29.5 C
Jakarta
Monday, October 7, 2024

Waka Fraksi Golkar Bidang Inbang DPR Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan

JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukhtarudin mendorong agar pemerintahan periode 2024- 2029 harus berupaya keras untuk meningkatkan ketahanan pangan Nasional.

Mengingat, politisi Dapil Kalimantan Tengah ini bilang kemandirian pangan nasional masih terbilang rapuh, karena bangsa Indonesia belum bisa mandiri.

“Jadi, ketahanan pangan ini sangat penting ya. Karena selama ini ada belasan komoditas pangan yang diimpor Indonesia,” beber Mukhtarudin, Minggu 4 Agustus 2024.

Sepanjang tahun 2024 pemerintah sudah memastikan untuk mengimpor 3,6 juta ton beras. Sementara, pada tahun 2023 total impor beras mencapai 3,5 juta ton. Indonesia mengimpor beras dari Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan dan India.

Anggota Komisi VII DPR RI ini bilang total permintaan atau konsumsi masyarakat akan beras diperkirakan 30,9 juta ton, tetapi volume produksi dalam negeri sering lebih rendah dari total permintaan tersebut.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Pengembangan UMKM Pondok Pesantren

“Artinya, kita jangan menganggap hal sepele persoalan pangan ini,” imbuh Mukhtarudin.

Mukhtarudin pun mengingatkan pada tahun 2008 lalu, misalnya, dunia sempat mengalami krisis pangan global. Saat itu Food and Agriculture Organization (FAO) mengestimasikan naiknya angka kelaparan global mencapai 40 juta jiwa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan pada tahun 2016 sebanyak 815 juta orang di dunia menderita kelaparan. Jumlah tersebut sama dengan 11 persen populasi penduduk dunia.

“Berkaca dari kejadian itu, semua pemangku kebijakan menyadari betapa penting kedaulatan terhadap pangan ini yang harus diutamakan,” tandas Mukhtarudin.

Untuk itu, Mukhtarudin berharap pemerintah pemerintah presiden terpilih Prabowo- Gibran harus menata ulang tata niaga komoditas pangan yang harapannya tentu berpihak kepada para petani lokal.

Baca Juga :  Perjuangkan Plasma dan Peyelesaian Ritualitas dua Kabupaten

“Dengan begitu kedaulatan pangan bisa terwujud bagi masa depan bangsa Indonesia,” pungkas Mukhtarudin.

Prioritas Kualitas Pangan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pomitmen Pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional telah termaktub dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024.

Kata Menko Airlangga, program ketahanan pangan nasional tersebut dilakukan dengan memprioritaskan peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan, guna mendukung program ketahanan pangan tersebut.

Menurut Airlangga, berbagai upaya juga terus dilakukan Pemerintahan saat ini untuk tetap menguatkan ketahanan pangan nasional mulai dari sisi supply terkait dengan peningkatan produksi.

“Selain itu, upaya diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi hingga penguatan stok pangan nasional,” pungkas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tim)

JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukhtarudin mendorong agar pemerintahan periode 2024- 2029 harus berupaya keras untuk meningkatkan ketahanan pangan Nasional.

Mengingat, politisi Dapil Kalimantan Tengah ini bilang kemandirian pangan nasional masih terbilang rapuh, karena bangsa Indonesia belum bisa mandiri.

“Jadi, ketahanan pangan ini sangat penting ya. Karena selama ini ada belasan komoditas pangan yang diimpor Indonesia,” beber Mukhtarudin, Minggu 4 Agustus 2024.

Sepanjang tahun 2024 pemerintah sudah memastikan untuk mengimpor 3,6 juta ton beras. Sementara, pada tahun 2023 total impor beras mencapai 3,5 juta ton. Indonesia mengimpor beras dari Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan dan India.

Anggota Komisi VII DPR RI ini bilang total permintaan atau konsumsi masyarakat akan beras diperkirakan 30,9 juta ton, tetapi volume produksi dalam negeri sering lebih rendah dari total permintaan tersebut.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dukung Pengembangan UMKM Pondok Pesantren

“Artinya, kita jangan menganggap hal sepele persoalan pangan ini,” imbuh Mukhtarudin.

Mukhtarudin pun mengingatkan pada tahun 2008 lalu, misalnya, dunia sempat mengalami krisis pangan global. Saat itu Food and Agriculture Organization (FAO) mengestimasikan naiknya angka kelaparan global mencapai 40 juta jiwa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan pada tahun 2016 sebanyak 815 juta orang di dunia menderita kelaparan. Jumlah tersebut sama dengan 11 persen populasi penduduk dunia.

“Berkaca dari kejadian itu, semua pemangku kebijakan menyadari betapa penting kedaulatan terhadap pangan ini yang harus diutamakan,” tandas Mukhtarudin.

Untuk itu, Mukhtarudin berharap pemerintah pemerintah presiden terpilih Prabowo- Gibran harus menata ulang tata niaga komoditas pangan yang harapannya tentu berpihak kepada para petani lokal.

Baca Juga :  Perjuangkan Plasma dan Peyelesaian Ritualitas dua Kabupaten

“Dengan begitu kedaulatan pangan bisa terwujud bagi masa depan bangsa Indonesia,” pungkas Mukhtarudin.

Prioritas Kualitas Pangan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pomitmen Pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional telah termaktub dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024.

Kata Menko Airlangga, program ketahanan pangan nasional tersebut dilakukan dengan memprioritaskan peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan, guna mendukung program ketahanan pangan tersebut.

Menurut Airlangga, berbagai upaya juga terus dilakukan Pemerintahan saat ini untuk tetap menguatkan ketahanan pangan nasional mulai dari sisi supply terkait dengan peningkatan produksi.

“Selain itu, upaya diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi hingga penguatan stok pangan nasional,” pungkas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru