KALTENGPOS.CO – Masyarakat perlu waspada level tinggi, sebanyak 91
juta data pengguna Tokopedia bocor. Pakar keamanan siber dari CISSReC, Dr.
Pratama Persadha menyatakan sangat memungkinkan adanya penyalahgunaan data
untuk menipu, misalnya telemarketing palsu.
“Yang paling berbahaya
mengaku dari Tokopedia menelepon calon korban. Karena nama, email (surat
elektronik), dan nomor seluler jelas valid, memudahkan para penipu meminta
sejumlah uang mengaku dari pihak mana pun, termasuk Tokopedia,” kata
Pratama hari Minggu.
Apalagi bila para pelaku jago
cracking hash, password atau kata sandiÂÂ
bisa diketahui, selanjutnya bisa terjadi pengambilalihan akun. Setelah
mengetahui akun, mereka menghubungi calon korban dengan menawarkan layanan dan
produk melalui telepon atau telemarketing.
“Kalau hal ini terus-menerus
terjadi, di mana perlindungan keamanan siber bagi masyarakat? Karena pada saat
yang sama penyelenggara sistem transaksi elektronik juga sulit dimintai
tanggung jawab.”
Hingga Minggu pukul 10.00 WIB,
tautan link untuk mengunduh data 91 juta akun Tokopedia masih bisa diakses dan
sudah ada 58 anggota yang mengunduhnya.
Pada tautan tersebut tertulis
link akan kedaluwarsa sampai 5 hari ke depan. Data yang bocor adalah sama
dengan awal Mei 2020, yaitu data yang diambil per bulan Maret 2020.