26.9 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Joe Biden Berang Anaknya Diusik

”Trump layak diselidiki. Dia melanggar semua
norma dasar seorang presiden.” Pernyataan itu keluar dari mulut kandidat
presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden.

Mantan wakil presiden AS di era kepemimpinan
Barack Obama tersebut berang setelah mengetahui tindakan Presiden AS Donald
Trump. Suami Melania itu menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan
memintanya menyelidiki putra Biden, Hunter.

Biden memang belum tentu mendapat tiket
Demokrat untuk maju melawan Trump dalam pemilu tahun depan. Pemilihan kandidat
masih dimulai. Tapi, Trump sepertinya menganggap Biden sebagai lawan yang
tangguh dan butuh kartu untuk menjegalnya.

Berdasar laporan The Wall Street Journal,
Trump menelepon Zelensky 25 Juli lalu. Dia meminta Zelensky bekerja sama dengan
pengacaranya, Rudy Giuliani, untuk menyelidiki Hunter. Penyelidikan dilakukan
seputar apakah Hunter menyalahgunakan kekuasaan ayahnya saat Biden masih
menjadi wakil presiden pada 2014. Kala itu dia bergabung menjadi dewan di
perusahaan gas alam Ukraina Burisma Holdings. Dia melepas jabatannya saat
ayahnya memastikan mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Demokrat 2020.

Baca Juga :  Satu Pejabat Tinggi Iran Meninggal Akibat Virus Corona

Trump menampik ada yang salah dalam
pembicaraan telepon yang kini mencuat ke publik itu. Dalam cuitannya pada Sabtu
(21/9) dia menegaskan bahwa itu adalah pembicaraan biasa dengan pemimpin
Ukraina.

Biden menuding Trump telah menyalahgunakan
kekuasaannya. Menurut dia, Trump melakukan hal itu karena tahu bahwa Biden akan
mengalahkannya dengan mudah. ”Dia menyalahgunakan kekuasaan dan menggunakan
semua elemen kepresidenan untuk mencoreng nama saya,” tegas Biden seperti
dikutip AP.

Ukraina sangat bergantung pada bantuan AS dan
negara-negara lainnya setelah Crimea dicaplok Rusia. Crimea adalah penghasil
gas alam. Karena itulah, banyak yang menilai Zelensky bakal sulit menolak
permintaan Trump. Dua pemimpin tersebut rencananya bertemu dalam acara United
Nations General Assembly (UNGA) di New York, AS.(jpg)

Baca Juga :  Penghuni Rumah Ini Gunduli Separo Pohon Tetangga

 

”Trump layak diselidiki. Dia melanggar semua
norma dasar seorang presiden.” Pernyataan itu keluar dari mulut kandidat
presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden.

Mantan wakil presiden AS di era kepemimpinan
Barack Obama tersebut berang setelah mengetahui tindakan Presiden AS Donald
Trump. Suami Melania itu menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan
memintanya menyelidiki putra Biden, Hunter.

Biden memang belum tentu mendapat tiket
Demokrat untuk maju melawan Trump dalam pemilu tahun depan. Pemilihan kandidat
masih dimulai. Tapi, Trump sepertinya menganggap Biden sebagai lawan yang
tangguh dan butuh kartu untuk menjegalnya.

Berdasar laporan The Wall Street Journal,
Trump menelepon Zelensky 25 Juli lalu. Dia meminta Zelensky bekerja sama dengan
pengacaranya, Rudy Giuliani, untuk menyelidiki Hunter. Penyelidikan dilakukan
seputar apakah Hunter menyalahgunakan kekuasaan ayahnya saat Biden masih
menjadi wakil presiden pada 2014. Kala itu dia bergabung menjadi dewan di
perusahaan gas alam Ukraina Burisma Holdings. Dia melepas jabatannya saat
ayahnya memastikan mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Demokrat 2020.

Baca Juga :  Satu Pejabat Tinggi Iran Meninggal Akibat Virus Corona

Trump menampik ada yang salah dalam
pembicaraan telepon yang kini mencuat ke publik itu. Dalam cuitannya pada Sabtu
(21/9) dia menegaskan bahwa itu adalah pembicaraan biasa dengan pemimpin
Ukraina.

Biden menuding Trump telah menyalahgunakan
kekuasaannya. Menurut dia, Trump melakukan hal itu karena tahu bahwa Biden akan
mengalahkannya dengan mudah. ”Dia menyalahgunakan kekuasaan dan menggunakan
semua elemen kepresidenan untuk mencoreng nama saya,” tegas Biden seperti
dikutip AP.

Ukraina sangat bergantung pada bantuan AS dan
negara-negara lainnya setelah Crimea dicaplok Rusia. Crimea adalah penghasil
gas alam. Karena itulah, banyak yang menilai Zelensky bakal sulit menolak
permintaan Trump. Dua pemimpin tersebut rencananya bertemu dalam acara United
Nations General Assembly (UNGA) di New York, AS.(jpg)

Baca Juga :  Penghuni Rumah Ini Gunduli Separo Pohon Tetangga

 

Terpopuler

Artikel Terbaru