidak bisa dilewati,” kata Kades Gunungsari Susanto kepada Jawa Pos Radar Mojokerto (jaringan prokalteng.co) kemarin petang.

Banjir juga membuat satu tiang listrik ambruk hingga menimpa pohon. Akibatnya, aliran listrik sempat terputus. Selain itu, material proyek jembatan baru tersebut hanyut terbawa arus. Proyek jembatan itu sudah dikerjakan sekitar 30 persen. Baru sampai pembuatan penahan jembatan dan fondasi bawah. ”Jalan dan plengsengan sejauh ini masih aman,” ujarnya.

Hingga berita ini selesai ditulis, banjir belum surut. Hujan deras juga masih mengguyur wilayah utara sungai. Pihaknya terus bersiaga di sekitar lokasi. Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai sementara diminta mengungsi.

Di tempat lain, pemantauan debit Kali Lamong juga terus dilakukan. Kapolsek Dawarblandong Iptu Agus Sugiharto menyatakan, hingga kemarin petang, kondisi aliran sungai terbilang aman. Pemantauan itu dilakukan dengan melihat peningkatan permukaan air di jembatan Dusun Klanting, Desa Pulorejo. Permukaan air, lanjutnya, masih berada di bawah jembatan. ”Sejauh ini masih aman. Air belum peres dengan jembatan,” terangnya.

Kepolisian bersama warga terus berkoordinasi terkait dengan pemantauan debit air. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi dan deteksi dini terhadap potensi banjir akibat luapan Kali Lamong.

Exit mobile version