28.2 C
Jakarta
Tuesday, July 22, 2025

Jet Tempur Jatuh Menimpa Sekolah di Bangladesh, 27 Tewas dan Ratusan Terluka

PROKALTENG.CO-Sedikitnya 27 orang tewas dan lebih dari 170 lainnya mengalami luka-luka setelah sebuah jet tempur latihan milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh menimpa kawasan sekolah dan kampus di ibu kota Dhaka, Senin (21/7) siang waktu setempat.

Kecelakaan tragis ini memicu kepanikan massal dan menyisakan luka mendalam bagi masyarakat. Pesawat jenis F-7 BGI itu lepas landas pukul 13.06 waktu setempat dan hanya berselang 12 menit kemudian, menghunjam ke wilayah Diabari di utara Dhaka.

Menurut keterangan Direktorat Hubungan Masyarakat Antar-Lembaga (ISPR), pesawat mengalami kerusakan teknis sebelum jatuh dan langsung terbakar hebat saat menghantam bangunan dua lantai di area sekolah.

Pilot pesawat diidentifikasi sebagai Letnan Penerbang Md Toukir Islam. Dalam pernyataan militer Bangladesh, disebutkan bahwa sang pilot ‘berusaha semaksimal mungkin mengalihkan pesawat dari kawasan padat penduduk ke lokasi yang lebih sepi’.

Namun nahas, pesawat justru jatuh di dalam kompleks sekolah, tepatnya di dekat gerbang saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Korban tewas sebagian besar merupakan pelajar muda yang berada di dalam kelas saat pesawat menghantam bangunan. Sementara itu, puluhan korban luka dengan luka bakar serius masih dalam kondisi kritis di berbagai rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Bangladesh melaporkan bahwa para korban telah dirawat di tujuh rumah sakit berbeda di seluruh Dhaka.

Baca Juga :  71 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Penjara Tahanan Politik

“Kami menerima seorang siswa kelas tiga dalam kondisi sudah meninggal. Tiga lainnya berusia 12, 14, dan 40 tahun sedang kami rawat,” ujar Bidhan Sarker, kepala unit luka bakar Rumah Sakit Dhaka Medical College mengutip via Independent.

Kepanikan juga terlihat dari video amatir yang diunggah ke media sosial. Asap tebal membumbung dari lokasi kejadian, sementara ratusan siswa berlarian ke ruang terbuka dengan wajah panik.

Tak lama, kerumunan warga memadati atap-atap gedung di sekitar sekolah untuk menyaksikan proses evakuasi dan penyelamatan.

Muhammad Yunus, Kepala Pemerintahan Sementara Bangladesh, menyampaikan belasungkawa mendalam.

“Ini adalah momen duka yang sangat mendalam bagi bangsa. Saya mendoakan pemulihan cepat bagi para korban dan memerintahkan seluruh otoritas, termasuk rumah sakit, untuk menangani situasi ini dengan perhatian penuh,” ujarnya melalui unggahan di platform X (dulu Twitter).

Ia juga memastikan bahwa penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengungkap penyebab kecelakaan.

Pemerintah Bangladesh telah menetapkan hari berkabung nasional pada Selasa. Sementara itu, para orang tua dan keluarga korban tampak panik mendatangi lokasi kecelakaan.

Di rumah sakit setempat, sejumlah kerabat membawa papan bertuliskan nama-nama anggota keluarga yang belum ditemukan, sementara yang lain meminta bantuan darah dari warga.

Baca Juga :  AS Kerahkan Armada Perang ke Timur Tengah, Rusia dan China Ultimatum Donald Trump

Saksi mata juga menggambarkan detik-detik mencekam. “Pesawat itu jatuh ke gedung tempat anak saya berada. Istri saya menelepon, tapi saya sedang salat dan tidak sempat menjawab,” kata seorang ayah bernama Jewel. “Ketika sampai di lokasi, saya melihat kobaran api besar dan jasad seorang anak.”

Masud Tarik, seorang guru di sekolah itu, mengatakan dirinya baru saja menjemput anak-anaknya ketika mendengar ledakan keras.

“Saat saya berada di gerbang sekolah, saya mendengar suara ledakan dari belakang. Saat menoleh, yang saya lihat hanya api dan asap,” ujarnya kepada Reuters.

Menurut juru bicara dari Milestone School and College, pesawat jatuh saat jam pelajaran berlangsung. “Pesawat jatuh di dekat gerbang sekolah. Kelas sedang berjalan saat insiden terjadi. Para korban luka sedang dievakuasi satu per satu,” katanya seperti dikutip BDnews24.

Jet F-7 BGI merupakan versi modern dari pesawat tempur Chengdu F-7 buatan Tiongkok, yang merupakan turunan dari MiG-21 era Soviet.

Meski dianggap usang menurut standar global, pesawat ini masih digunakan untuk pelatihan pilot dan misi terbatas karena efisiensi biaya. Bangladesh menerima unit terakhir dari 16 pesawat jenis ini pada 2013. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-Sedikitnya 27 orang tewas dan lebih dari 170 lainnya mengalami luka-luka setelah sebuah jet tempur latihan milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh menimpa kawasan sekolah dan kampus di ibu kota Dhaka, Senin (21/7) siang waktu setempat.

Kecelakaan tragis ini memicu kepanikan massal dan menyisakan luka mendalam bagi masyarakat. Pesawat jenis F-7 BGI itu lepas landas pukul 13.06 waktu setempat dan hanya berselang 12 menit kemudian, menghunjam ke wilayah Diabari di utara Dhaka.

Menurut keterangan Direktorat Hubungan Masyarakat Antar-Lembaga (ISPR), pesawat mengalami kerusakan teknis sebelum jatuh dan langsung terbakar hebat saat menghantam bangunan dua lantai di area sekolah.

Pilot pesawat diidentifikasi sebagai Letnan Penerbang Md Toukir Islam. Dalam pernyataan militer Bangladesh, disebutkan bahwa sang pilot ‘berusaha semaksimal mungkin mengalihkan pesawat dari kawasan padat penduduk ke lokasi yang lebih sepi’.

Namun nahas, pesawat justru jatuh di dalam kompleks sekolah, tepatnya di dekat gerbang saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Korban tewas sebagian besar merupakan pelajar muda yang berada di dalam kelas saat pesawat menghantam bangunan. Sementara itu, puluhan korban luka dengan luka bakar serius masih dalam kondisi kritis di berbagai rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Bangladesh melaporkan bahwa para korban telah dirawat di tujuh rumah sakit berbeda di seluruh Dhaka.

Baca Juga :  71 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Penjara Tahanan Politik

“Kami menerima seorang siswa kelas tiga dalam kondisi sudah meninggal. Tiga lainnya berusia 12, 14, dan 40 tahun sedang kami rawat,” ujar Bidhan Sarker, kepala unit luka bakar Rumah Sakit Dhaka Medical College mengutip via Independent.

Kepanikan juga terlihat dari video amatir yang diunggah ke media sosial. Asap tebal membumbung dari lokasi kejadian, sementara ratusan siswa berlarian ke ruang terbuka dengan wajah panik.

Tak lama, kerumunan warga memadati atap-atap gedung di sekitar sekolah untuk menyaksikan proses evakuasi dan penyelamatan.

Muhammad Yunus, Kepala Pemerintahan Sementara Bangladesh, menyampaikan belasungkawa mendalam.

“Ini adalah momen duka yang sangat mendalam bagi bangsa. Saya mendoakan pemulihan cepat bagi para korban dan memerintahkan seluruh otoritas, termasuk rumah sakit, untuk menangani situasi ini dengan perhatian penuh,” ujarnya melalui unggahan di platform X (dulu Twitter).

Ia juga memastikan bahwa penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengungkap penyebab kecelakaan.

Pemerintah Bangladesh telah menetapkan hari berkabung nasional pada Selasa. Sementara itu, para orang tua dan keluarga korban tampak panik mendatangi lokasi kecelakaan.

Di rumah sakit setempat, sejumlah kerabat membawa papan bertuliskan nama-nama anggota keluarga yang belum ditemukan, sementara yang lain meminta bantuan darah dari warga.

Baca Juga :  AS Kerahkan Armada Perang ke Timur Tengah, Rusia dan China Ultimatum Donald Trump

Saksi mata juga menggambarkan detik-detik mencekam. “Pesawat itu jatuh ke gedung tempat anak saya berada. Istri saya menelepon, tapi saya sedang salat dan tidak sempat menjawab,” kata seorang ayah bernama Jewel. “Ketika sampai di lokasi, saya melihat kobaran api besar dan jasad seorang anak.”

Masud Tarik, seorang guru di sekolah itu, mengatakan dirinya baru saja menjemput anak-anaknya ketika mendengar ledakan keras.

“Saat saya berada di gerbang sekolah, saya mendengar suara ledakan dari belakang. Saat menoleh, yang saya lihat hanya api dan asap,” ujarnya kepada Reuters.

Menurut juru bicara dari Milestone School and College, pesawat jatuh saat jam pelajaran berlangsung. “Pesawat jatuh di dekat gerbang sekolah. Kelas sedang berjalan saat insiden terjadi. Para korban luka sedang dievakuasi satu per satu,” katanya seperti dikutip BDnews24.

Jet F-7 BGI merupakan versi modern dari pesawat tempur Chengdu F-7 buatan Tiongkok, yang merupakan turunan dari MiG-21 era Soviet.

Meski dianggap usang menurut standar global, pesawat ini masih digunakan untuk pelatihan pilot dan misi terbatas karena efisiensi biaya. Bangladesh menerima unit terakhir dari 16 pesawat jenis ini pada 2013. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/