25.4 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha pada 11 Agustus 2019

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Adha 2019
jatuh pada hari Minggu (11/8). Penetapan berdasarkan hasil sidang isbat
penetapan awal bulan Zulhijah 1440 Hijriah/2019 Masehi yang digelar pada Kamis
(1/8).

“Maka 10 Zulhijah Idul Adha jatuh
pada Ahad, 11 Agustus 2019,” kata Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama,
Muhammadiyah Amin saat konferensi pers di Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta
Pusat, Kamis (1/8).

Menurutnya, dalam menentukan
posisi hilal, Kemenag berkoordinasi dengan pemantau yang disebarkan ke 92 titik
hilal di seluruh Indonesia. Amin menjelaskan, dari keseluruhan, sudah terdapat
10 pemantau yang melihat keberadaan hilal.

“Untuk melakukan konfirmasi atas
posisi hilal tersebut, maka pada saat ini kita lihat sebanyak 92 titik.
Berdasarkan laporan dari beberapa area yang melibat hilal dan telah disumpah
ada 10 titik yang melihat langsung,” katanya.

Baca Juga :  Nutricia Indonesia Foundation Kirim Dokter Spesialis Anak ke Belanda

Sidang isbat penetapan awal
Zulhijah kali ini dipimpin langsung oleh Amin karena Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin sedang menjalankan tugas sebagai Amirul Hajj di Arab Saudi.

Sidang isbat dihadiri perwakilan
Majelis Ulama Indonesia, duta besar negara sahabat, anggota Komisi VIII DPR,
serta pejabat dari Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Informasi
Geospasial (BIG).

Kemudian ada perwakilan dari
Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar ilmu falak dari
ormas-ormas Islam, pejabat Kementerian Agama serta Tim Hisab dan Rukyat
Kementerian Agama juga menghadiri sidang isbat awal Zulhijah 1440 Hijriah.

“Sidang isbat wujud kebersamaan
Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan
qamariyah, terutama Ramadhan, Syawal dan Zulhijah,” kata Amin.

Baca Juga :  Kuota Internet Gratis Untuk PJJ Mulai Disalurkan

Sementara itu, Ketua MUI Abdullah
Jaidi mengingatkan agar perayaan Idul Adha ini dijadikan momentum untuk
bersyukur. Sekaligus mempererat ikatan persaudaraan seusai pilpres.

“Intinya bahwa dalam menyongsong
Idul Adha, marilah kita umat silam menjadikan momentum sebagai hari saya
bersyukur, hari raya berkorban,” tuturnya.

“Harapan kami, MUI, bahwa agar
setelah selesainya kita melaksanakan pilres, marilah kita, khususnya umat
Islam, bangsa Indonesia kembali bersama dalam menyongsong masa depan Indonesia
lebih baik,” lanjutnya. (gw/fin/kpc)

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Adha 2019
jatuh pada hari Minggu (11/8). Penetapan berdasarkan hasil sidang isbat
penetapan awal bulan Zulhijah 1440 Hijriah/2019 Masehi yang digelar pada Kamis
(1/8).

“Maka 10 Zulhijah Idul Adha jatuh
pada Ahad, 11 Agustus 2019,” kata Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama,
Muhammadiyah Amin saat konferensi pers di Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta
Pusat, Kamis (1/8).

Menurutnya, dalam menentukan
posisi hilal, Kemenag berkoordinasi dengan pemantau yang disebarkan ke 92 titik
hilal di seluruh Indonesia. Amin menjelaskan, dari keseluruhan, sudah terdapat
10 pemantau yang melihat keberadaan hilal.

“Untuk melakukan konfirmasi atas
posisi hilal tersebut, maka pada saat ini kita lihat sebanyak 92 titik.
Berdasarkan laporan dari beberapa area yang melibat hilal dan telah disumpah
ada 10 titik yang melihat langsung,” katanya.

Baca Juga :  Nutricia Indonesia Foundation Kirim Dokter Spesialis Anak ke Belanda

Sidang isbat penetapan awal
Zulhijah kali ini dipimpin langsung oleh Amin karena Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin sedang menjalankan tugas sebagai Amirul Hajj di Arab Saudi.

Sidang isbat dihadiri perwakilan
Majelis Ulama Indonesia, duta besar negara sahabat, anggota Komisi VIII DPR,
serta pejabat dari Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Informasi
Geospasial (BIG).

Kemudian ada perwakilan dari
Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar ilmu falak dari
ormas-ormas Islam, pejabat Kementerian Agama serta Tim Hisab dan Rukyat
Kementerian Agama juga menghadiri sidang isbat awal Zulhijah 1440 Hijriah.

“Sidang isbat wujud kebersamaan
Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan
qamariyah, terutama Ramadhan, Syawal dan Zulhijah,” kata Amin.

Baca Juga :  Kuota Internet Gratis Untuk PJJ Mulai Disalurkan

Sementara itu, Ketua MUI Abdullah
Jaidi mengingatkan agar perayaan Idul Adha ini dijadikan momentum untuk
bersyukur. Sekaligus mempererat ikatan persaudaraan seusai pilpres.

“Intinya bahwa dalam menyongsong
Idul Adha, marilah kita umat silam menjadikan momentum sebagai hari saya
bersyukur, hari raya berkorban,” tuturnya.

“Harapan kami, MUI, bahwa agar
setelah selesainya kita melaksanakan pilres, marilah kita, khususnya umat
Islam, bangsa Indonesia kembali bersama dalam menyongsong masa depan Indonesia
lebih baik,” lanjutnya. (gw/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru