KALTENGPOS.CO – Presiden Donald Trump segera melarang aplikasi
milik Bytedance, Tiktok, di Amerika Serikat. Belum jelas bagaimana mekanisme
larangan itu akan dilakukan, apakah menggunakan aturan resmi atau dengan metode
lainnya.
Ucapan itu disampaikan Trump saat
berbincang dengan reporter di dalam pesawat kepresidenan, Air Force One, dalam
penerbangan ke Washington dari Florida, pada Jumat (31/7), petang.
“Tentang Tiktok, kami akan melarang mereka di Amerika Serikat,” kata
Trump sambil menyebut kebijakannya sebagai “pemutusan,” dilansir dari
Techcrunch pada Sabtu (1/8/2020).
Menurut NBC, Trump tak
menjelaskan bagaimana keinginannya akan dipenuhi, apakah melalui produk
eksekutif, atau dengan metode lainnya. “Saya punya kewenangan itu. Saya
bisa melakukannya dengan perintah eksekutif atau yang lainnya,” kata
Trump.
Sikap Trump muncul sesaat setelah
Microsoft menyelenggarakan pertemuan untuk membeli Tiktok dari pemiliknya
Bytedance yang asal China. Pertemuan itu berlangsung pada Jumat, menurut sumber
CNBC. Sumber yang dekat dengan pertemuan itu mengatakan jika pembicaraan dua
kubu itu bukanlah hal baru dan telah terjadi beberapa kali.
Sementara menurut NBC, Trump
menolak jika sikapnya dikaitkan dengan pertemuan antara Microsoft dan Tiktok.
Namun, bila Microsoft benar
mengakuisisi Tiktok, produk milik Bytdance akan membuat Microsoft lebih
berkonsetrasi pada teknologi konsumsi konsumen. Sementara dalam beberapa tahun
terakhir, Microsoft tampak menjauh dari segmen tersebut, dan lebih
berkonsentrasi pada bisnis hardware smartphone, fitness, dan pasar buku
digital.
Sementara Tiktok sendiri
diluncurkan pada 2017. Aplikasi ini disebut berkembang pesat dengan 2 miliar
kali diunduh pada April, menurut Sensor Tower. Tiktok disebut sebagai
kompetitor Facebook dan Snap.
Investor yang ingin mengakuisisi
Tiktok dari Bytdance telah menghargai aplikasi video musik itu sekitar USD50
miliar menurut Reuters.
Sementara kabar tentang pertemuan
antara Tiktok dan Microsoft belum mendapatkan konfimasi dari keduanya. Kepada
CNBC, Microsoft belum memberikan klarifikasi, sedangkan Tiktok mengatakan
“Sementara kami tidak berkomentar atas berbagai rumor atau spekulasi, kami
percaya pada sukses jangka panjang Tiktok,” katanya dalam sebuah
pernyataan, Jumat (31/7).