26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Microsoft Jepang Berlakukan Kerja Singkat, Hasilnya Lebih Produktif

Kata siapa di kantor
lama itu berarti rajin dan performa meningkat? Cabang Microsoft di Jepang
membuktikannya. Mereka melakukan uji coba dengan menerapkan empat hari kerja dalam
sepekan dan berbagai terobosan lain. Hasilnya, penjualan meningkat dan
pengeluaran berkurang.

Perusahaan mulai tutup
setiap Jumat sejak Agustus. Sekitar 2.300 pegawai bisa berlibur selama tiga
hari. Hal itu berlangsung selama sebulan dan mereka digaji penuh. Rapat juga
dibatasi. Yaitu, maksimal 30 menit. Jumlah peserta rapat juga dibatasi hanya
lima orang. Pertanyaan bisa disampaikan dengan komunikasi daring. Itu bisa
menggantikan komunikasi tatap muka.

Hasilnya, penjualan
Agustus per pegawai justru meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu. Konsumsi listrik menurun 25 persen dan penggunaan kertas
berkurang separo. Para pekerja juga terlihat lebih bahagia.

Baca Juga :  Pidato Presiden Tiongkok Xi Jinping Bikin Taiwan Geram dan Meradang

”Kerja singkat,
istirahat cukup, dan belajar banyak,” ujar Presiden sekaligus CEO Microsoft
Japan Takuya Hirano seperti dikutip The Guardian. Dia ingin para pekerja
merasakan pengalaman bisa mencapai hasil yang sama dengan jam kerja yang
berkurang 20 persen.

Percobaan tersebut
menunjukkan bahwa para pegawai ingin memiliki bermacam cara untuk bekerja.
Mengadopsi cara-cara baru justru bisa meningkatkan produktivitas.

Pemerintah Jepang
memang sedang mengampanyekan gaya bekerja lebih fleksibel. Kerja tidak harus
monoton dengan pergi ke kantor. Itu merupakan upaya untuk mengurangi karoshi
alias kematian akibat terlalu lelah bekerja.(jpc)

 

Kata siapa di kantor
lama itu berarti rajin dan performa meningkat? Cabang Microsoft di Jepang
membuktikannya. Mereka melakukan uji coba dengan menerapkan empat hari kerja dalam
sepekan dan berbagai terobosan lain. Hasilnya, penjualan meningkat dan
pengeluaran berkurang.

Perusahaan mulai tutup
setiap Jumat sejak Agustus. Sekitar 2.300 pegawai bisa berlibur selama tiga
hari. Hal itu berlangsung selama sebulan dan mereka digaji penuh. Rapat juga
dibatasi. Yaitu, maksimal 30 menit. Jumlah peserta rapat juga dibatasi hanya
lima orang. Pertanyaan bisa disampaikan dengan komunikasi daring. Itu bisa
menggantikan komunikasi tatap muka.

Hasilnya, penjualan
Agustus per pegawai justru meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu. Konsumsi listrik menurun 25 persen dan penggunaan kertas
berkurang separo. Para pekerja juga terlihat lebih bahagia.

Baca Juga :  Pidato Presiden Tiongkok Xi Jinping Bikin Taiwan Geram dan Meradang

”Kerja singkat,
istirahat cukup, dan belajar banyak,” ujar Presiden sekaligus CEO Microsoft
Japan Takuya Hirano seperti dikutip The Guardian. Dia ingin para pekerja
merasakan pengalaman bisa mencapai hasil yang sama dengan jam kerja yang
berkurang 20 persen.

Percobaan tersebut
menunjukkan bahwa para pegawai ingin memiliki bermacam cara untuk bekerja.
Mengadopsi cara-cara baru justru bisa meningkatkan produktivitas.

Pemerintah Jepang
memang sedang mengampanyekan gaya bekerja lebih fleksibel. Kerja tidak harus
monoton dengan pergi ke kantor. Itu merupakan upaya untuk mengurangi karoshi
alias kematian akibat terlalu lelah bekerja.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru