Site icon Prokalteng

Indonesia Minta Tambahan 250 Ribu Kuota Haji

indonesia-minta-tambahan-250-ribu-kuota-haji

PEMERINTAH Indonesia tengah memperjuangkan tambahan
kuota haji hingga mencapai angka 250.000 orang, melalui jalur diplomasi haji
dengan Pemerintah Arab Saudi.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan,
Indonesia sedang memperjuangkan kuota haji bertambah 19.000 orang dari tahun
ini yang sudah mencapai 231.000 orang. Namun, angka itu masih diharapkan
bertambah hingga 250.000.

“Indonesia tahun ini idealnya di angka 250 ribu kuota sehingga kami masih
ada lagi tugas untuk angka 19 ribu dari 231 ribu ini. Insyaallah tahun-tahun ke
depan kita akan selalu melakukan diplomasi haji,” kata Agus dalam keterangan
resminya, di Kota Mekkah, Rabu (31/7)

Agus mengatakan untuk diplomasi haji di Arab Saudi setidak-tidaknya
melibatkan 15 lembaga atau dan termasuk Kemenlu, Kemendagri, Kementerian Haji
dan Umrah, dan juga lembaga lain yang terkait.

“Haji merupakan diplomasi yang begitu dahsyat karena melibatkan dialog
antar-peradaban, dialog antarbudaya, dan dialog antarkultur,” sebutnya.

Arab Saudi mulai menebarkan dan menguatkan bahwa Islam merupakan agama yang
moderat dan hal itu menjadi ada titik temu dengan Indonesia.

“Dan ini Indonesia sudah begitu ‘expert’ dalam menegakkan Islam moderat ini
bahwa Islam hanya mengenal satu bahasa yaitu bahasa perdamaian,” katanya.

Oleh karena itu, terkait dengan diplomasi penambahan kuota haji ia
berpendapat bahwa hal itu merupakan tugas bersama, khususnya Kementerian Agama
dengan KBRI.

“Kita akan melakukan pendekatan-pendekatan dengan Saudi, jadi bertambahnya
kuota harus diimbangi dengan fasilitas yang ada di Saudi ini, dan Saudi begitu
serius membuat semacam terobosan dan inovasi baru, salah satunya adalah inovasi
toriq Makkah atau Mekkah Road jadi Indonesia menjadi penikmat pertama tahun
lalu,” tuturnya.

Ia menyebutkan, saat ini ada lima negara, yaitu Malaysia, Pakistan,
Bangladesh, Tunisia, dan Indonesia, yang mendapat keistimewaan khusus dari
Saudi terkait dengan pelayanan haji.

“Memang beberapa kali kami bertemu dengan petinggi-petinggi Saudi,
Indonesia ini dijadikan ‘role model’ sebagai percontohan jamaah haji karena
Saudi sudah memberikan label bahwa jamaah Indonesia itu paling disiplin dan
sopan,” katanya.

Bahkan, kata Agus, Gubernur Madinah memberikan apresiasi bahwa Indonesia
adalah jamaah haji di dunia yang paling rapi, tertib, dan disiplin.

“Baru jamaah haji Indonesia yang dijemput oleh seorang pangeran, yaitu
Pangeran Faisal Ibnu Salma Mabni Abdul Aziz Al Saud. Jadi beliau ini kakaknya
Muhammad bin Salman, kita akan melakukan pendekatan terus dengan Saudi dengan
satu misi perbaikan-perbaikan fasilitas haji dan kita sudah komitmen dengan
Saudi bahwa kita adalah pelayan-pelayan haji,” katanya.

Fokusnya, Indonesia menginginkan ada penambahan kuota 19.000 menjadi
250.000 orang mulai tahun depan. Pihaknya telah menyampaikan surat resmi
terkait panjangnya daftar antrean hingga 20 bahkan 40 tahun untuk bisa naik
haji dari Indonesia.

“Pemerintah Saudi tahu Indonesia negara Muslim terbesar sehingga dan sudah
selayaknya mendapatkan ‘privilege’ ini,” pungkasnya. (der/rls/fin/kpc)

Exit mobile version