Iran berjanji tidak akan tinggal diam menyusul
serangan yang dilakukan Amerika Serikat ke Baghdad, Irak yang turut menewaskan
pimpinan militer pasukan elit Iran Mayjen Qassem Soleimani. Kejadian ini pun
jelas memancing reaksi para pemimpin negara lain di seluruh dunia.
Pembunuhan besar-besaran ini terjadi di tengah
meningkatnya ketegangan Iran-Amerika Serikat belakangan ini. Pemimpin tertinggi
Iran Ayatollah Ali Khamenei bahkan memberikan peringatan keras bahwa mereka
akan segera melakukan pembalasan.
Dilansir dari Aljazeera, Jumat
(3/1), setidaknya ada 10 negara yang was-was kejadian ini bakal memicu
terjadinya Perang Dunia 3. Di lini masa Twitter, tagar #worldwar3 sudah
menjadi trending.
1. Irak
Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengutuk
serangan itu. Dia menyebut serangan itu sebagai agresi terhadap Irak yang akan
memicu perang besar.
“Melakukan operasi terhadap tokoh-tokoh Irak
atau dari negara persaudaraan di tanah Irak adalah pelanggaran terhadap
kedaulatan Irak dan eskalasi berbahaya yang memicu perang destruktif di Irak,
wilayah dan dunia,†kata Abdul Mahdi. Dia menambahkan bahwa serangan itu juga
merupakan pelanggaran terang-terangan oleh pasukan AS.
2. Syria
Pemerintah Syria menuduh Washington berusaha
menyulut konflik di Timur Tengah. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Syria
seperti dikutip oleh kantor berita negara SANA menggambarkan pembunuhan itu
sebagai ‘eskalasi serius’ di kawasan itu. Dia menuduh AS menggunakan ‘metode gerombolan
penjahat’.
3. Turki
Kementerian luar negeri Turki mengatakan bahwa
pembunuhan Soleimani akan meningkatkan rasa tidak aman dan ketidakstabilan di
wilayah tersebut. Dalam sebuah pernyataan tertulis, kementerian mengatakan
sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran. Serangan
tersebut tentu akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
4. Rusia
Moskow memperingatkan bahwa pembunuhan
Soleimani akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. “Pembunuhan Soleimani
adalah langkah yang akan meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah,†kata
kantor berita RIA Novosti dan TASS mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri
Rusia.
“Soleimani melayani dan melindungi kepentingan
nasional Iran dengan pengabdian. Kami menyatakan belasungkawa tulus kami kepada
rakyat Iran,†tambahnya.
5. Tiongkok
Tiongkok meminta pihak-pihak terkait, terutama
Amerika Serikat, untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari
ketegangan yang semakin meningkat. Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian
Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang.
6. Hizbullah
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah
menyerukan agar kematian Soleimani dibalaskan. Menentukan hukuman yang tepat
untuk pembunuhan atau tindakan kriminal tersebut.
“Ini akan menjadi tanggung jawab dan tugas
semua pejuang perlawanan di seluruh dunia,†kata Hassan Nasrallah dalam sebuah
pernyataan.
7. Hamas
Hamas, kelompok Palestina yang mengelola Jalur
Gaza mengeluarkan pernyataan bahwa Soleimani adalah salah satu pejabat militer
terkemuka Iran yang memiliki peran penting dalam mendukung perlawanan
Palestina. “Kami mengutuk kejahatan-kejahatan Amerika yang berlanjut dan
menebarkan ketegangan di wilayah itu untuk melayani Israel,†katanya.
Kelompok Jihad Islam Palestina juga
mengucapkan belasungkawa kepada rakyat Irak atas kematian Abu Mahdi
al-Muhandis, menggambarkannya sebagai salah satu simbol pembebasan Irak dari
pendudukan AS.
8. Jerman
Juru bicara Kanselir Angela Merkel, Ulrike
Demmer, mendesak semua pihak menahan diri. “Kami berada pada titik eskalasi
yang berbahaya. Sekarang penting mengutamakan kehati-hatian dan pengendalian
diri untuk de-eskalasi,†kata Demmer.
9. Inggris
Menteri luar negeri Inggris Dominic Raab mendesak semua pihak untuk menurunkan
tensi. Pihaknya meminta semua pihak menahan diri.
‘Setelah kematiannya, kami mendesak semua
pihak untuk melakukan de-eskalasi. Konflik lebih lanjut bukan merupakan
kepentingan kami,†kata Raab dalam sebuah pernyataan.
10. Prancis
Prioritas Prancis adalah menstabilkan Timur
Tengah. Sekretaris Negara Perancis untuk Urusan Eropa Amelie de Montchalin
mengatakan kepada radio RTL. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan segera
berkonsultasi dengan ‘para pemain’ di kawasan itu.
“Apa yang terjadi adalah apa yang kami
khawatirkan: ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran meningkat,†kata
Montchalin. “Prioritasnya adalah menstabilkan wilayah,†tambahnya.(jpc)