32.2 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Pensiun dari Alibaba, Jack Ma Geluti Pendidikan-Filantropi

Pergantian usia
menjadi 55 tahun membawa babak baru dalam hidup Jack Ma. Pendiri 
e-commerce Alibaba
itu mengumumkan pensiun dari kursi nomor satu perusahaan dengan kapitalisasi
pasar lebih dari USD 460 miliar tersebut tepat pada hari ulang tahunnya kemarin
(10/9).

Selebrasi pengunduran
diri Ma dihelat di Olympic Sports Center dalam sebuah pesta perpisahan. Di
stadion berkelas Olimpiade di kampung halamannya, Hangzhou, tersebut, Ma juga
mengumumkan penggantinya, yakni Daniel Zhang. ’’Dia memiliki logika dan
keterampilan berpikir kritis layaknya komputer super. Dia berkomitmen terhadap
visinya dan sungguh-sungguh berani mengambil model bisnis yang inovatif untuk
bisnis pada masa depan,’’ ujar Ma dikutip dari AFP.

Sosok Zhang bukan
orang baru bagi Ma ataupun Alibaba yang didirikan pada 1999. Secara personal,
Zhang memang berbeda dengan Ma yang dikenal flamboyan dan karismatik. Namun,
dialah salah satu sosok kunci yang turut mengantar Alibaba merengkuh kesuksesan
sejak 2007.

Di awal bergabung,
Zhang menjabat chief financial officer (CFO) Taobao, e-commerce anak perusahaan
Alibaba. Tantangan besar bagi Zhang setelah suksesi tersebut adalah mencari
strategi pertumbuhan baru karena bisnis online di Tiongkok mulai lesu.

Lantas, ke mana Ma
setelah mundur dari Alibaba? Investor ingin mengetahui upaya Ma terlibat dalam
manajemen nanti. Ma juga digadang-gadang terus mengarahkan strategi bisnis
perusahaan. Ma menyatakan akan menjadi mentor manajemen Alibaba.

Baca Juga :  Wanita Ini Mengaku Nikahi Arwah Michael Jackson

Namun, dia juga
berkomitmen untuk memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan. Kalimat from
zero to hero
 memang tepat disematkan kepadanya. Dulu Ma adalah
pengajar bahasa Inggris di Hangzhou Dianzi University. Semangat pantang
menyerah membuat bisnisnya mampu menggurita hingga mengantarkannya menjadi
orang terkaya di Tiongkok. ’’Sebelum berusia 70 tahun, saya bisa melakukan
sesuatu di bidang lain, di bidang-bidang seperti pendidikan,’’ kata Ma di acara
Alibaba pada September tahun lalu.

Penulis buku Alibaba:
The House That Jack Ma Built
 yang juga teman dekat Ma, Duncan Clark,
menuturkan hal senada. ’’Jack telah memberi isyarat untuk beberapa waktu
tentang ketertarikannya pada filantropi, lingkungan, pemberdayaan perempuan,
pendidikan, dan pengembangan,’’ ungkap Clark.

Ma pernah berbicara
tentang tantangan masa depan pendidikan pada World Economic Forum tahun lalu.
’’Jika tidak mengubah cara kita mengajar, 30 tahun kemudian kita berada dalam
masalah,’’ tuturnya.

Metode pendidikan saat
ini, menurut dia, hanya membuat anak-anak gagal. Mereka tidak akan mampu
bersaing dengan mesin. Pendekatan pengajaran soft skill seperti pemikiran
mandiri, nilai-nilai moral, serta kerja sama tim semestinya yang menjadi cara
pengajaran saat ini.

Ma sering dianggap
Steve Jobs-nya Tiongkok. Namun, hal itu juga menghadirkan keresahan. Inovasi
Apple terus merosot saat berganti pimpinan ke Tim Cook. Microsoft juga sedikit
hilang arah setelah Bill Gates digantikan Steve Ballmer. ’’Sejarah tentang ahli
waris perusahaan teknologi inovatif saat ini memang buruk,’’ ujar Jeffrey
Towson, profesor bidang investasi di Peking University, kepada South
China Morning Post
.

Baca Juga :  Darurat Covid-19! ICU Penuh, Pasien Meninggal di Rumah

Namun, Towson merasa
Ma sadar tentang tantangan tersebut. Karena itulah, Ma melakukan persiapan
sejak lama. ’’Mungkin saja Jack Ma bisa mencapai apa yang tak bisa dilakukan
Steve Jobs dan Bill Gates,’’ ungkapnya.

Apalagi, Ma belum
sepenuhnya lepas tangan. Dia masih mempertahankan 6,22 persen sahamnya di
Alibaba. Dia juga menjadi anggota seumur hidup di Alibaba Partnership, kelompok
yang berwenang memilih direktur di perusahaan.

Kabar rencana melepas
jabatan executive chairman itu diungkapkan Ma tahun lalu, dua hari menjelang
ulang tahunnya ke-54. Lewat media miliknya, South China Morning Post, saat itu
Ma membantah kabar New York Times yang menulis dirinya mundur sekaligus
menuturkan bahwa dirinya memang tengah mempersiapkan diri pensiun.

Jika tahun lalu kabar
pengunduran diri yang ternyata salah itu mampu membuat saham Alibaba turun 4
persen di bursa New York, kali ini tidak. Saham stabil.

Ma sejatinya
memikirkan rencana pensiun sejak 10 tahun lalu. Dia bertanya kepada eksekutif
perusahaannya seandainya Alibaba berjalan tanpanya. ’’Saya bangga Alibaba
sekarang memiliki struktur, budaya, aturan, dan sistem yang dikendalikan
bakat-bakat berkembang yang membuat saya bisa meninggalkan ini tanpa
gangguan,’’ ujarnya.(jpg)

 

Pergantian usia
menjadi 55 tahun membawa babak baru dalam hidup Jack Ma. Pendiri 
e-commerce Alibaba
itu mengumumkan pensiun dari kursi nomor satu perusahaan dengan kapitalisasi
pasar lebih dari USD 460 miliar tersebut tepat pada hari ulang tahunnya kemarin
(10/9).

Selebrasi pengunduran
diri Ma dihelat di Olympic Sports Center dalam sebuah pesta perpisahan. Di
stadion berkelas Olimpiade di kampung halamannya, Hangzhou, tersebut, Ma juga
mengumumkan penggantinya, yakni Daniel Zhang. ’’Dia memiliki logika dan
keterampilan berpikir kritis layaknya komputer super. Dia berkomitmen terhadap
visinya dan sungguh-sungguh berani mengambil model bisnis yang inovatif untuk
bisnis pada masa depan,’’ ujar Ma dikutip dari AFP.

Sosok Zhang bukan
orang baru bagi Ma ataupun Alibaba yang didirikan pada 1999. Secara personal,
Zhang memang berbeda dengan Ma yang dikenal flamboyan dan karismatik. Namun,
dialah salah satu sosok kunci yang turut mengantar Alibaba merengkuh kesuksesan
sejak 2007.

Di awal bergabung,
Zhang menjabat chief financial officer (CFO) Taobao, e-commerce anak perusahaan
Alibaba. Tantangan besar bagi Zhang setelah suksesi tersebut adalah mencari
strategi pertumbuhan baru karena bisnis online di Tiongkok mulai lesu.

Lantas, ke mana Ma
setelah mundur dari Alibaba? Investor ingin mengetahui upaya Ma terlibat dalam
manajemen nanti. Ma juga digadang-gadang terus mengarahkan strategi bisnis
perusahaan. Ma menyatakan akan menjadi mentor manajemen Alibaba.

Baca Juga :  Wanita Ini Mengaku Nikahi Arwah Michael Jackson

Namun, dia juga
berkomitmen untuk memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan. Kalimat from
zero to hero
 memang tepat disematkan kepadanya. Dulu Ma adalah
pengajar bahasa Inggris di Hangzhou Dianzi University. Semangat pantang
menyerah membuat bisnisnya mampu menggurita hingga mengantarkannya menjadi
orang terkaya di Tiongkok. ’’Sebelum berusia 70 tahun, saya bisa melakukan
sesuatu di bidang lain, di bidang-bidang seperti pendidikan,’’ kata Ma di acara
Alibaba pada September tahun lalu.

Penulis buku Alibaba:
The House That Jack Ma Built
 yang juga teman dekat Ma, Duncan Clark,
menuturkan hal senada. ’’Jack telah memberi isyarat untuk beberapa waktu
tentang ketertarikannya pada filantropi, lingkungan, pemberdayaan perempuan,
pendidikan, dan pengembangan,’’ ungkap Clark.

Ma pernah berbicara
tentang tantangan masa depan pendidikan pada World Economic Forum tahun lalu.
’’Jika tidak mengubah cara kita mengajar, 30 tahun kemudian kita berada dalam
masalah,’’ tuturnya.

Metode pendidikan saat
ini, menurut dia, hanya membuat anak-anak gagal. Mereka tidak akan mampu
bersaing dengan mesin. Pendekatan pengajaran soft skill seperti pemikiran
mandiri, nilai-nilai moral, serta kerja sama tim semestinya yang menjadi cara
pengajaran saat ini.

Ma sering dianggap
Steve Jobs-nya Tiongkok. Namun, hal itu juga menghadirkan keresahan. Inovasi
Apple terus merosot saat berganti pimpinan ke Tim Cook. Microsoft juga sedikit
hilang arah setelah Bill Gates digantikan Steve Ballmer. ’’Sejarah tentang ahli
waris perusahaan teknologi inovatif saat ini memang buruk,’’ ujar Jeffrey
Towson, profesor bidang investasi di Peking University, kepada South
China Morning Post
.

Baca Juga :  Darurat Covid-19! ICU Penuh, Pasien Meninggal di Rumah

Namun, Towson merasa
Ma sadar tentang tantangan tersebut. Karena itulah, Ma melakukan persiapan
sejak lama. ’’Mungkin saja Jack Ma bisa mencapai apa yang tak bisa dilakukan
Steve Jobs dan Bill Gates,’’ ungkapnya.

Apalagi, Ma belum
sepenuhnya lepas tangan. Dia masih mempertahankan 6,22 persen sahamnya di
Alibaba. Dia juga menjadi anggota seumur hidup di Alibaba Partnership, kelompok
yang berwenang memilih direktur di perusahaan.

Kabar rencana melepas
jabatan executive chairman itu diungkapkan Ma tahun lalu, dua hari menjelang
ulang tahunnya ke-54. Lewat media miliknya, South China Morning Post, saat itu
Ma membantah kabar New York Times yang menulis dirinya mundur sekaligus
menuturkan bahwa dirinya memang tengah mempersiapkan diri pensiun.

Jika tahun lalu kabar
pengunduran diri yang ternyata salah itu mampu membuat saham Alibaba turun 4
persen di bursa New York, kali ini tidak. Saham stabil.

Ma sejatinya
memikirkan rencana pensiun sejak 10 tahun lalu. Dia bertanya kepada eksekutif
perusahaannya seandainya Alibaba berjalan tanpanya. ’’Saya bangga Alibaba
sekarang memiliki struktur, budaya, aturan, dan sistem yang dikendalikan
bakat-bakat berkembang yang membuat saya bisa meninggalkan ini tanpa
gangguan,’’ ujarnya.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru