25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

SBY Minta Luhut Kurangi Pernyataan Bernada Ancaman: Kekuasaan Itu Buka

JAKARTA – Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY
meminta pemerintah agar tidak alergi dengan kritik. Menurut SBY, rakyat
memiliki hak untuk menyampaikan kritik, tidak boleh dibungkam dengan cara
diancam.

SBY yang biasanya menyampaikan
kritik dan pandangannya dengan sangat santun. Namun kali ini SBY blak-blakan
mengkritik pemerintahan Jokowi yang dianggapnya alergi kritik dan kerap
mengeluarkan pernyataan bernada ancaman.

“Memang pemerintah punya
kekuasaan, Pak Jokowi punya kekuasaan, tetapi kekuasaan ini kan bukan untuk
menakut-nakuti rakyat, untuk mengancam siapa pun,” tegas SBY dalam video yang
diunggah di kanal YouTube fahriz vlog, Selasa (26/5/2020).

Menurut SBY, berbahaya jika
rakyat dilarang menyampaikan kritik dan pandangannya kepada pemerintah. “Rakyat
gak boleh bicara, mulutnya diplester, itu malah berbahaya,” tegasnya.

Baca Juga :  Bamsoet Dorong Pemerintah Siapkan Rp 1.600 T untuk Tangani Covid-19

“Poin saya, pemerintah ini
janganlah alergi, cepat marah, kemudian tidak boleh ada warga negara yang
melakukan kritik atau berbicara yang tidak menyenangkan kepada pemerintah atau kepada
pemimpin kita,” tambahnya.

SBY juga berpesan kepada Menko
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar mengurangi pernyataan
yang bernada ancaman. “Sekaligus dalam hal ini kepada Pak Luhut Panjaitan,
sahabat saya juga, mungkin harus mengurangi pemerintah ini mengeluarkan
statement yang nadanya ancaman ya, tidak baiklah,” pesan SBY.

“Ya memang pemerintah punya
kekuasaan, Pak Jokowi punya kekuasaan, tetapi kekuasaan ini kan bukan untuk
menakut-nakuti rakyat, untuk mengancam siapa pun,” tandas SBY.

Menurut SBY, pemerintah
memerlukan kritik dari rakyat sebagai bahan pembelajaran dan introspeksi. “Pemimpin
itu kalau mendengar rakyatnya tidak suka, kadang-kadang perlu itu (kritik dari
rakyat) untuk introspeksi gitu ya,” tandas SBY.

Baca Juga :  Ini Peluang Pensiunan Guru PNS Mendapatkan Gaji Dobel

Lebih lanjut SBY juga mengingatkan
bahwa BIN dan kepolisian merupakan alat negara, bukan alat kekuasaan untuk membungkam
pengkritik pemerintah. “BIN, intelejen tidak boleh menakut-nakuti rakyat,
polisi itu mengayomi rakyat dan memberantas kejahatan,” kata SBY.

Pemerintah, kata SBY harus
membangun hubungan yang baik dengan rakyat. Hal itu menurut SBY sangat fundamental.

“Konstitusi kita oleh pendiri
republik diniatkan dulu tidak boleh menjadi negara kekuasaan, tapi juga tidak
boleh rakyat itu di dalam menggunakan kebebasannya absolut,” kata SBY.

“Ayo bareng-bareng, jangan
kelewat batas. Kalau ini yang terjadi di masa depan akan baik,” tandas SBY.

JAKARTA – Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY
meminta pemerintah agar tidak alergi dengan kritik. Menurut SBY, rakyat
memiliki hak untuk menyampaikan kritik, tidak boleh dibungkam dengan cara
diancam.

SBY yang biasanya menyampaikan
kritik dan pandangannya dengan sangat santun. Namun kali ini SBY blak-blakan
mengkritik pemerintahan Jokowi yang dianggapnya alergi kritik dan kerap
mengeluarkan pernyataan bernada ancaman.

“Memang pemerintah punya
kekuasaan, Pak Jokowi punya kekuasaan, tetapi kekuasaan ini kan bukan untuk
menakut-nakuti rakyat, untuk mengancam siapa pun,” tegas SBY dalam video yang
diunggah di kanal YouTube fahriz vlog, Selasa (26/5/2020).

Menurut SBY, berbahaya jika
rakyat dilarang menyampaikan kritik dan pandangannya kepada pemerintah. “Rakyat
gak boleh bicara, mulutnya diplester, itu malah berbahaya,” tegasnya.

Baca Juga :  Bamsoet Dorong Pemerintah Siapkan Rp 1.600 T untuk Tangani Covid-19

“Poin saya, pemerintah ini
janganlah alergi, cepat marah, kemudian tidak boleh ada warga negara yang
melakukan kritik atau berbicara yang tidak menyenangkan kepada pemerintah atau kepada
pemimpin kita,” tambahnya.

SBY juga berpesan kepada Menko
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar mengurangi pernyataan
yang bernada ancaman. “Sekaligus dalam hal ini kepada Pak Luhut Panjaitan,
sahabat saya juga, mungkin harus mengurangi pemerintah ini mengeluarkan
statement yang nadanya ancaman ya, tidak baiklah,” pesan SBY.

“Ya memang pemerintah punya
kekuasaan, Pak Jokowi punya kekuasaan, tetapi kekuasaan ini kan bukan untuk
menakut-nakuti rakyat, untuk mengancam siapa pun,” tandas SBY.

Menurut SBY, pemerintah
memerlukan kritik dari rakyat sebagai bahan pembelajaran dan introspeksi. “Pemimpin
itu kalau mendengar rakyatnya tidak suka, kadang-kadang perlu itu (kritik dari
rakyat) untuk introspeksi gitu ya,” tandas SBY.

Baca Juga :  Ini Peluang Pensiunan Guru PNS Mendapatkan Gaji Dobel

Lebih lanjut SBY juga mengingatkan
bahwa BIN dan kepolisian merupakan alat negara, bukan alat kekuasaan untuk membungkam
pengkritik pemerintah. “BIN, intelejen tidak boleh menakut-nakuti rakyat,
polisi itu mengayomi rakyat dan memberantas kejahatan,” kata SBY.

Pemerintah, kata SBY harus
membangun hubungan yang baik dengan rakyat. Hal itu menurut SBY sangat fundamental.

“Konstitusi kita oleh pendiri
republik diniatkan dulu tidak boleh menjadi negara kekuasaan, tapi juga tidak
boleh rakyat itu di dalam menggunakan kebebasannya absolut,” kata SBY.

“Ayo bareng-bareng, jangan
kelewat batas. Kalau ini yang terjadi di masa depan akan baik,” tandas SBY.

Terpopuler

Artikel Terbaru