25.4 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Jepang Umumkan Darurat Corona, Terapkan Pembatasan 1 Bulan

PROKALTENG.CO-Jepang mengumumkan status darurat terbatas di Tokyo
dan tiga perfektur terdekat, pada Kamis 7 Januari 2021. Jepang pun menerapkan
pembatasan kembali untuk membendung penyebaran virus penyebab Covid-19.

Pembatasan akan berlangsung satu bulan, mulai Jumat, 8
Januari hingga 7 Februari 2021, di Tokyo, Saitama, Kanagawa, dan Chiba.
Pembatasan akan berdampak pada sedikitnya 30 persen populasi Jepang, dengan
fokus di restoran dan bar.

Empat perfektur itu memiliki 150 ribu restoran dan
bar. Pemerintah Jepang menyebut sumber penyebaran terbesar ada di restoran dan
bar. “Pandemi global lebih tangguh dibanding yang kita perkirakan, tapi
saya berharap kami bisa mengatasi ini,” kata Suga.

Pembatasan itu akan memerintahkan restoran dan bar
tutup pada pukul 8 malam, warga diminta tak keluar rumah, dorongan melakukan
pekerjaan di rumah, dan pembatasan kerumunan dan peristiwa besar. Gubernur
Tokyo Metropolitan sebelumnya mengumumkan akan menunda pameran dari Obor
Olimpiade.

Baca Juga :  Penghargaan Terhadap Novel Diharapkan Jadi Penyemangat Pegawai KPK

Menurut simulasi dari Universitas Kyoto, infeksi di Tokyo
akan meningkat mencapai 3.500 kasus dalam satu hari pada Februari, dan mencapai
7.000 kasus per hari pada Maret, jika tidak dilakukan pembatasan.

Sementara, pada Kamis ini, Jepang telah melaporkan
kasus harian mencapai 7.000, untuk pertamakalinya. Keseluruhan, Jepang mencatat
267.000 kasus, dan sedikitnya 3.000 orang meninggal. Pemerintah berencana mulai
melakukan vaksinask pada akhir Februari.  

PROKALTENG.CO-Jepang mengumumkan status darurat terbatas di Tokyo
dan tiga perfektur terdekat, pada Kamis 7 Januari 2021. Jepang pun menerapkan
pembatasan kembali untuk membendung penyebaran virus penyebab Covid-19.

Pembatasan akan berlangsung satu bulan, mulai Jumat, 8
Januari hingga 7 Februari 2021, di Tokyo, Saitama, Kanagawa, dan Chiba.
Pembatasan akan berdampak pada sedikitnya 30 persen populasi Jepang, dengan
fokus di restoran dan bar.

Empat perfektur itu memiliki 150 ribu restoran dan
bar. Pemerintah Jepang menyebut sumber penyebaran terbesar ada di restoran dan
bar. “Pandemi global lebih tangguh dibanding yang kita perkirakan, tapi
saya berharap kami bisa mengatasi ini,” kata Suga.

Pembatasan itu akan memerintahkan restoran dan bar
tutup pada pukul 8 malam, warga diminta tak keluar rumah, dorongan melakukan
pekerjaan di rumah, dan pembatasan kerumunan dan peristiwa besar. Gubernur
Tokyo Metropolitan sebelumnya mengumumkan akan menunda pameran dari Obor
Olimpiade.

Baca Juga :  Penghargaan Terhadap Novel Diharapkan Jadi Penyemangat Pegawai KPK

Menurut simulasi dari Universitas Kyoto, infeksi di Tokyo
akan meningkat mencapai 3.500 kasus dalam satu hari pada Februari, dan mencapai
7.000 kasus per hari pada Maret, jika tidak dilakukan pembatasan.

Sementara, pada Kamis ini, Jepang telah melaporkan
kasus harian mencapai 7.000, untuk pertamakalinya. Keseluruhan, Jepang mencatat
267.000 kasus, dan sedikitnya 3.000 orang meninggal. Pemerintah berencana mulai
melakukan vaksinask pada akhir Februari.  

Terpopuler

Artikel Terbaru