28.5 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Lagi Boeing 737 Jatuh, 170 Penumpang Tewas

SETIDAKNYA 170 penumpang dinyatakan tewas, dalam sebuah insiden
jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines di Bandara Imam
Khomeini di Teheran, Iran.

Dikutip dari AFP, pesawat Ukraine
International Airlines itu jatuh tak lama setelah lepas landas, Rabu (8/1) pagi
waktu setempat. Pesawat itu mengangkut 176 orang, yang terdiri dari 167
penumpang, dan sembilan kru.

“Sulit kemungkinan bahwa
penumpang dalam penerbangan PS-752 masih hidup,” kata kepala Bulan Sabit Merah
Iran kepada kantor berita ISNA. Sepuluh ambulans juga telah dikerahkan ke
lokasi kejadian.

Kepala Layanan Medis Darurat Iran
Pirhossein Koulivand mengatakan, petugas darurat telah dikerahkan ke tempat
kejadian, akan tetapi tindakan penyelamatan belum dapat dilakukan karena api
masih terus berkobar.

Belum diketahui penyebab
kecelakaan itu. Dugaan sementara pesawat itu jatuh karena masalah teknis,
meskipun ada kemungkinan lain mengingat ketegangan yang terjadi antara Iran dan
AS.

Layanan pelacakan penerbangan
FlightRadar 24 mengatakan dalam sebuah tweet, bahwa jet tersebut telah
beroperasi selama sekitar tiga setengah tahun.

Menurut stasiun TV pemerintah
Iran, seluruh penumpang dan kru pesawat meninggal dunia. Berdasarkan data
Flihgtradar24.com, pesawat jatuh ketika berada di ketinggian 7.925 kaki.

“Apinya begitu besar sehingga
kami tidak dapat melakukan penyelamatan. Kami mempunyai 22 ambulans, empat bus
ambulans dan satu helikopter di lokasi kejadian,” kata kepala layanan darurat
Iran Pirhossein Koulivand kepada pihak stasiun TV Iran.

Baca Juga :  Tiongkok Menentang Perang Dagang

Juru bicara Organisasi
Penerbangan Sipil Iran, Reza Jafarzadeh, mengatakan kepada stasiun TV tersebut
bahwa jumlah penumpang yang berada di dalam pesawat sebanyak 170 orang.

Sementara itu, Otoritas
penerbangan Iran menyatakan telah menemukan dua kotak hitam pesawat Boeing 737
PS-752 milik maskapai Ukraina tersebut.

“Dua kotak hitam pesawat Ukraina
Boeing 737 yang jatuh pada pagi ini sudah ditemukan,” ungkap juru bicara
otoritas penerbangan Iran, Reza Jafarzadeh seperti diberitakan kantor berita
ISNA.

Kendati demikian, pihak otoritas
Iran memastikan tidak akan menyerahkan kotak hitam tersebut kepada Boeing
(sebagai produsen) dan Amerika Serikat untuk keperluan penyelidikan.

“Kami tidak akan memberikan kotak
hitam itu kepada pabrikan (Boeing) dan Amerika,” kata ketua Organisasi
Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh, seperti dikutip kantor berita Mehr.

Menteri Luar Negeri Ukraina,
Vadim Prystaiko mengonfirmasi 167 penumpang dan sembilan kru yang tewas dalam
kecelakaan pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines berasal dari
beberapa kewarganegaraan. Namun dipastikan tidak ada warga asal Indonesia dalam
kecelakaan tersebut.

Baca Juga :  Putin Akan Bertandang ke Indonesia

“Sudah dicek tidak ada korban
WNI,” jelas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha
Nugraha.

Dilansir Associated Press, secara
rinci korban tewas terdiri dari 82 warga negara Iran, 63 warga Kanada, 11 warga
Ukraina (dua penumpang dan sembilan kru), 10 warga Swedia, empat warga
Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga orang berkebangsaan Inggris.

Pihak maskapai mengatakan
mayoritas penumpang menuju ibu kota Ukraina, Kyiv untuk transit dan melanjutkan
penerbangan ke negara tujuan.

Seorang staf di bandara Boryspil,
Kyiv mengatakan mayoritas penumpang merupakan mahasiswa Iran yang hendak
kembali ke Ukraina setelah menghabiskan liburan musim dingin.

Presiden Ukraine Internasional
Airlines, Yevhen Dykhne mengatakan pihaknya menghentikan sementara jadwal
penerbangan ke Teheran setelah kecelakaan tersebut. Ia juga menyebut pesawat
yang jatuh di dekat lapangan di Iran itu sebagai salah satu armada terbaik.

Dykhne mengatakan pihaknya belum
dapat memastikan kapan batas waktu untuk penghentian penerbangan ke Teheran.

“Itu [penerbangan PS-752]
merupakan salah satu pesawat terbaik yang kami miliki, dengan awak yang luar
biasa bisa diandalkan,” ungkap Dykhne.

Presiden Ukraina Volodymyr
Zelensky memerintahkan upaya pemeriksaan menyeluruh untuk mencari penyebab
kecelakaan, tak peduli hasil investigasinya. (der/afp/fin/kpc)

SETIDAKNYA 170 penumpang dinyatakan tewas, dalam sebuah insiden
jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines di Bandara Imam
Khomeini di Teheran, Iran.

Dikutip dari AFP, pesawat Ukraine
International Airlines itu jatuh tak lama setelah lepas landas, Rabu (8/1) pagi
waktu setempat. Pesawat itu mengangkut 176 orang, yang terdiri dari 167
penumpang, dan sembilan kru.

“Sulit kemungkinan bahwa
penumpang dalam penerbangan PS-752 masih hidup,” kata kepala Bulan Sabit Merah
Iran kepada kantor berita ISNA. Sepuluh ambulans juga telah dikerahkan ke
lokasi kejadian.

Kepala Layanan Medis Darurat Iran
Pirhossein Koulivand mengatakan, petugas darurat telah dikerahkan ke tempat
kejadian, akan tetapi tindakan penyelamatan belum dapat dilakukan karena api
masih terus berkobar.

Belum diketahui penyebab
kecelakaan itu. Dugaan sementara pesawat itu jatuh karena masalah teknis,
meskipun ada kemungkinan lain mengingat ketegangan yang terjadi antara Iran dan
AS.

Layanan pelacakan penerbangan
FlightRadar 24 mengatakan dalam sebuah tweet, bahwa jet tersebut telah
beroperasi selama sekitar tiga setengah tahun.

Menurut stasiun TV pemerintah
Iran, seluruh penumpang dan kru pesawat meninggal dunia. Berdasarkan data
Flihgtradar24.com, pesawat jatuh ketika berada di ketinggian 7.925 kaki.

“Apinya begitu besar sehingga
kami tidak dapat melakukan penyelamatan. Kami mempunyai 22 ambulans, empat bus
ambulans dan satu helikopter di lokasi kejadian,” kata kepala layanan darurat
Iran Pirhossein Koulivand kepada pihak stasiun TV Iran.

Baca Juga :  Tiongkok Menentang Perang Dagang

Juru bicara Organisasi
Penerbangan Sipil Iran, Reza Jafarzadeh, mengatakan kepada stasiun TV tersebut
bahwa jumlah penumpang yang berada di dalam pesawat sebanyak 170 orang.

Sementara itu, Otoritas
penerbangan Iran menyatakan telah menemukan dua kotak hitam pesawat Boeing 737
PS-752 milik maskapai Ukraina tersebut.

“Dua kotak hitam pesawat Ukraina
Boeing 737 yang jatuh pada pagi ini sudah ditemukan,” ungkap juru bicara
otoritas penerbangan Iran, Reza Jafarzadeh seperti diberitakan kantor berita
ISNA.

Kendati demikian, pihak otoritas
Iran memastikan tidak akan menyerahkan kotak hitam tersebut kepada Boeing
(sebagai produsen) dan Amerika Serikat untuk keperluan penyelidikan.

“Kami tidak akan memberikan kotak
hitam itu kepada pabrikan (Boeing) dan Amerika,” kata ketua Organisasi
Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh, seperti dikutip kantor berita Mehr.

Menteri Luar Negeri Ukraina,
Vadim Prystaiko mengonfirmasi 167 penumpang dan sembilan kru yang tewas dalam
kecelakaan pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines berasal dari
beberapa kewarganegaraan. Namun dipastikan tidak ada warga asal Indonesia dalam
kecelakaan tersebut.

Baca Juga :  Putin Akan Bertandang ke Indonesia

“Sudah dicek tidak ada korban
WNI,” jelas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha
Nugraha.

Dilansir Associated Press, secara
rinci korban tewas terdiri dari 82 warga negara Iran, 63 warga Kanada, 11 warga
Ukraina (dua penumpang dan sembilan kru), 10 warga Swedia, empat warga
Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga orang berkebangsaan Inggris.

Pihak maskapai mengatakan
mayoritas penumpang menuju ibu kota Ukraina, Kyiv untuk transit dan melanjutkan
penerbangan ke negara tujuan.

Seorang staf di bandara Boryspil,
Kyiv mengatakan mayoritas penumpang merupakan mahasiswa Iran yang hendak
kembali ke Ukraina setelah menghabiskan liburan musim dingin.

Presiden Ukraine Internasional
Airlines, Yevhen Dykhne mengatakan pihaknya menghentikan sementara jadwal
penerbangan ke Teheran setelah kecelakaan tersebut. Ia juga menyebut pesawat
yang jatuh di dekat lapangan di Iran itu sebagai salah satu armada terbaik.

Dykhne mengatakan pihaknya belum
dapat memastikan kapan batas waktu untuk penghentian penerbangan ke Teheran.

“Itu [penerbangan PS-752]
merupakan salah satu pesawat terbaik yang kami miliki, dengan awak yang luar
biasa bisa diandalkan,” ungkap Dykhne.

Presiden Ukraina Volodymyr
Zelensky memerintahkan upaya pemeriksaan menyeluruh untuk mencari penyebab
kecelakaan, tak peduli hasil investigasinya. (der/afp/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru