25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Awal 2021, Arab Saudi Berencana Terbitkan Kembali Visa Turis

JAKARTA-Arab Saudi berencana untuk menerbitkan
kembali visa turis pada awal 2021 setelah penangguhan berbulan-bulan di tengah
langkah-langkah ketat pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.
 

“Untuk
visa turis, sampai saat ini kami membicarakan tentang awal tahun depan. Jika
keadaan membaik atau jika ada perkembangan positif terjadi sehubungan dengan
vaksin, kami mungkin mempercepat dan menerbitkannya lebih awal,” kata Menteri
Pariwisata Saudi Ahmed al-Khateeb dalam wawancara virtual dengan Reuters.

Pariwisata adalah pilar utama dari strategi
reformasi ambisius yang digariskan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman
untuk mengurangi ketergantungan ekonomi negaranya pada minyak.

Kerajaan
itu, yang membuka pintunya bagi turis asing pada September 2019 dengan
meluncurkan skema baru visa baru untuk 49 negara, berharap sektor tersebut
menyumbang 10 persen bagi produk domestik bruto pada 2030.

Baca Juga :  Pemerintah Berencana Tunda Iuran BPJS Ketenakerjaan

Pada
akhir Februari, Saudi menutup perbatasannya bagi peziarah asing dan turis dari
sedikitnya 25 negara. Pada Maret, kerajaan itu melarang semua perjalanan masuk
dan keluar negara.

Khateeb
mengatakan sektor pariwisata telah terpukul keras dan diperkirakan akan
mengalami penurunan 35-45 persen pada akhir tahun. Namun, fokus pada pariwisata
domestik selama musim panas telah meredam pukulan tersebut
.

“Pandemi ini adalah risiko sistematis yang menimpa
semua orang. Namun, kami telah melihat musim panas yang sangat kuat setelah
periode penguncian Januari-Mei,” kata Khateeb.
 

“Kami
telah melihat pertumbuhan tahunan 30 persen dalam pariwisata domestik, yang di
luar ekspektasi kami,” ia menambahkan.
 

Kampanye
Musim Panas Saudi, yang mempromosikan 10 tujuan wisata –dari pantai dan hutan
hingga puncak gunung dan kawasan bersejarah– untuk dikunjungi warga dan
penduduk kerajaan itu sebagai pengganti berlibur ke luar negeri, membantu
meningkatkan rasio hunian rata-rata di hotel menjadi 80 persen.

Baca Juga :  Eks Caleg PDIP Didakwa Suap Wahyu Setiawan Rp 600 Juta

Arab Saudi sejauh ini melaporkan
332.790 kasus COVID-19 dan sejauh ini 4.655 kematian. Tingkat infeksi mengalami
penurunan yang stabil selama beberapa minggu terakhir.

JAKARTA-Arab Saudi berencana untuk menerbitkan
kembali visa turis pada awal 2021 setelah penangguhan berbulan-bulan di tengah
langkah-langkah ketat pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.
 

“Untuk
visa turis, sampai saat ini kami membicarakan tentang awal tahun depan. Jika
keadaan membaik atau jika ada perkembangan positif terjadi sehubungan dengan
vaksin, kami mungkin mempercepat dan menerbitkannya lebih awal,” kata Menteri
Pariwisata Saudi Ahmed al-Khateeb dalam wawancara virtual dengan Reuters.

Pariwisata adalah pilar utama dari strategi
reformasi ambisius yang digariskan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman
untuk mengurangi ketergantungan ekonomi negaranya pada minyak.

Kerajaan
itu, yang membuka pintunya bagi turis asing pada September 2019 dengan
meluncurkan skema baru visa baru untuk 49 negara, berharap sektor tersebut
menyumbang 10 persen bagi produk domestik bruto pada 2030.

Baca Juga :  Pemerintah Berencana Tunda Iuran BPJS Ketenakerjaan

Pada
akhir Februari, Saudi menutup perbatasannya bagi peziarah asing dan turis dari
sedikitnya 25 negara. Pada Maret, kerajaan itu melarang semua perjalanan masuk
dan keluar negara.

Khateeb
mengatakan sektor pariwisata telah terpukul keras dan diperkirakan akan
mengalami penurunan 35-45 persen pada akhir tahun. Namun, fokus pada pariwisata
domestik selama musim panas telah meredam pukulan tersebut
.

“Pandemi ini adalah risiko sistematis yang menimpa
semua orang. Namun, kami telah melihat musim panas yang sangat kuat setelah
periode penguncian Januari-Mei,” kata Khateeb.
 

“Kami
telah melihat pertumbuhan tahunan 30 persen dalam pariwisata domestik, yang di
luar ekspektasi kami,” ia menambahkan.
 

Kampanye
Musim Panas Saudi, yang mempromosikan 10 tujuan wisata –dari pantai dan hutan
hingga puncak gunung dan kawasan bersejarah– untuk dikunjungi warga dan
penduduk kerajaan itu sebagai pengganti berlibur ke luar negeri, membantu
meningkatkan rasio hunian rata-rata di hotel menjadi 80 persen.

Baca Juga :  Eks Caleg PDIP Didakwa Suap Wahyu Setiawan Rp 600 Juta

Arab Saudi sejauh ini melaporkan
332.790 kasus COVID-19 dan sejauh ini 4.655 kematian. Tingkat infeksi mengalami
penurunan yang stabil selama beberapa minggu terakhir.

Terpopuler

Artikel Terbaru