31.7 C
Jakarta
Saturday, October 12, 2024

Banjir di Nepal Akibatkan 200 Orang Lebih Meninggal, Hampir Sebagian Daerah Tergenang

PROKALTENG.CO– Banjir terus melanda sepanjang akhir pekan di Nepal yang digambarkan oleh para ahli sebagai salah satu banjir terburuk.

Dilansir dari theguardian.com banyak dari wilayah Kathmandu terendam air setelah hujan monsun terberat dalam dua dekade turun pada hari Jumat (27/09) dan Sabtu (28/09), yang menyebabkan kerusakan pada pemukiman, jembatan, hingga jalanan.

Hujan deras tersebut menyebabkan sungai Bagmati yang mengaliri kota tersebut meluap setinggi 2 meter.
Dilaporkan oleh para pejabat Senin (30/09) sore terdapat 204 jenazah ditemukan dan setidaknya 30 orang dianggap terlantar dan hilang. Banyak korban tewas merupakan puluhan orang yang merupakan penumpang bus.

Militer Nepal mengatakan lebih dari 4.000 orang telah diselamatkan menggunakan helikopter, perahu, motor, dan rakit. Sementara itu tim penyelamat juga menggunakan tali luncur untuk menjangkau korban terdampar.

Baca Juga :  Wow! Sudah 10 Tahun Thailand Berikan Layanan Haji dan Umrah Gratis

Ribuan warga Nepal mengungsi dan ratusan orang tidak memiliki akses terhadap listrik dan juga air minum.
Krisis iklim diduga merupakan penyebab dari hujan lebat dan tidak menentu dan mengakibatkan banjir yang mematikan.

Lebih dari 300 orang meninggal di Nepal pada tahun 2024 yang merupakan akibat dari insiden hujan.

Para pakar memprediksi banjir besar akan meningkat di negara Himalaya dalam 5 tahun kedepan dan terjadi secara tidak menentu yang dipengaruhi oleh perubahan iklim.

Bencana banjir yang terjadi juga telah diperburuk dengan perambahan perkotaan yang tidak direncanakan di dataran banjir dan pembangunan ilegal tanpa drainase di sepanjang tepian sungai Bagmati. (jpc)

PROKALTENG.CO– Banjir terus melanda sepanjang akhir pekan di Nepal yang digambarkan oleh para ahli sebagai salah satu banjir terburuk.

Dilansir dari theguardian.com banyak dari wilayah Kathmandu terendam air setelah hujan monsun terberat dalam dua dekade turun pada hari Jumat (27/09) dan Sabtu (28/09), yang menyebabkan kerusakan pada pemukiman, jembatan, hingga jalanan.

Hujan deras tersebut menyebabkan sungai Bagmati yang mengaliri kota tersebut meluap setinggi 2 meter.
Dilaporkan oleh para pejabat Senin (30/09) sore terdapat 204 jenazah ditemukan dan setidaknya 30 orang dianggap terlantar dan hilang. Banyak korban tewas merupakan puluhan orang yang merupakan penumpang bus.

Militer Nepal mengatakan lebih dari 4.000 orang telah diselamatkan menggunakan helikopter, perahu, motor, dan rakit. Sementara itu tim penyelamat juga menggunakan tali luncur untuk menjangkau korban terdampar.

Baca Juga :  Wow! Sudah 10 Tahun Thailand Berikan Layanan Haji dan Umrah Gratis

Ribuan warga Nepal mengungsi dan ratusan orang tidak memiliki akses terhadap listrik dan juga air minum.
Krisis iklim diduga merupakan penyebab dari hujan lebat dan tidak menentu dan mengakibatkan banjir yang mematikan.

Lebih dari 300 orang meninggal di Nepal pada tahun 2024 yang merupakan akibat dari insiden hujan.

Para pakar memprediksi banjir besar akan meningkat di negara Himalaya dalam 5 tahun kedepan dan terjadi secara tidak menentu yang dipengaruhi oleh perubahan iklim.

Bencana banjir yang terjadi juga telah diperburuk dengan perambahan perkotaan yang tidak direncanakan di dataran banjir dan pembangunan ilegal tanpa drainase di sepanjang tepian sungai Bagmati. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru