33.2 C
Jakarta
Monday, March 31, 2025

Prabowo Sebut PKL Pekerjaan Jujur dan Mulia, Gerindra Kritik Gus Miftah

PROKALTENG.CO-Partai Gerindra melayangkan kritik tajam kepada Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, terkait pernyataannya kepada seorang penjual es teh dalam acara pengajian Magelang Bersholawat. Gerindra menilai tindakan tersebut tidak mencerminkan ajaran yang diajarkan oleh Presiden Prabowo.

“Apa yang dilakukan Gus Miftah tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan Pak Prabowo,” tulis akun resmi Gerindra di media sosial. “Kami meminta Gus Miftah untuk segera meminta maaf kepada pedagang es.”

Pernyataan tersebut disertai dengan unggahan video Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menghormati para pedagang kecil, termasuk pedagang kaki lima dan pekerja sektor informal lainnya.

Baca Juga :  Viral Ratusan Pemudik Terobos Barikade Penyekatan Polisi di Karawang

“Saya sangat menghormati pedagang kaki lima, tukang ojol, tukang bakso. Mereka bekerja keras setiap hari, berkeringat, mengandalkan fisik untuk mencari nafkah demi keluarga mereka. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” ucap Prabowo dalam pidatonya.

Gus Miftah Dikritik Setelah Video Viral
Kritik ini bermula dari viralnya sebuah video yang memperlihatkan Gus Miftah melontarkan guyonan yang dianggap merendahkan seorang pedagang es teh yang hadir dalam acara tersebut. Dalam video itu, Gus Miftah tampak berbicara dengan nada yang dianggap kasar.

“Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir),” ujar Gus Miftah dalam video tersebut.

Baca Juga :  Prabowo Hapus Utang Petani, Nelayan dan Pelaku UMMK, Ini Syaratnya

Pernyataan itu menuai kecaman publik, dengan sebagian netizen menyebutnya sebagai penghinaan terhadap pedagang kecil.

Kuasa Hukum Gus Miftah Berikan Klarifikasi
Menanggapi kritik tersebut, kuasa hukum Gus Miftah, Herdiyan Saksono, menyatakan bahwa ucapan tersebut hanyalah sebuah guyonan untuk menarik perhatian audiens.

“Itu adalah gaya bahasa khas Gus Miftah, sebuah intermezzo untuk menarik perhatian khalayak. Tidak ada maksud untuk menghina siapa pun,” kata Herdiyan dalam sebuah video klarifikasi. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-Partai Gerindra melayangkan kritik tajam kepada Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, terkait pernyataannya kepada seorang penjual es teh dalam acara pengajian Magelang Bersholawat. Gerindra menilai tindakan tersebut tidak mencerminkan ajaran yang diajarkan oleh Presiden Prabowo.

“Apa yang dilakukan Gus Miftah tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan Pak Prabowo,” tulis akun resmi Gerindra di media sosial. “Kami meminta Gus Miftah untuk segera meminta maaf kepada pedagang es.”

Pernyataan tersebut disertai dengan unggahan video Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menghormati para pedagang kecil, termasuk pedagang kaki lima dan pekerja sektor informal lainnya.

Baca Juga :  Viral Ratusan Pemudik Terobos Barikade Penyekatan Polisi di Karawang

“Saya sangat menghormati pedagang kaki lima, tukang ojol, tukang bakso. Mereka bekerja keras setiap hari, berkeringat, mengandalkan fisik untuk mencari nafkah demi keluarga mereka. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” ucap Prabowo dalam pidatonya.

Gus Miftah Dikritik Setelah Video Viral
Kritik ini bermula dari viralnya sebuah video yang memperlihatkan Gus Miftah melontarkan guyonan yang dianggap merendahkan seorang pedagang es teh yang hadir dalam acara tersebut. Dalam video itu, Gus Miftah tampak berbicara dengan nada yang dianggap kasar.

“Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir),” ujar Gus Miftah dalam video tersebut.

Baca Juga :  Prabowo Hapus Utang Petani, Nelayan dan Pelaku UMMK, Ini Syaratnya

Pernyataan itu menuai kecaman publik, dengan sebagian netizen menyebutnya sebagai penghinaan terhadap pedagang kecil.

Kuasa Hukum Gus Miftah Berikan Klarifikasi
Menanggapi kritik tersebut, kuasa hukum Gus Miftah, Herdiyan Saksono, menyatakan bahwa ucapan tersebut hanyalah sebuah guyonan untuk menarik perhatian audiens.

“Itu adalah gaya bahasa khas Gus Miftah, sebuah intermezzo untuk menarik perhatian khalayak. Tidak ada maksud untuk menghina siapa pun,” kata Herdiyan dalam sebuah video klarifikasi. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru