32.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Jokowi Minta Australia Buka Akses Udara

PRESIDEN Joko Widodo sejak Sabtu (8/2) melakukan kunjungan kerja ke
Australia. Kunjungan tersebut hanya berselang dua hari setelah DPR meratifikasi
perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership
Agreement (IA-CEPA).

Jokowi mengakui kunjungannya ke
Australia bertujuan menyambut aliran modal berkat terbukanya keran perdagangan
dan investasi antara dua negara bertetangga tersebut. “Kami ingin keterbukaan sehingga
perdagangan, investasi, dan pariwisata akan lebih banyak antara kedua negara.
Arahnya ke situ,” katanya kemarin (9/2).

Hari ini, Jokowi dan PM Scott
Morrison menandatangani nota kesepahaman rencana aksi IA-CEPA 2020–2024. Itu
adalah babak akhir dari alotnya perundingan perjanjian dagang
Indonesia-Australia selama sembilan tahun terakhir.

Salah satu yang disepakati dalam
IA-CEPA adalah pembebasan bea masuk 94 persen impor produk Australia ke
Indonesia. Sebagai imbalannya, 100 persen produk ekspor Indonesia akan bebas
bea masuk ke Australia. Indonesia juga akan mendapatkan kuota 4.100 visa kerja
dan liburan di Australia pada tahun pertama IA-CEPA dan meningkat 5 persen tiap
tahun.

Baca Juga :  Setelah Pendukung Rusuh, Akhirnya Trump Aku Kemenangan Biden

Indonesia juga berharap Australia
membuka ruang udara di seluruh wilayahnya untuk maskapai asal Indonesia.
Imbalannya, Indonesia akan membuka seluruh akses penerbangan untuk maskapai
Australia.

Jokowi kemarin juga mengunjungi
Mount Ainslie dengan didampingi Chief Executive National Capital Authority
Canberra Sally Barnes. Dia mengaku mencari inspirasi pembangunan tata kota di
ibu kota Australia tersebut untuk ibu kota baru Indonesia.(JPC/KPC)

PRESIDEN Joko Widodo sejak Sabtu (8/2) melakukan kunjungan kerja ke
Australia. Kunjungan tersebut hanya berselang dua hari setelah DPR meratifikasi
perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership
Agreement (IA-CEPA).

Jokowi mengakui kunjungannya ke
Australia bertujuan menyambut aliran modal berkat terbukanya keran perdagangan
dan investasi antara dua negara bertetangga tersebut. “Kami ingin keterbukaan sehingga
perdagangan, investasi, dan pariwisata akan lebih banyak antara kedua negara.
Arahnya ke situ,” katanya kemarin (9/2).

Hari ini, Jokowi dan PM Scott
Morrison menandatangani nota kesepahaman rencana aksi IA-CEPA 2020–2024. Itu
adalah babak akhir dari alotnya perundingan perjanjian dagang
Indonesia-Australia selama sembilan tahun terakhir.

Salah satu yang disepakati dalam
IA-CEPA adalah pembebasan bea masuk 94 persen impor produk Australia ke
Indonesia. Sebagai imbalannya, 100 persen produk ekspor Indonesia akan bebas
bea masuk ke Australia. Indonesia juga akan mendapatkan kuota 4.100 visa kerja
dan liburan di Australia pada tahun pertama IA-CEPA dan meningkat 5 persen tiap
tahun.

Baca Juga :  Setelah Pendukung Rusuh, Akhirnya Trump Aku Kemenangan Biden

Indonesia juga berharap Australia
membuka ruang udara di seluruh wilayahnya untuk maskapai asal Indonesia.
Imbalannya, Indonesia akan membuka seluruh akses penerbangan untuk maskapai
Australia.

Jokowi kemarin juga mengunjungi
Mount Ainslie dengan didampingi Chief Executive National Capital Authority
Canberra Sally Barnes. Dia mengaku mencari inspirasi pembangunan tata kota di
ibu kota Australia tersebut untuk ibu kota baru Indonesia.(JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru