31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

New York Lumpuh Akibat Badai, Vaksinasi Covid-19 Tertunda

PROKALTENG.CO-New York, Amerika Serikat, memutih pada Senin (1/2). Badai
mengakibatkan jalan, trotoar, dan sebagian gedung tertutup salju.
Bandara-bandara dan sekolah-sekolah terpaksa ditutup. Begitu pun kegiatan
vaksinasi. Ada lebih dari 1.600 penerbangan yang ditunda. Mayoritas berasal
dari bandara di New York, Boston, Philadelphia, dan Washington.

Sejatinya badai terjadi di seluruh
wilayah pantai timur AS. Badan Prakiraan Cuaca Nasional sudah memberikan
peringatan kepada penduduk, mulai wilayah Virginia hingga Maine. Namun, New
York yang terdampak paling parah. Badai salju bercampur angin kencang
berkekuatan 80 kilometer per jam melumpuhkan sementara kota yang akrab disebut
Big Apple tersebut.

’’Manhattan berbahaya dan tidak bisa
dilewati. Orang-orang terjebak,’’ kata Gubernur New York Andrew Cuomo seperti
dikutip CBS Local. Dia menegaskan bahwa situasinya bisa mengancam nyawa.

Baca Juga :  Veronica Koman Loby Parlemen Australia Ikut Campur di Papua

Pemerintah New York bahkan
mendeklarasikan status darurat yang berakhir kemarin (2/2) pukul 06.00.
Penduduk dilarang keluar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat penting.
Hampir seluruh transportasi publik berhenti beroperasi. Meski status darurat telah
berakhir, pemerintah tetap berharap penduduk tidak bepergian lebih dulu. Dengan
begitu, mobil pengeruk salju bisa beroperasi secara maksimal. Sekolah-sekolah
juga masih tutup kemarin. Pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.

Badan Prakiraan Cuaca mengungkapkan,
badai akan tetap berlangsung hingga hari ini meski tidak sekuat Senin lalu. New
Jersey mengambil langkah serupa dengan New York, yakni memberlakukan status
darurat. ’’Badai ini akan memburuk sebelum akhirnya mereda,’’ ujar Gubernur New
Jersey Phil Murphy seperti dikutip Agence France-Presse. Imbas lain, enam
lokasi vaksinasi berskala besar di negara bagian tersebut ditutup kemarin.

Baca Juga :  Penjelasan Pemerintah Soal Pencabutan Bebas Visa bagi Warga Tiongkok

PROKALTENG.CO-New York, Amerika Serikat, memutih pada Senin (1/2). Badai
mengakibatkan jalan, trotoar, dan sebagian gedung tertutup salju.
Bandara-bandara dan sekolah-sekolah terpaksa ditutup. Begitu pun kegiatan
vaksinasi. Ada lebih dari 1.600 penerbangan yang ditunda. Mayoritas berasal
dari bandara di New York, Boston, Philadelphia, dan Washington.

Sejatinya badai terjadi di seluruh
wilayah pantai timur AS. Badan Prakiraan Cuaca Nasional sudah memberikan
peringatan kepada penduduk, mulai wilayah Virginia hingga Maine. Namun, New
York yang terdampak paling parah. Badai salju bercampur angin kencang
berkekuatan 80 kilometer per jam melumpuhkan sementara kota yang akrab disebut
Big Apple tersebut.

’’Manhattan berbahaya dan tidak bisa
dilewati. Orang-orang terjebak,’’ kata Gubernur New York Andrew Cuomo seperti
dikutip CBS Local. Dia menegaskan bahwa situasinya bisa mengancam nyawa.

Baca Juga :  Veronica Koman Loby Parlemen Australia Ikut Campur di Papua

Pemerintah New York bahkan
mendeklarasikan status darurat yang berakhir kemarin (2/2) pukul 06.00.
Penduduk dilarang keluar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat penting.
Hampir seluruh transportasi publik berhenti beroperasi. Meski status darurat telah
berakhir, pemerintah tetap berharap penduduk tidak bepergian lebih dulu. Dengan
begitu, mobil pengeruk salju bisa beroperasi secara maksimal. Sekolah-sekolah
juga masih tutup kemarin. Pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.

Badan Prakiraan Cuaca mengungkapkan,
badai akan tetap berlangsung hingga hari ini meski tidak sekuat Senin lalu. New
Jersey mengambil langkah serupa dengan New York, yakni memberlakukan status
darurat. ’’Badai ini akan memburuk sebelum akhirnya mereda,’’ ujar Gubernur New
Jersey Phil Murphy seperti dikutip Agence France-Presse. Imbas lain, enam
lokasi vaksinasi berskala besar di negara bagian tersebut ditutup kemarin.

Baca Juga :  Penjelasan Pemerintah Soal Pencabutan Bebas Visa bagi Warga Tiongkok

Terpopuler

Artikel Terbaru