DUNIA masih terus digempur oleh pandemi Covid-19. Beragam upaya dilakukan untuk menghadapinya, salah satunya vaksinasi Covid-19 kepada para penduduk. Namun, belum selesai upaya vaksinasi, dunia dihadapkan dengan mutasi virus Covid-19 yang lebih ganas dan cepat menular. Penularan virus ini tidak hanya menyasar usia dewasa, namun juga anak-anak.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun mengatakan, pemerintah tengah berupaya melindungi anak-anak Indonesia dari wabah virus tersebut. Di mana telah mulai vaksinasi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak usia 12-18 tahun.
“Pemerintah sangat concern dan memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil, ibu melahirkan, bayi, dan anak-anak untuk melindungi mereka dari Covid-19. Itu terbukti dengan telah dimulainya vaksinasi kepada mereka itu,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (1/7).
Lebih lanjut, Menko PMK memaparkan, berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19 per 29 Juni, sebanyak 12,6 persen kelompok usia anak tertular Covid-19. Dengan 2,9 persen kasus terjadi di usia 0-5 tahun dan 9,7 persen kasus berusia 6-18 tahun. Sebaran kasus ini terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.
Muhadjir mengatakan, saat ini memang belum ada kajian terkait dampak jangka panjang infeksi Covid-19 pada bayi dan anak. Termasuk risiko dan pengaruhnya pada SDM Indonesia di masa depan. Untuk itu, ia mendukung Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk dapat bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengkaji dampak jangka panjang Covid-19 dan antisipasinya pada anak-anak Indonesia.
“Indonesia ini akan dilanjutkan oleh mereka yang sekarang baru lahir dan anak-anak. Masa depan Indonesia akan sangat ditentukan oleh mereka. Dan saya sangat men-support, sangat setuju dengan apa yang diinisiasi KPAI untuk fokus kepada dampak Covid-19 pada anak,” tandasnya.