RIYADH – Pemerintah Arab Saudi kembali menutup 39 masjid setelah
salah satu Imam diduga terinfeksi virus corona (Covid-19). Pihak pemerintah
curiga, bahwa ada penularan virus corona antara para jamaah.
Kementerian Urusan Agama Islam
Arab Saudi mengatakan, penutupan kembali masjid dilakukan sebagai upaya
mencegah penularan virus. Namun, pihak Kerajaan tidak mengungkapkan secara
detail lokasi 39 masjid yang kembali ditutup.
Sebelumnya, pemerintah Kota
Dammam, Arab Saudi timur pada Kamis (4/6) lalu menutup sebuah masjid setelah
imamnya diduga terinfeksi virus corona.
Imam masjid tersebut mengirimkan
pesan WhatsApp kepada para jemaah dan menginformasikan kepada pihak kementerian
setelah ia curiga terinfeksi virus corona.
“Masjid sudah ditutup. Imam dan
muazin sementara dilarang beribadah ke masjid karena dicuriga terinfeksi virus.
Masjid juga telah ditutup sebagai tindakan penegahan untuk keselamatan para
jemaah,†kata Kepala Direktorat Masjid di Dammam, Ahmad Al Mahashir kepada Sabq
seperti mengutip Gulf News, Senin (8/6).
Padahal, pada pekan lalu
pemerintah Arab Saudi baru membuka kembali masjid-masjid selain di kota Mekah.
Pembukaan dilakukan seiring dengan rencana menerapkan tatanan kehidupan baru
(new normal) secara bertahap.
Pemerintah menerapkan protokol kesehatan
bagi semua jemaah yang beribadah di masjid. Masjid hanya dibuka 15 menit
sebelum azan, ditutup kembali 10 menit setelah salat berjamaah, dan durasi
salat dipersingkat menjadi 10 menit.
Para jemaah diminta menjaga jarak
dua meter. Sementara anak-anak di bawah 15 tahun dilarang salat di masjid.
Selain itu, ruang wudhu dan toilet juga ditutup untuk menghindari penggunaan
air dan makanan di masjid. Sebelum memasuki area masjid, semua jemaah akan
dicek suhu tubuhnya.
Data statistik Worldometers
mencatat, hingga saat ini Arab Saudi memiliki 101.914 kasus. Sekitar 712 orang
meninggal dan 72.817 pasien dinyatakan sembuh.
Penderita Covid-19 di Saudi
meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah pencabutan jam malam. Pada
Minggu terjadi penambahan harian lebih dari 3.000 kasus. Itu merupakan hari
kedua berturut-turut kasus terbaru di atas 3.000.
Terkait peningkatan kasus ini,
otoritas Saudi memberlakukan kembali jam malam di Jeddah sejak Jumat lalu.
Warga dilarang keluar rumah mulai pukul 15.00 sampai 06.00 waktu setempat.
Kegiatan perekonomian dan layanan publik juga digentikan, termasuk penutupan
kembali masjid-masjid.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi
mengingatkan, pengetatan juga bisa diterapkan di Riyadh menyusul lonjakan kasus
di ibu kota tersebut.
Saudi masih terus menangguhkan
pelaksanaan umrah dan ziarah ke Madinah karena kekhawatiran lonjakan kasus di
dua kota suci.
Pihak berwenang juga belum
mengumumkan apakah tetap akan menggelar ibadah haji, yang dijadwalkan pada
akhir Juli, atau tidak. Pada tahun lalu, ibadah haji diikuti sekitar 2,5 juta
umat Islam dari seluruh dunia.