28.2 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Balas AS, Tiongkok Mulai Batasi Jumlah Film dari Hollywood

AKSI saling balas antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terus berlanjut. Kini, perang dagang kedua negara telah merambah dunia hiburan. Pemerintah Tiongkok resmi mengumumkan akan membatasi penayangan film Hollywood di negaranya.

Langkah ini diambil sebagai respons atas kenaikan tarif resiprokal produk impor Tiongkok oleh AS sebesar 145 persen. Angka ini naik dari pengumuman sebelumnya sebesar 125 persen.

Keputusan pembatasan film Hollywood diumumkan oleh Administrasi Film Nasional Tiongkok pada Kamis (10/4) waktu setempat. Seperti dikutip dari Aljazeera kemarin (11/4), Administrasi Film Nasional Tiongkok sebenarnya sudah selektif dengan hanya menerima 10 film Hollywood setiap tahun.

”Kami akan mengikuti aturan pasar, menghormati pilihan penonton, dan mengurangi secara moderat jumlah film Amerika yang diimpor,” tulis Administrasi Film Nasional Tiongkok dalam keterangan resminya.

Pukulan bagi Studio Film Amerika

Keputusan itu tentu pukulan bagi raksasa studio film Amerika karena pasar Tiongkok dinilai cukup menggiurkan sebagai sumber pendapatan utama. Menurut Chris Fenton, penulis Feeding the Dragon: Inside the Trillion Dollar Dilemma Facing Hollywood, the NBA, and American Business, pesan yang dikirim Tiongkok tidak boleh dianggap remeh oleh industri hiburan AS. Mengingat, kekuatan budaya simbolis industri tersebut.

Baca Juga :  Ceres Swasta

”Hukuman yang diberikan kepada Hollywood ini adalah langkah penuh percaya diri dari Beijing yang menguntungkan di semua sisi dan pasti akan menarik perhatian Washington,” kata Fenton seperti dilansir Reuters.

Dari sisi box office, pamor film Barat memang mengalami penurunan di Tiongkok. Saat ini, film Hollywood hanya menyumbang sekitar 5 persen dari total pendapatan bioskop di sana. Meski, ancaman pengurangan distribusi tetap menjadi peringatan serius, terutama menjelang perilisan film-film blockbuster seperti Mission: Impossible – The Final Reckoning, reboot Superman dari Warner Bros., hingga The Fantastic Four dari Marvel.

Trump Tidak Peduli

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump tidak terlalu peduli dengan ancaman tersebut. Dia menanggapi langkah Tiongkok dengan nada ringan, meski telah mendapat banyak kritikan tajam dari insan Hollywood. ”Aku pernah mendengar hal yang lebih buruk,” katanya.

Baca Juga :  Tidak Libur

Menurut Seth Shafer, analis utama di S&P Global Market Intelligence Kagan, pembatasan film Hollywood di Tiongkok hanya akan berdampak terbatas. ”Hanya sekitar 25 persen film Hollywood yang dirilis secara luas di AS sekarang bisa tayang di Tiongkok dan angka itu terus menurun karena semakin kuatnya persaingan dari industri film lokal Tiongkok,” katanya.

Bahkan, untuk film AS yang berhasil tayang di Tiongkok, biasanya pendapatan dari box office di sana cuma menyumbang kurang dari 10 persen dari total pendapatan global film tersebut. (mia/dns/jpg)

AKSI saling balas antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terus berlanjut. Kini, perang dagang kedua negara telah merambah dunia hiburan. Pemerintah Tiongkok resmi mengumumkan akan membatasi penayangan film Hollywood di negaranya.

Langkah ini diambil sebagai respons atas kenaikan tarif resiprokal produk impor Tiongkok oleh AS sebesar 145 persen. Angka ini naik dari pengumuman sebelumnya sebesar 125 persen.

Keputusan pembatasan film Hollywood diumumkan oleh Administrasi Film Nasional Tiongkok pada Kamis (10/4) waktu setempat. Seperti dikutip dari Aljazeera kemarin (11/4), Administrasi Film Nasional Tiongkok sebenarnya sudah selektif dengan hanya menerima 10 film Hollywood setiap tahun.

”Kami akan mengikuti aturan pasar, menghormati pilihan penonton, dan mengurangi secara moderat jumlah film Amerika yang diimpor,” tulis Administrasi Film Nasional Tiongkok dalam keterangan resminya.

Pukulan bagi Studio Film Amerika

Keputusan itu tentu pukulan bagi raksasa studio film Amerika karena pasar Tiongkok dinilai cukup menggiurkan sebagai sumber pendapatan utama. Menurut Chris Fenton, penulis Feeding the Dragon: Inside the Trillion Dollar Dilemma Facing Hollywood, the NBA, and American Business, pesan yang dikirim Tiongkok tidak boleh dianggap remeh oleh industri hiburan AS. Mengingat, kekuatan budaya simbolis industri tersebut.

Baca Juga :  Ceres Swasta

”Hukuman yang diberikan kepada Hollywood ini adalah langkah penuh percaya diri dari Beijing yang menguntungkan di semua sisi dan pasti akan menarik perhatian Washington,” kata Fenton seperti dilansir Reuters.

Dari sisi box office, pamor film Barat memang mengalami penurunan di Tiongkok. Saat ini, film Hollywood hanya menyumbang sekitar 5 persen dari total pendapatan bioskop di sana. Meski, ancaman pengurangan distribusi tetap menjadi peringatan serius, terutama menjelang perilisan film-film blockbuster seperti Mission: Impossible – The Final Reckoning, reboot Superman dari Warner Bros., hingga The Fantastic Four dari Marvel.

Trump Tidak Peduli

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump tidak terlalu peduli dengan ancaman tersebut. Dia menanggapi langkah Tiongkok dengan nada ringan, meski telah mendapat banyak kritikan tajam dari insan Hollywood. ”Aku pernah mendengar hal yang lebih buruk,” katanya.

Baca Juga :  Tidak Libur

Menurut Seth Shafer, analis utama di S&P Global Market Intelligence Kagan, pembatasan film Hollywood di Tiongkok hanya akan berdampak terbatas. ”Hanya sekitar 25 persen film Hollywood yang dirilis secara luas di AS sekarang bisa tayang di Tiongkok dan angka itu terus menurun karena semakin kuatnya persaingan dari industri film lokal Tiongkok,” katanya.

Bahkan, untuk film AS yang berhasil tayang di Tiongkok, biasanya pendapatan dari box office di sana cuma menyumbang kurang dari 10 persen dari total pendapatan global film tersebut. (mia/dns/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru