25.8 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Tambah 7 Ribu Kasus Baru, Jumlah Pasien Covid-19 Spanyol Lewati Italia

Jumlah
pasien Covid-19 di Spanyol melampaui Italia menjadi 131.646. Terdapat tambahan
7.026 kasus baru selama 24 jam terakhir. Perdana Menteri Pedro Sanchez
mengumumkan rencana lockdown sampai 25 April.

Total
kematian di sana juga bertambah 809 menjadi 12.641 jiwa dan hampir mendekati
jumlah kematian di Italia. Total kasus di Spanyol sekarang lebih tinggi
daripada kasus di Italia yakni 128.948 kasus positif. Di Prancis, jumlah total
kematian meningkat menjadi 8.078 dan Inggris melaporkan 4.934 kematian.

Meski
kasus positif naik di Spanyol, laju kematian cenderung melambat. Menteri
Kesehatan Salvador Illa mengatakan pada hari Jumat bahwa tujuan memperlambat
epidemi adalah membatasi jarak.

Pemerintah
Madrid telah memberlakukan beberapa tindakan penguncian yang paling ketat di
Eropa, yakni menutup sebagian besar bisnis dan memaksa orang untuk tinggal di
rumah kecuali membeli bahan makanan dan mencari perawatan. Namun, Madrid
mengalami masalah lain yakni kekurangan peralatan medis darurat. Madrid menuduh
Turki menahan pengiriman respirator yang dibeli oleh dua pemerintah daerah
Spanyol dari perusahaan Turki.

Baca Juga :  Kebakaran Hutan Amazon Makin Parah, Presiden Prancis Ancam Brasil

“Turki
juga mengalami risiko kekurangan di dalam negeri dengan menahan ventilator,”
kata Kementerian Luar Negeri Spanyol.

Spanyol
akan menuntut ganti rugi jika peralatan itu tidak dikirim. Belum ada komentar
langsung dari pemerintah Turki.

Sebelumnya
dalam laman Bussiness Insider, Pemerintah Spanyol memerintahkan 47 juta
penduduknya untuk tinggal di rumah selama setidaknya 15 hari, meski periode itu
akhirnya diperpanjang. Perintah itu membuat penduduk hanya bisa keluar untuk
membeli barang-barang kebutuhan pokok.

Pembatasan
semakin diperketat dengan hanya pekerja penting yang diizinkan untuk bekerja.
Semua orang hanya diizinkan pergi untuk membeli makanan atau obat-obatan,
mengunjungi orang sakit, pergi ke rumah sakit, atau berjalan-jalan dengan
anjing. Bar, restoran, dan hotel ditutup di seluruh negara. Kasus Covid-19 di
Spanyol meningkat sepuluh kali lipat sejak keadaan darurat pertama kali
dinyatakan pada 14 Maret.

Baca Juga :  Prancis Berlakukan Status Darurat Tingkat Tinggi

Jumlah
pasien Covid-19 di Spanyol melampaui Italia menjadi 131.646. Terdapat tambahan
7.026 kasus baru selama 24 jam terakhir. Perdana Menteri Pedro Sanchez
mengumumkan rencana lockdown sampai 25 April.

Total
kematian di sana juga bertambah 809 menjadi 12.641 jiwa dan hampir mendekati
jumlah kematian di Italia. Total kasus di Spanyol sekarang lebih tinggi
daripada kasus di Italia yakni 128.948 kasus positif. Di Prancis, jumlah total
kematian meningkat menjadi 8.078 dan Inggris melaporkan 4.934 kematian.

Meski
kasus positif naik di Spanyol, laju kematian cenderung melambat. Menteri
Kesehatan Salvador Illa mengatakan pada hari Jumat bahwa tujuan memperlambat
epidemi adalah membatasi jarak.

Pemerintah
Madrid telah memberlakukan beberapa tindakan penguncian yang paling ketat di
Eropa, yakni menutup sebagian besar bisnis dan memaksa orang untuk tinggal di
rumah kecuali membeli bahan makanan dan mencari perawatan. Namun, Madrid
mengalami masalah lain yakni kekurangan peralatan medis darurat. Madrid menuduh
Turki menahan pengiriman respirator yang dibeli oleh dua pemerintah daerah
Spanyol dari perusahaan Turki.

Baca Juga :  Kebakaran Hutan Amazon Makin Parah, Presiden Prancis Ancam Brasil

“Turki
juga mengalami risiko kekurangan di dalam negeri dengan menahan ventilator,”
kata Kementerian Luar Negeri Spanyol.

Spanyol
akan menuntut ganti rugi jika peralatan itu tidak dikirim. Belum ada komentar
langsung dari pemerintah Turki.

Sebelumnya
dalam laman Bussiness Insider, Pemerintah Spanyol memerintahkan 47 juta
penduduknya untuk tinggal di rumah selama setidaknya 15 hari, meski periode itu
akhirnya diperpanjang. Perintah itu membuat penduduk hanya bisa keluar untuk
membeli barang-barang kebutuhan pokok.

Pembatasan
semakin diperketat dengan hanya pekerja penting yang diizinkan untuk bekerja.
Semua orang hanya diizinkan pergi untuk membeli makanan atau obat-obatan,
mengunjungi orang sakit, pergi ke rumah sakit, atau berjalan-jalan dengan
anjing. Bar, restoran, dan hotel ditutup di seluruh negara. Kasus Covid-19 di
Spanyol meningkat sepuluh kali lipat sejak keadaan darurat pertama kali
dinyatakan pada 14 Maret.

Baca Juga :  Prancis Berlakukan Status Darurat Tingkat Tinggi

Terpopuler

Artikel Terbaru