27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Negosiasi dengan AS Berantakan, Kim Jong Un Hukum Mati Lima Pejabat

 Kegagalan negosiasi nuklir Korea Utara (Korut) harus dibayar
nyawa oleh Kim Hyok-chol. Dilansir media Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo,
utusan khusus Korut untuk AS itu dieksekusi mati di Bandara Mirim, Pyongyang,
Maret lalu.

Hyok-chol tidak
sendiri. Empat pejabat Kementerian Luar Negeri juga dieksekusi bersamanya.
Wakil Ketua Partai Pekerja Kim Yong-chol pun jadi korban. Dia dikirim ke kamp
kerja paksa dan reedukasi di Provinsi Jagang.

”Kami akan mengecek
kebenarannya,” tutur Menlu AS Mike Pompeo saat ditanya jurnalis tentang
eksekusi di Korut. Pompeo biasanya membahas masalah nuklir Korut dengan
Yong-chol.

Pertemuan kedua
antara Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump
Februari lalu memang tak membuahkan hasil. AS menuturkan bahwa Korut meminta
semua sanksi yang dijatuhkan pada Pyongyang dicabut. Di lain pihak, Korut
mengatakan bahwa mereka hanya ingin sanksi tertentu yang dihapuskan. Sebagai
gantinya, mereka siap menghancurkan fasilitas nuklir utamanya.

Baca Juga :  Dana Covid Buat Pelesiran, Menaker Malawi Dipecat

Tidak diketahui
apakah ada salah komunikasi antara Trump dan Jong-un sehingga pernyataan pasca
pertemuan Hanoi itu simpang siur. Yang jelas, penerjemah Jong-un saat itu, Shin
Hye Yong, juga dikirim ke balik jeruji besi. Chosun Ilbo mengungkapkan bahwa
dia salah menerjemahkan justru di detik-detik genting yang akhirnya membuat
Trump meninggalkan meja makan. (sha/c20/dos)

 Kegagalan negosiasi nuklir Korea Utara (Korut) harus dibayar
nyawa oleh Kim Hyok-chol. Dilansir media Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo,
utusan khusus Korut untuk AS itu dieksekusi mati di Bandara Mirim, Pyongyang,
Maret lalu.

Hyok-chol tidak
sendiri. Empat pejabat Kementerian Luar Negeri juga dieksekusi bersamanya.
Wakil Ketua Partai Pekerja Kim Yong-chol pun jadi korban. Dia dikirim ke kamp
kerja paksa dan reedukasi di Provinsi Jagang.

”Kami akan mengecek
kebenarannya,” tutur Menlu AS Mike Pompeo saat ditanya jurnalis tentang
eksekusi di Korut. Pompeo biasanya membahas masalah nuklir Korut dengan
Yong-chol.

Pertemuan kedua
antara Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump
Februari lalu memang tak membuahkan hasil. AS menuturkan bahwa Korut meminta
semua sanksi yang dijatuhkan pada Pyongyang dicabut. Di lain pihak, Korut
mengatakan bahwa mereka hanya ingin sanksi tertentu yang dihapuskan. Sebagai
gantinya, mereka siap menghancurkan fasilitas nuklir utamanya.

Baca Juga :  Dana Covid Buat Pelesiran, Menaker Malawi Dipecat

Tidak diketahui
apakah ada salah komunikasi antara Trump dan Jong-un sehingga pernyataan pasca
pertemuan Hanoi itu simpang siur. Yang jelas, penerjemah Jong-un saat itu, Shin
Hye Yong, juga dikirim ke balik jeruji besi. Chosun Ilbo mengungkapkan bahwa
dia salah menerjemahkan justru di detik-detik genting yang akhirnya membuat
Trump meninggalkan meja makan. (sha/c20/dos)

Terpopuler

Artikel Terbaru