28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

GeNose Akan Jadi Alat Screening Utama Covid-19

PROKALTENG.CO – Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro
mengatakan, GeNose direncanakan bakal menjadi alat screening utama guna
mendeteksi awal seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Sehingga diharapkan
lokasi-lokasi ramai manusia bisa diminimalisasi dari penyebaran Virus Corona.

“Saat ini GeNose sedang kita
dorong untuk menjadi alat screening utama, jadi bukan alat diagnosis, tapi alat
screening utama,” ujarnya dalam acara forum secara virtual, Sabtu (30/1).

Seperti diketahui, GeNose
dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), yang telah diujicobakan di
Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi.

Pada 5 Februari mendatang, GeNose
akan disediakan di seluruh stasiun kereta api, dan bertahap disebarkan ke
bandar udara (bandara). Selain GeNose, lanjutnya, pemerintah juga akan
mendorong penggunaan produk rapid antigen buatan Universitas Padjajaran (Unpad)
yang diberikan merek CePAD sebagai bagian dari alat screening Covid-19 di Tanah
Air.

Baca Juga :  Menkes Usulkan Subsidi Iuran BPJS Kesehatan Juga Untuk Kelas III Mandi

Menurutnya, kedua alat itu
diyakini lebih mudah, murah, dan cepat dalam proses pendeteksiannya. “Tentunya
screening baik GeNose maupun CePAD dari Unpad ini bisa menyediakan screening
yang mudah, murah, cepat, tapi juga akurat,” katanya.

Sebagai informasi, UGM mengklaim
hasil uji coba tes Corona di GeNose menunjukkan sensitivitas 92 persen. Dalam
uji validasi yang dilakukan, ada sebanyak 615 sampel napas, dan 382 napas di
antaranya disebutkan berpola positif Covid-19.

Namun efektivitas GeNose berisiko
menurun karena adanya persyaratan yang harus dilakukan oleh pengguna, yakni
tidak boleh merokok atau makan yang berbau menyengat sebelum melakukan tes.

PROKALTENG.CO – Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro
mengatakan, GeNose direncanakan bakal menjadi alat screening utama guna
mendeteksi awal seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Sehingga diharapkan
lokasi-lokasi ramai manusia bisa diminimalisasi dari penyebaran Virus Corona.

“Saat ini GeNose sedang kita
dorong untuk menjadi alat screening utama, jadi bukan alat diagnosis, tapi alat
screening utama,” ujarnya dalam acara forum secara virtual, Sabtu (30/1).

Seperti diketahui, GeNose
dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), yang telah diujicobakan di
Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi.

Pada 5 Februari mendatang, GeNose
akan disediakan di seluruh stasiun kereta api, dan bertahap disebarkan ke
bandar udara (bandara). Selain GeNose, lanjutnya, pemerintah juga akan
mendorong penggunaan produk rapid antigen buatan Universitas Padjajaran (Unpad)
yang diberikan merek CePAD sebagai bagian dari alat screening Covid-19 di Tanah
Air.

Baca Juga :  Menkes Usulkan Subsidi Iuran BPJS Kesehatan Juga Untuk Kelas III Mandi

Menurutnya, kedua alat itu
diyakini lebih mudah, murah, dan cepat dalam proses pendeteksiannya. “Tentunya
screening baik GeNose maupun CePAD dari Unpad ini bisa menyediakan screening
yang mudah, murah, cepat, tapi juga akurat,” katanya.

Sebagai informasi, UGM mengklaim
hasil uji coba tes Corona di GeNose menunjukkan sensitivitas 92 persen. Dalam
uji validasi yang dilakukan, ada sebanyak 615 sampel napas, dan 382 napas di
antaranya disebutkan berpola positif Covid-19.

Namun efektivitas GeNose berisiko
menurun karena adanya persyaratan yang harus dilakukan oleh pengguna, yakni
tidak boleh merokok atau makan yang berbau menyengat sebelum melakukan tes.

Terpopuler

Artikel Terbaru