28.6 C
Jakarta
Monday, December 2, 2024

Pilpres Amerika Serikat Hari Ini: Hasil Survei Terakhir Kamala Harris Unggul Atas Donald Trump

PROKALTENG.CO-Rakyat Amerika Serikat (AS) memilih presiden baru, Hari ini, Selasa (5/11/2024). Kamala Harris atau Donald Trump yang akan terpilih?  Sistem politik AS saat ini didominasi oleh dua partai. Jadi setiap presiden AS pada zaman modern berasal dari salah satu dari partai tersebut.

Partai Demokrat adalah partai politik liberal. Agenda politiknya sebagian besar ditentukan oleh perjuangan memenuhi hak-hak sipil, jaring pengaman sosial yang luas, serta langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim.

Partai ini adalah partai presiden petahana, Joe Biden, dan wakil presiden petahana, Kamala Harris. Adapun Partai Republik adalah partai politik konservatif di AS yang juga dikenal sebagai Grand Old Party (GOP). Partai ini adalah partai presiden petahana, Joe Biden, dan wakil presiden petahana, Kamala Harris.

Lantaran ada perbedaan waktu dengan Indonesia, pemilihan presiden (pilpres) Amerika dimulai Selasa waktu setempat atau Rabu (6/11/2024) WIB.

Trump akan bersaing untuk mendapatkan 270 dari 538 total suara Electoral College yang dibutuhkan untuk memenangkan pilpres.

Kamala Harris-Tim Walz (pasangan kandidat dari Partai Demokrat) dan Donald Trump-DJ Vance (pasangan kandidat dari Partai Republik) telah meluncurkan kampanye terakhir yang heboh pada Senin.

Baca Juga :  Israel Temukan Obat Covid, Pasien Rawat Inap Sembuh dalam 5 Hari

Mereka mendatangi Pennsylvania yang harus dimenangkan pada hari terakhir kampanye pemilihan presiden (pilpres) AS yang bergejolak.

Dalam sebuah kampanye di North Carolina, Trump (78), menepis tuduhan bahwa usianya dan jadwal pemilihan yang melelahkan telah membuatnya kelelahan secara fisik dan mental.

“Saya bahkan tidak tidur. Saya sudah menjalani 62 hari tanpa libur,” kata Trump dalam pidato selama 90 menit yang sarat cercaan yang telah dia sampaikan puluhan kali dalam beberapa minggu terakhir.

Harris mengatakan bahwa dia merasa baik dan mengacungkan jempol saat menaiki pesawatnya menuju acara kampanyenya di Allentown, Pennsylvania.

Trump telah menjanjikan kemenangan telak saat dia berupaya kembali berkuasa di Gedung Putih secara sensasional, sementara Harris mengatakan momentum berada di pihaknya untuk menjadi presiden wanita pertama Amerika. Namun, jajak pendapat atau survei menunjukkan kebuntuan secara nasional, dan juga di tujuh negara bagian yang menjadi penentu pemenangnya.

Sehari menjelang pemungutan suara, hasil survei The New York Times/Siena College Poll menunjukkan calon presiden Kamala Harris unggul di banyak negara bagian dibandingkan rivalnya; Donald Trump.

Menurut hasil survei tersebut, Harris—calon presiden Partai Demokrat unggul di Nevada, North Carolina, Wisconsin, dan Georgia.

Baca Juga :  Amerika dan Inggris Imbau Warganya Hati-hati Jelang Pengumuman Pemilu

Trump—capres Partai Republik—hanya unggul di Arizona, menurut hasil survei tersebut.

Masih menurut hasil survei, kedua capres imbang di Pennsylvania dan Michigan. Kedua capres memiliki beberapa jalur yang tersedia untuk meraih 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk mengeklaim kemenangan pilpres, dengan asumsi bahwa hasil survei tidak secara drastis meremehkan dukungan untuk salah satu atau yang lain.

Dalam persaingan yang begitu ketat, bahkan kesalahan survei sistemik yang kecil dapat mengarahkan persaingan secara meyakinkan ke salah satu arah. Namun, ada tanda-tanda bahwa para penentu yang terlambat mulai berpihak pada Harris. Di antara 8 persen pemilih yang mengatakan bahwa mereka baru saja memutuskan suara mereka, dia memenangkan kelompok tersebut dengan 55 persen berbanding 44 persen. Sekitar 40 persen dari mereka yang disurvei oleh survei New York Times/Siena di tujuh negara bagian mengatakan bahwa mereka telah memberikan suara.

Harris memenangkan para pemilih tersebut dengan margin delapan poin persentase, menurut survei tersebut. Trump memiliki keunggulan di antara pemilih yang mengatakan mereka sangat mungkin untuk memilih tetapi belum memberikan suaranya.(jpg)

PROKALTENG.CO-Rakyat Amerika Serikat (AS) memilih presiden baru, Hari ini, Selasa (5/11/2024). Kamala Harris atau Donald Trump yang akan terpilih?  Sistem politik AS saat ini didominasi oleh dua partai. Jadi setiap presiden AS pada zaman modern berasal dari salah satu dari partai tersebut.

Partai Demokrat adalah partai politik liberal. Agenda politiknya sebagian besar ditentukan oleh perjuangan memenuhi hak-hak sipil, jaring pengaman sosial yang luas, serta langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim.

Partai ini adalah partai presiden petahana, Joe Biden, dan wakil presiden petahana, Kamala Harris. Adapun Partai Republik adalah partai politik konservatif di AS yang juga dikenal sebagai Grand Old Party (GOP). Partai ini adalah partai presiden petahana, Joe Biden, dan wakil presiden petahana, Kamala Harris.

Lantaran ada perbedaan waktu dengan Indonesia, pemilihan presiden (pilpres) Amerika dimulai Selasa waktu setempat atau Rabu (6/11/2024) WIB.

Trump akan bersaing untuk mendapatkan 270 dari 538 total suara Electoral College yang dibutuhkan untuk memenangkan pilpres.

Kamala Harris-Tim Walz (pasangan kandidat dari Partai Demokrat) dan Donald Trump-DJ Vance (pasangan kandidat dari Partai Republik) telah meluncurkan kampanye terakhir yang heboh pada Senin.

Baca Juga :  Israel Temukan Obat Covid, Pasien Rawat Inap Sembuh dalam 5 Hari

Mereka mendatangi Pennsylvania yang harus dimenangkan pada hari terakhir kampanye pemilihan presiden (pilpres) AS yang bergejolak.

Dalam sebuah kampanye di North Carolina, Trump (78), menepis tuduhan bahwa usianya dan jadwal pemilihan yang melelahkan telah membuatnya kelelahan secara fisik dan mental.

“Saya bahkan tidak tidur. Saya sudah menjalani 62 hari tanpa libur,” kata Trump dalam pidato selama 90 menit yang sarat cercaan yang telah dia sampaikan puluhan kali dalam beberapa minggu terakhir.

Harris mengatakan bahwa dia merasa baik dan mengacungkan jempol saat menaiki pesawatnya menuju acara kampanyenya di Allentown, Pennsylvania.

Trump telah menjanjikan kemenangan telak saat dia berupaya kembali berkuasa di Gedung Putih secara sensasional, sementara Harris mengatakan momentum berada di pihaknya untuk menjadi presiden wanita pertama Amerika. Namun, jajak pendapat atau survei menunjukkan kebuntuan secara nasional, dan juga di tujuh negara bagian yang menjadi penentu pemenangnya.

Sehari menjelang pemungutan suara, hasil survei The New York Times/Siena College Poll menunjukkan calon presiden Kamala Harris unggul di banyak negara bagian dibandingkan rivalnya; Donald Trump.

Menurut hasil survei tersebut, Harris—calon presiden Partai Demokrat unggul di Nevada, North Carolina, Wisconsin, dan Georgia.

Baca Juga :  Amerika dan Inggris Imbau Warganya Hati-hati Jelang Pengumuman Pemilu

Trump—capres Partai Republik—hanya unggul di Arizona, menurut hasil survei tersebut.

Masih menurut hasil survei, kedua capres imbang di Pennsylvania dan Michigan. Kedua capres memiliki beberapa jalur yang tersedia untuk meraih 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk mengeklaim kemenangan pilpres, dengan asumsi bahwa hasil survei tidak secara drastis meremehkan dukungan untuk salah satu atau yang lain.

Dalam persaingan yang begitu ketat, bahkan kesalahan survei sistemik yang kecil dapat mengarahkan persaingan secara meyakinkan ke salah satu arah. Namun, ada tanda-tanda bahwa para penentu yang terlambat mulai berpihak pada Harris. Di antara 8 persen pemilih yang mengatakan bahwa mereka baru saja memutuskan suara mereka, dia memenangkan kelompok tersebut dengan 55 persen berbanding 44 persen. Sekitar 40 persen dari mereka yang disurvei oleh survei New York Times/Siena di tujuh negara bagian mengatakan bahwa mereka telah memberikan suara.

Harris memenangkan para pemilih tersebut dengan margin delapan poin persentase, menurut survei tersebut. Trump memiliki keunggulan di antara pemilih yang mengatakan mereka sangat mungkin untuk memilih tetapi belum memberikan suaranya.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru