JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin mengingatkan akan pentingnya hilirisasi industri sebagai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Artinya, politisi Dapil Kalimantan Tengah bilang hilirisasi ini penting, karena sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju jika bangsa Indonesia tidak memiliki ketergantungan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh negara lain.
“Jadi, mengenai keinginan Indonesia menjadi negara maju dan berdaulat, salah satunya melalui kebijakan hilirisasi yang mampu mendongkrak hasil ekspor Indonesia berkali-kali lipat,” tegas Mukharudin, Sabtu 24 Agustus 2024.
Anggota Komisi VII DPR RI ini mengatakan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral yang melimpah, seperti emas, tembaga, nikel, timah, dan batu bara.
“Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar global terhadap sumber daya mineral, hilirisasi industri tambang di Indonesia menjadi suatu keharusan” imbuh Mukhtarudin.
Keseriusan Jokowi Membangun Sektor Industri
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa sejumlah kebijakan strategis yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah nyata-nyata terbukti sukses menciptakan catatan sejarah baru bagi fondasi pembangunan sektor industri nasional.
Menperin bilang kebijakan strategis tersebut, misalnya adalah langkah yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah, tetapi mengolahnya terlebih dahulu di dalam negeri.
“Karena hilirisasi industri ini merupakan kunci untuk memacu ekonomi kita karena memberikan efek yang luas, di antaranya penambahan jumlah tenaga kerja dan peningkatan devisa dari investasi dan ekspor,” tutur Menperin.
Selain itu, Agus mengatakan bukti nyata dari keseriusan pemerintahan Jokowi juga sukses mengambil kembali aset Indonesia yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, diantaranya Freeport, Blok Rokan dan Newmont.
“Alhamdulillah, semua bisa kembali ke pangkuan negeri ini,” ungkap menperin Agus.
Dengan hasil ini, kata Menperin menjadi bukti tekad, komitmen, dan keseriusan pemerintahan Jokowi dalam upaya membangun sektor industri manufaktur agar bisa berdikari dan lebih berdaya saing global.
Namun demikian menurut Menperin, dalam praktiknya, jalan terjal juga kerap didapat pemerintah, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi di mana ada banyak negara di dunia yang menggugat, menentang.
Bahkan berusaha menggagalkan upaya Indonesia dalam program hilirisasi industri, utamanya terkait kebijakan melarang ekspor bahan mentah.
“Tetapi sebagai bangsa yang berdaulat dan besar, Indonesia tidak goyah, bahkan terus maju melangkah untuk mendukung kebijakan hilirisasi tersebut,” pungkas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (tim)