32.5 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Mukhtarudin Harap Komitmen RI Capai Target Pengurangan Emisi Karbon Terwujud

JAKARTA – Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin menegaskan strategi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon harus memerlukan pendekatan terpadu yang mencakup kebijakan prioritas.

Mengingat, kata Mukhtarudin, komitmen Indonesia mengurangi emisi karbon ini tertuang pada visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengenai kedaulatan energi.

Dalam visi tersebut, termaktub pasokan listrik Indonesia yang bersumber dari energi baru dan energi terbarukan.

“Saya kira salah satunya yakni percepatan transisi energi terbarukan dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (potensi 207 GW), angin, geotermal (29 GW), dan hidro melalui investasi swasta dan BUMN,” tutur Mukhtarudin, Selasa 15 April 2025.

Selain itu, politisi Dapil Kalteng ini mengatakan prioritas efisiensi energi dengan menerapkan teknologi hemat energi di industri, transportasi, dan rumah tangga, seperti LED dan alat berlabel energi rendah.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ajak Gen Z Perangi Hoaks Jelang Pemilu Serentak 2024

Di sisi industri, Anggota Komisi XII DPR RI ini menilai industri Semen di Indonesia, yang menyumbang konsumsi energi besar, saat ini mulai mengadopsi teknologi roller press dan vertical roller mill untuk mengurangi konsumsi listrik hingga 20-30%.

“Langkah ini berhasil meningkatkan produksi semen, hemat energi dan menurunkan emisi karbon,” imbuh Mukhtarudin.

Kendati demikian Mukhtarudin mendorong semua pihak mengedukasi masyarakat tentang transisi energi penting untuk mendorong perubahan perilaku dan menciptakan kesadaran kolektif.

“Gaya hidup ramah lingkungan memiliki banyak manfaat terutama untuk kesehatan dan keberlanjutan ekosistem di masa mendatang,” ujar Mukhtarudin.

Mukhtarudin berharap komitmen Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sesuai tercantum pada Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) tahun 2030 dan Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat dapat terwujud.

Baca Juga :  Mukhtarudin Minta Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Selama Periode Lebaran 2024

Terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon, meski sejumlah negara yang menginisiasi Perjanjian Paris memutuskan untuk keluar dari kesepakatan iklim global tersebut.

“Indonesia akan selalu berada pada bagian yang akan menjalankan komitmen itu menurunkan emisi, tetapi dengan penuh kehati-hatian,” ujar Bahlil. (tim)

JAKARTA – Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin menegaskan strategi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon harus memerlukan pendekatan terpadu yang mencakup kebijakan prioritas.

Mengingat, kata Mukhtarudin, komitmen Indonesia mengurangi emisi karbon ini tertuang pada visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengenai kedaulatan energi.

Dalam visi tersebut, termaktub pasokan listrik Indonesia yang bersumber dari energi baru dan energi terbarukan.

“Saya kira salah satunya yakni percepatan transisi energi terbarukan dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (potensi 207 GW), angin, geotermal (29 GW), dan hidro melalui investasi swasta dan BUMN,” tutur Mukhtarudin, Selasa 15 April 2025.

Selain itu, politisi Dapil Kalteng ini mengatakan prioritas efisiensi energi dengan menerapkan teknologi hemat energi di industri, transportasi, dan rumah tangga, seperti LED dan alat berlabel energi rendah.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ajak Gen Z Perangi Hoaks Jelang Pemilu Serentak 2024

Di sisi industri, Anggota Komisi XII DPR RI ini menilai industri Semen di Indonesia, yang menyumbang konsumsi energi besar, saat ini mulai mengadopsi teknologi roller press dan vertical roller mill untuk mengurangi konsumsi listrik hingga 20-30%.

“Langkah ini berhasil meningkatkan produksi semen, hemat energi dan menurunkan emisi karbon,” imbuh Mukhtarudin.

Kendati demikian Mukhtarudin mendorong semua pihak mengedukasi masyarakat tentang transisi energi penting untuk mendorong perubahan perilaku dan menciptakan kesadaran kolektif.

“Gaya hidup ramah lingkungan memiliki banyak manfaat terutama untuk kesehatan dan keberlanjutan ekosistem di masa mendatang,” ujar Mukhtarudin.

Mukhtarudin berharap komitmen Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sesuai tercantum pada Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) tahun 2030 dan Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat dapat terwujud.

Baca Juga :  Mukhtarudin Minta Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Selama Periode Lebaran 2024

Terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon, meski sejumlah negara yang menginisiasi Perjanjian Paris memutuskan untuk keluar dari kesepakatan iklim global tersebut.

“Indonesia akan selalu berada pada bagian yang akan menjalankan komitmen itu menurunkan emisi, tetapi dengan penuh kehati-hatian,” ujar Bahlil. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru