JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) DPR RI Mukhtarudin mendorong agar pemerintah mempercepat penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun ini.
Padahal, menurut Mukharudin, Presiden Jokowi juga telah mengintruksikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar 41 PSN tersebut rampung tahun 2024 ini.
Namun, Mukharudin mengatakan KLKH dalam hal ini terkesan lambat dalam penyelesaian izin terkait pengadaan lahan.
Bukan hanya itu, Anggota Komisi VII DPR RI ini mengaku para investor juga mengeluh akan keterlambatan mendapatkan fasilitas dalam penyelesaian PSN tersebut.
“Termasuk juga Amdal oleh kementrian KLHK, saya kira lambat sekali,” tandas Mukhtarudin ketika dihubungi Wartawan, Kamis, 16 Mei 2024.
Mukhtarudin pun mengingatkan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) merupakan kebijakan penting Pemerintah yang dirancang untuk membangun fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Berfokus pada pencapaian tujuan jangka panjang, maka lanjut Mukhtarudin, PSN menjadi tonggak dalam upaya Pemerintah untuk menciptakan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.
“Jadi, harusnya Kementrian KLHK paham bahwa PSN ini ada perlakuan khusus untuk menarik investasi dalam rangka mendukung pembangunan,” tandas Mukhtarudin.
Adapun, kata Mukhtarudin, kebijakan Presiden jokowi yang progresif dan visioner mesti harus diikuti dengan kerja cepat dari kementrian KLHK.
“Kita dukung Menko Perekonomian untuk percepatan penyelesaian PSN ini agar manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia,” pungkas Mukhtarudin.
*41 Proyek Strategis Nasional Rampung Tahun Ini*
Diketahui, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menargetkan 41 Proyek Strategis Nasional (PSN) selesai di tahun ini. Nilai keseluruhan proyek tersebut sebesar Rp 554 triliun.
“Target harus selesai di 2024,” ujar Airlangga dalam rapat Kerja Nasional Percepatan dan Pra Evaluasi PSN di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024, lalu.
Secara kumulatif, 198 proyek telah selesai sejak 2016. Total realisasinya mencapai Rp 1.614 triliun dengan melibatkan tenaga kerja 2,71 juta orang. Ada 44 proyek dan 3 program masih dalam tahap konstruksi.
Pemerintah juga menargetkan pembangunan proyek mineral kritis sebanyak 16 proyek dengan nilai investasi Rp 248 triliun, yang terbagi atas hilirisasi nikel, tembaga, bauksit, alumina, dan pasir besi menjadi pig iron.
Pembangunan PSN yang akan dilanjutkan oleh pemerintahan di periode berikutnya adalah Proyek Strategis yang tidak membutuhkan APBN, seperti PIK dan BSD. Artinya, proyek-proyek tersebut mendapat dukungan dari sisi insentif untuk pengurusan tanah dan kemudahan perolehan izin.
Dari 41 target PSN di tahun ini, menurut Airlangga, ada beberapa isu strategis yang masih harus diselesaikan, yakni perizinan dan pengadaan lahan.
Dalam pertemuan terakhir dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Airlangga mengatakan Jokowi telah meminta penyediaan lahan pelepasan kawasan hutan dan penerbitan perizinan untuk Proyek Strategis Nasional atau PSN.
“Jokowi menginstruksikan Menteri dan Kepala Lembaga terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut agar target PSN tepat waktu,” pungkas Airlangga Hartarto. (tim)