28.1 C
Jakarta
Saturday, December 21, 2024

AS dan Tiongkok Ikut Terseret Krisis Kashmir

Kalau Pakistan ikut
terlibat terkait isu Kashmir, itu sudah biasa. Sejak awal kemerdekaan, kedua
negara sudah meributkan wilayah bekas kerajaan itu. Tapi, ada dua negara yang
ikut pusing dengan keputusan India mencabut otonomi khusus wilayah tersebut.
Mereka adalah Tiongkok dan AS.

Tiongkok jelas punya
alasan kuat untuk mengutuk kebijakan India. Meski tak banyak yang tahu,
Tiongkok merupakan salah satu pihak yang berselisih untuk wilayah Kashmir.
Selama ini, Tiongkok menempati wilayah bekas Kashmir yang dinamai Aksai Chin.

Tiongkok juga sudah
mendapat persetujuan dari Pakistan untuk menempati daerah Lembah Shaksgam.
Sementara itu, India masih mengklaim bahwa semua daratan bekas Kerajaan Kashmir milik mereka.

Baca Juga :  Perdana Menteri Rusia Dinyatakan Positif Corona

“Isu Kashmir adalah
perselisihan yang terjadi sejak zaman kolonial. Masalah ini seharusnya
diselesaikan berdasar Piagam PBB dan perjanjian bilateral,” ujar Menlu Tiongkok
Wang Yi.

Karena itulah, saat
dikunjungi Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi, Tiongkok tak ragu mendukung
sikap Pakistan. Padahal, Wang Yi juga harus menyambut kedatangan Menlu India
Subrahmanyam Jaishankar Senin (12/8).

“Tiongkok akan
mendukung Pakistan memperoleh hak mereka,” tegasnya kepada South China
Morning Post
.

Selain Tiongkok,
Pakistan juga mengadu ke AS. Mereka meminta AS ikut menekan Perdana Menteri
Narendra Modi untuk membatalkan kebijakan tersebut.

Apa kepentingan AS di
Kashmir? Sedikit rumit. AS mau tak mau terseret karena sedang berunding dengan
Taliban terkait perdamaian Afghanistan. Dalam negosiasi tersebut, peran
Pakistan juga vital. Jika AS mendukung India, otomatis Pakistan menjauh dari
perundingan.

Baca Juga :  Mengaku Influencer, Pembeli Es Krim Malah Diminta Bayar Dobel

Hingga saat ini, AS
belum mengutuk keputusan India. Mereka hanya menyangkal India melakukan
konsultasi sebelum mencabut kewenangan Kashmir.

“Kami tidak menerima
informasi apa pun terkait pencabutan konstitusi Kashmir dan Jammu,” ungkap
Kepala Biro Asia Selatan Kemenlu AS Alice Wells kepada Agence
France-Presse
.(jpg)

 

Kalau Pakistan ikut
terlibat terkait isu Kashmir, itu sudah biasa. Sejak awal kemerdekaan, kedua
negara sudah meributkan wilayah bekas kerajaan itu. Tapi, ada dua negara yang
ikut pusing dengan keputusan India mencabut otonomi khusus wilayah tersebut.
Mereka adalah Tiongkok dan AS.

Tiongkok jelas punya
alasan kuat untuk mengutuk kebijakan India. Meski tak banyak yang tahu,
Tiongkok merupakan salah satu pihak yang berselisih untuk wilayah Kashmir.
Selama ini, Tiongkok menempati wilayah bekas Kashmir yang dinamai Aksai Chin.

Tiongkok juga sudah
mendapat persetujuan dari Pakistan untuk menempati daerah Lembah Shaksgam.
Sementara itu, India masih mengklaim bahwa semua daratan bekas Kerajaan Kashmir milik mereka.

Baca Juga :  Perdana Menteri Rusia Dinyatakan Positif Corona

“Isu Kashmir adalah
perselisihan yang terjadi sejak zaman kolonial. Masalah ini seharusnya
diselesaikan berdasar Piagam PBB dan perjanjian bilateral,” ujar Menlu Tiongkok
Wang Yi.

Karena itulah, saat
dikunjungi Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi, Tiongkok tak ragu mendukung
sikap Pakistan. Padahal, Wang Yi juga harus menyambut kedatangan Menlu India
Subrahmanyam Jaishankar Senin (12/8).

“Tiongkok akan
mendukung Pakistan memperoleh hak mereka,” tegasnya kepada South China
Morning Post
.

Selain Tiongkok,
Pakistan juga mengadu ke AS. Mereka meminta AS ikut menekan Perdana Menteri
Narendra Modi untuk membatalkan kebijakan tersebut.

Apa kepentingan AS di
Kashmir? Sedikit rumit. AS mau tak mau terseret karena sedang berunding dengan
Taliban terkait perdamaian Afghanistan. Dalam negosiasi tersebut, peran
Pakistan juga vital. Jika AS mendukung India, otomatis Pakistan menjauh dari
perundingan.

Baca Juga :  Mengaku Influencer, Pembeli Es Krim Malah Diminta Bayar Dobel

Hingga saat ini, AS
belum mengutuk keputusan India. Mereka hanya menyangkal India melakukan
konsultasi sebelum mencabut kewenangan Kashmir.

“Kami tidak menerima
informasi apa pun terkait pencabutan konstitusi Kashmir dan Jammu,” ungkap
Kepala Biro Asia Selatan Kemenlu AS Alice Wells kepada Agence
France-Presse
.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru