PROKALTENG.CO – Imbauan Ganjar Pranowo agar petani beralih ke pupuk organik disambut antusias para petani. Contohnya, petani bawang merah di Brebes yang beralih menggunakan pupuk organik, justru semakin untung. Selain tanahnya subur, produktivitasnya pun meningkat 30 persen.
Penyuluh Pertanian di Kecamatan Brebes Hery Priyono mengatakan, sebelumnya lahan pertanian di Brebes banyak rusak karena penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan. Karena itu, ajakan Ganjar agar menggunakan pupuk organik ditindaklanjuti petani dengan mengikutsertakan delapan kelompok tani dari delapan desa.
“Kedatangan Pak Ganjar Pranowo tahun lalu dalam rangka pemulihan penyehatan lahan kami tindaklanjuti. Kami lalu belajar bio remidiasi atau penyehatan lahan garapan,” tuturnya, Rabu (21/6).
Hasilnya, dalam kurun waktu setahun belakangan, petani mulai merasakan perubahan pada kondisi tanah. Kini setelah mendapatkan perlakuan semi organik dengan pupuk dan pestisida alami, serta mengurangi penggunaan produk kimia, tanah garapan lebih sehat.
“Selama setahun ini, mereka menyadari bahwa dari dua sampai tiga kali panen, Produksi juga meningkat. Panen di Desa Wangen Dalem bisa menghasilkan 13,6 ton bawang merah. Sementara yang biasa (pakai kimia) hanya berkisar 9-11 ton,” bebernya.
Ketua Gapoktan Unggul Makmur, Desa Krasak, Wiyono mengakui hal itu. Namun dia mengakui penggunaan pupuk organik memang belum 100 persen. Pupuk organik masih dikombinasikan dengan pupuk kimia. Terutama jika serangan hama menggila.
“Kalau saya dulu pakai kimia full itu per musim tanam butuh sekitar Rp 10 juta. Nah kalau (dipadukan) pakai pupuk organik sekitar Rp 7 jutaan. Kini bawang yang dihasilkan pun cenderung super lebih besar. Panennya dulu 1,5 ton, sekarang bisa 1,8 ton sampai 2 ton,” terangnya.
Ganjar Pranowo memang menyarankan petani bawang di Brebes beralih ke pupuk organik guna mengembalikan kesuburan tanah. “Pupuk itu subsidinya kurang, makanya kita ajak mereka untuk pindah ke organik dan petani setuju. Cuma memang harus pelan-pelan. Jadi kalau sudah masuk masa tanam, masa pemupukan kita turunkan tim,” kata Ganjar saat itu.
Atas keberhasilannya itu, Kementerian Pertanian RI menilai Ganjar Pranowo berhasil menjalankan program peningkatan kesejahteraan petani di Jawa Tengah. Untuk itu, Ganjar diusulkan menerima dua tanda kehormatan, yakni gelar tanda kehormatan (GTK) Satyalencana Pembangunan dan Wira Karya. (tim)