25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Serangan Darat Israel Kian Mendekat ke Gaza

PROKALTENG.CO-Armada tank Israel mulai meluncurkan serangan di wilayah dekat perbatasan Jalur Gaza. Operasi semalam suntuk itu dilakukan 160 unit militer dari 12 skuadron militer negeri Zionis tersebut.

Mereka datang dari angkatan darat, artileri, dan angkatan udara.

Dalam satu malam, pasukan tersebut sudah menyerang 150 titik. Titik-titik itu diyakini sebagai lokasi terowongan bawah tanah Hamas yang disembunyikan di wilayah permukiman sipil.

’’Berkilo-kilometer terowongan metro Hamas sudah kami hancurkan dalam semalam,’’ ujar Juru Bicara Israel Defence Forces (IDF) Jonathan Conricus kepada CNN kemarin (14/5).

Conricus sempat membuat heboh karena mengatakan bahwa pasukan darat mulai menyerbu wilayah Gaza. Dia meralat bahwa operasi semalaman hanyalah pengerahan artileri ke wilayah utara Gaza.

Meski begitu, jumlah warga Palestina yang meninggal di Gaza melonjak dari 83 jiwa menjadi 119 jiwa. Korban jiwa itu termasuk 31 anak-anak.

Di sisi Israel, korban jiwa juga bertambah 2 menjadi 9 orang. Korban terakhir adalah perempuan Israel yang jatuh saat berusaha berlari ke bungker antiroket.

Berturut-turut Hamas yang berbasis di Gaza telah menembakkan 1.800 roket sejak awal pekan. Dari Kamis (13/5) ke Jumat (14/5), ada 190 roket yang diluncurkan. Hamas mengaku tak takut atas ancaman invasi darat Israel. ’’Saya yakinkan, rencana serangan darat akan menjadi kesempatan kami untuk meningkatkan jumlah musuh tewas atau tahanan perang,’’ kata Izz Ad Din Al Qassam Brigades, unit militer Hamas, dalam pernyataan resmi.

Baca Juga :  Rusia Uji Vaksin Covid-19 untuk Anak Berupa Semprotan di Hidung

Teror itu ditambah dengan kerusuhan di beberapa kota. Salah satunya kerusuhan di Kota Lod yang berawal dari penembakan pria etnis Arab oleh penduduk Yahudi. Jubir Kepolisian Israel Micky Rosenfels mengatakan bahwa pihaknya sudah menangkap 750 warga pekan ini.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan, ancaman kerusuhan justru lebih berbahaya daripada ancaman roket Gaza. Hal tersebut disebabkan ratusan roket dari tempat itu gagal, sedangkan 90 persen dari yang masuk wilayah udara Israel dapat digagalkan. Gantz sampai harus mengerahkan pasukan tambahan untuk mencegah konflik kubu Arab dan Yahudi.

Meski begitu, teror yang dirasakan penduduk Gaza justru berkali-kali lipat. Sebab, warga Palestina di sana tak punya bungker seperti Israel. Sementara itu, serangan Israel lebih efisien dan mematikan daripada roket Hamas.

Baca Juga :  Cegah Penularan Virus Corona di Penjara, Iran Bebaskan 10 Ribu Napi

Di antara 750 lokasi yang diserang militer, terdapat 200 rumah dan 24 sekolah yang hancur atau rusak berat. Sebanyak 830 korban luka juga sulit mencari bantuan mengingat rumah sakit di Gaza terbatas serta sudah kewalahan menangani Covid-19. Yang masih selamat bergegas ke sekolah yang dikelola PBB dengan harapan Israel tak mengincar lokasi tersebut.

’’Kami khawatir dengan anak-anak kami. Mereka berteriak dan gemetar,’’ ungkap Hedaia Maarouf kepada Associated Press. Keluarga besar Maarouf terdiri atas 19 orang, termasuk 13 anak-anak.

Semua konflik tersebut berlanjut sembari konflik juga terjadi di tingkat PBB. Pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diusulkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hari ini (15/5) diperkirakan berjalan alot. Tiongkok lebih dulu menyerang AS. Mereka mengatakan bahwa rezim Presiden AS Joe Biden tega mengabaikan penderitaan muslim karena sempat mencegah pertemuan kemarin (14/5).

PROKALTENG.CO-Armada tank Israel mulai meluncurkan serangan di wilayah dekat perbatasan Jalur Gaza. Operasi semalam suntuk itu dilakukan 160 unit militer dari 12 skuadron militer negeri Zionis tersebut.

Mereka datang dari angkatan darat, artileri, dan angkatan udara.

Dalam satu malam, pasukan tersebut sudah menyerang 150 titik. Titik-titik itu diyakini sebagai lokasi terowongan bawah tanah Hamas yang disembunyikan di wilayah permukiman sipil.

’’Berkilo-kilometer terowongan metro Hamas sudah kami hancurkan dalam semalam,’’ ujar Juru Bicara Israel Defence Forces (IDF) Jonathan Conricus kepada CNN kemarin (14/5).

Conricus sempat membuat heboh karena mengatakan bahwa pasukan darat mulai menyerbu wilayah Gaza. Dia meralat bahwa operasi semalaman hanyalah pengerahan artileri ke wilayah utara Gaza.

Meski begitu, jumlah warga Palestina yang meninggal di Gaza melonjak dari 83 jiwa menjadi 119 jiwa. Korban jiwa itu termasuk 31 anak-anak.

Di sisi Israel, korban jiwa juga bertambah 2 menjadi 9 orang. Korban terakhir adalah perempuan Israel yang jatuh saat berusaha berlari ke bungker antiroket.

Berturut-turut Hamas yang berbasis di Gaza telah menembakkan 1.800 roket sejak awal pekan. Dari Kamis (13/5) ke Jumat (14/5), ada 190 roket yang diluncurkan. Hamas mengaku tak takut atas ancaman invasi darat Israel. ’’Saya yakinkan, rencana serangan darat akan menjadi kesempatan kami untuk meningkatkan jumlah musuh tewas atau tahanan perang,’’ kata Izz Ad Din Al Qassam Brigades, unit militer Hamas, dalam pernyataan resmi.

Baca Juga :  Rusia Uji Vaksin Covid-19 untuk Anak Berupa Semprotan di Hidung

Teror itu ditambah dengan kerusuhan di beberapa kota. Salah satunya kerusuhan di Kota Lod yang berawal dari penembakan pria etnis Arab oleh penduduk Yahudi. Jubir Kepolisian Israel Micky Rosenfels mengatakan bahwa pihaknya sudah menangkap 750 warga pekan ini.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan, ancaman kerusuhan justru lebih berbahaya daripada ancaman roket Gaza. Hal tersebut disebabkan ratusan roket dari tempat itu gagal, sedangkan 90 persen dari yang masuk wilayah udara Israel dapat digagalkan. Gantz sampai harus mengerahkan pasukan tambahan untuk mencegah konflik kubu Arab dan Yahudi.

Meski begitu, teror yang dirasakan penduduk Gaza justru berkali-kali lipat. Sebab, warga Palestina di sana tak punya bungker seperti Israel. Sementara itu, serangan Israel lebih efisien dan mematikan daripada roket Hamas.

Baca Juga :  Cegah Penularan Virus Corona di Penjara, Iran Bebaskan 10 Ribu Napi

Di antara 750 lokasi yang diserang militer, terdapat 200 rumah dan 24 sekolah yang hancur atau rusak berat. Sebanyak 830 korban luka juga sulit mencari bantuan mengingat rumah sakit di Gaza terbatas serta sudah kewalahan menangani Covid-19. Yang masih selamat bergegas ke sekolah yang dikelola PBB dengan harapan Israel tak mengincar lokasi tersebut.

’’Kami khawatir dengan anak-anak kami. Mereka berteriak dan gemetar,’’ ungkap Hedaia Maarouf kepada Associated Press. Keluarga besar Maarouf terdiri atas 19 orang, termasuk 13 anak-anak.

Semua konflik tersebut berlanjut sembari konflik juga terjadi di tingkat PBB. Pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diusulkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hari ini (15/5) diperkirakan berjalan alot. Tiongkok lebih dulu menyerang AS. Mereka mengatakan bahwa rezim Presiden AS Joe Biden tega mengabaikan penderitaan muslim karena sempat mencegah pertemuan kemarin (14/5).

Terpopuler

Artikel Terbaru