25.4 C
Jakarta
Saturday, October 5, 2024

Presiden Bangladesh Resmi Bubarkan Parlemen

PROKALTENG.CO-Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen sebagai tanda berakhirnya era pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Sheikh Hasina kini melarikan diri ke India setelah menghadapi aksi demonstrasi besar-besaran di negara itu hingga berujung pada pengunduran diri.

Kepresidenan Bangladesh menjelaskan bahwa keputusan membubarkan parlemen setelah berdiskusi dengan para kepala angkatan bersenjata, para pemimpin partai politik, perwakilan masyarakat sipil, dan para pemimpin gerakan protes yang dipimpin mahasiswa.

Mahasiswa telah memberikan batas waktu 24 jam untuk membubarkan parlemen dan mengumumkan pemerintahan sementara.

Kepresidenan Bangladesh mengatakan bahwa Khaleda Zia, pemimpin oposisi utama dan Ketua Partai Nasionalis Bangladesh, juga dibebaskan.

Perempuan 78 tahun yang dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Bangladesh itu dijatuhi hukuman 17 tahun penjara karena korupsi pada 2018.

Baca Juga :  Real Count KPU: PSI Melesat Mengancam PPP di Ambang Batas Parlemen

Parlemen terbentuk setelah pemilihan umum nasional 7 Januari 2024, yang dianggap kontroversial karena diboikot oleh partai-partai oposisi utama, termasuk Partai Nasionalis Bangladesh dan sekutunya Jamaat-e-Islami.

Partai Liga Awami yang dipimpin Hasina menang karena partai-partai oposisi memboikot pemilu.

Dari total 300 kursi parlemen, Liga Awami memenangi 222 kursi, sekutunya Partai Jatiya 11 kursi, kandidat independen memenangi 62 kursi, dan sisanya dikantongi oleh partai-partai lain.

Jumlah pemilih tercatat 41,8 persen dari 120 juta pemilih terdaftar, menurut komisi pemilihan umum setempat.

Namun, partai-partai oposisi mengklaim jumlah pemilih jauh lebih rendah daripada yang diklaim oleh komisi pemilu.

Sebagian besar kandidat independen yang ikut serta dalam pemilihan umum juga merupakan pendukung Partai Liga Awami.

Baca Juga :  Inilah Profil Reynhard Sinaga, WNI Terdakwa Predator Berantai di Inggr

Liga Awami tetap berkuasa setelah pemilu nasional Desember 2008 dengan empat periode berturut-turut yang masing-masing berlangsung selama lima tahun.

Ketiga pemilu nasional yang diselenggarakan pada masa pemerintahan Sheikh Hasina diduga dirusak oleh kecurangan suara massal dan manipulasi hasil.

Ketua Mahkamah Agung Bangladesh Mahbub Uddin Khokon pada Selasa mendesak India untuk menangkap Sheikh Hasina dan mengirimnya ke Bangladesh.

Hasina saat ini berada di India, yang menurutnya telah mendapat persetujuan New Delhi. (Anadolu)

PROKALTENG.CO-Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen sebagai tanda berakhirnya era pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Sheikh Hasina kini melarikan diri ke India setelah menghadapi aksi demonstrasi besar-besaran di negara itu hingga berujung pada pengunduran diri.

Kepresidenan Bangladesh menjelaskan bahwa keputusan membubarkan parlemen setelah berdiskusi dengan para kepala angkatan bersenjata, para pemimpin partai politik, perwakilan masyarakat sipil, dan para pemimpin gerakan protes yang dipimpin mahasiswa.

Mahasiswa telah memberikan batas waktu 24 jam untuk membubarkan parlemen dan mengumumkan pemerintahan sementara.

Kepresidenan Bangladesh mengatakan bahwa Khaleda Zia, pemimpin oposisi utama dan Ketua Partai Nasionalis Bangladesh, juga dibebaskan.

Perempuan 78 tahun yang dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Bangladesh itu dijatuhi hukuman 17 tahun penjara karena korupsi pada 2018.

Baca Juga :  Real Count KPU: PSI Melesat Mengancam PPP di Ambang Batas Parlemen

Parlemen terbentuk setelah pemilihan umum nasional 7 Januari 2024, yang dianggap kontroversial karena diboikot oleh partai-partai oposisi utama, termasuk Partai Nasionalis Bangladesh dan sekutunya Jamaat-e-Islami.

Partai Liga Awami yang dipimpin Hasina menang karena partai-partai oposisi memboikot pemilu.

Dari total 300 kursi parlemen, Liga Awami memenangi 222 kursi, sekutunya Partai Jatiya 11 kursi, kandidat independen memenangi 62 kursi, dan sisanya dikantongi oleh partai-partai lain.

Jumlah pemilih tercatat 41,8 persen dari 120 juta pemilih terdaftar, menurut komisi pemilihan umum setempat.

Namun, partai-partai oposisi mengklaim jumlah pemilih jauh lebih rendah daripada yang diklaim oleh komisi pemilu.

Sebagian besar kandidat independen yang ikut serta dalam pemilihan umum juga merupakan pendukung Partai Liga Awami.

Baca Juga :  Inilah Profil Reynhard Sinaga, WNI Terdakwa Predator Berantai di Inggr

Liga Awami tetap berkuasa setelah pemilu nasional Desember 2008 dengan empat periode berturut-turut yang masing-masing berlangsung selama lima tahun.

Ketiga pemilu nasional yang diselenggarakan pada masa pemerintahan Sheikh Hasina diduga dirusak oleh kecurangan suara massal dan manipulasi hasil.

Ketua Mahkamah Agung Bangladesh Mahbub Uddin Khokon pada Selasa mendesak India untuk menangkap Sheikh Hasina dan mengirimnya ke Bangladesh.

Hasina saat ini berada di India, yang menurutnya telah mendapat persetujuan New Delhi. (Anadolu)

Terpopuler

Artikel Terbaru