30.9 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Bukan Lagi Social Distancing, WHO Kini Minta Penerapan Physical Distan

KORBAN corona terus bertambah membuat World Health Organization
(WHO) memperbarui cara pencegahan penyebaran virus corona COVID-19. Lembaga
kesehatan dunia itu mengubah cara komunikasi antara manusia dari social
distancing menjadi physical distancing.

“Dalam pencegahan di
masyarakat, penerapan social distancing saat ini yang terbaru dari WHO adalah
physical distancing,” kata Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan
virus corona COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta
Timur, Minggu (22/03)

Wiku meminta agar masyarakat
physical distancing yang diamanatkan WHO ini mulai diterapkan di masyarakat,
agar pandemi virus corona COVID-19 segera berakhir.

“Agar dipatuhi oleh seluruh
masyarakat sebagai upaya untuk mengidentifikasi agar cepat memutus mata rantai
di masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga :  Presiden Sebut Airlangga Sukses ‘Motori’ Kartu Prakerja

Untuk diketahui, social
distancing masih memungkinkan orang bertatap muka dengan jarak 1 hingga 2
meter, saat berkomunikasi. Sedangkan, dalam physical distancing orang benar-benar
tidak boleh bertatap muka.

Wiku juga mengatakan, rapid test
atau tes cepat ampuh dalam membantu pemerintah mendeteksi penyebaran virus
Corona alias Covid-19.

“Dengan demikian, akan makin
banyak masyarakat terinfeksi yang terdeteksi dengan baik. Masyarakat yang sehat
tentunya akan mengetahui,” ujarnya.

Wiku menjelaskan, rapid test bisa
mendeteksi virus tersebut dengan reagen spesifik dari virus korona. Tes ini
juga dijalankan optimal dengan peralatan medis yang dimiliki pemerintah.

“Maka dari itu, tata laksana
penggunaan rapid test akan dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada,”
ujar Direktur Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia
(UI) ini.

Baca Juga :  DPR Desak Pemerintah Gratiskan Biaya Tes dan Pengobatan COVID-19

Hasil tes cepat itu akan
dilanjutkan ke laboratorium medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Wiku menjamin, Indonesia mumpuni
dalam mendeteksi virus ini. “Perlu diketahui, laboratorium di Indonesia
yang memiliki PCR (reaksi berantai polimerase) jumlahnya cukup banyak. Jika
disediakan dengan reagen, pemeriksaannya bisa lebih cepat,” tutur Wiku

KORBAN corona terus bertambah membuat World Health Organization
(WHO) memperbarui cara pencegahan penyebaran virus corona COVID-19. Lembaga
kesehatan dunia itu mengubah cara komunikasi antara manusia dari social
distancing menjadi physical distancing.

“Dalam pencegahan di
masyarakat, penerapan social distancing saat ini yang terbaru dari WHO adalah
physical distancing,” kata Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan
virus corona COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta
Timur, Minggu (22/03)

Wiku meminta agar masyarakat
physical distancing yang diamanatkan WHO ini mulai diterapkan di masyarakat,
agar pandemi virus corona COVID-19 segera berakhir.

“Agar dipatuhi oleh seluruh
masyarakat sebagai upaya untuk mengidentifikasi agar cepat memutus mata rantai
di masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga :  Presiden Sebut Airlangga Sukses ‘Motori’ Kartu Prakerja

Untuk diketahui, social
distancing masih memungkinkan orang bertatap muka dengan jarak 1 hingga 2
meter, saat berkomunikasi. Sedangkan, dalam physical distancing orang benar-benar
tidak boleh bertatap muka.

Wiku juga mengatakan, rapid test
atau tes cepat ampuh dalam membantu pemerintah mendeteksi penyebaran virus
Corona alias Covid-19.

“Dengan demikian, akan makin
banyak masyarakat terinfeksi yang terdeteksi dengan baik. Masyarakat yang sehat
tentunya akan mengetahui,” ujarnya.

Wiku menjelaskan, rapid test bisa
mendeteksi virus tersebut dengan reagen spesifik dari virus korona. Tes ini
juga dijalankan optimal dengan peralatan medis yang dimiliki pemerintah.

“Maka dari itu, tata laksana
penggunaan rapid test akan dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada,”
ujar Direktur Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia
(UI) ini.

Baca Juga :  DPR Desak Pemerintah Gratiskan Biaya Tes dan Pengobatan COVID-19

Hasil tes cepat itu akan
dilanjutkan ke laboratorium medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Wiku menjamin, Indonesia mumpuni
dalam mendeteksi virus ini. “Perlu diketahui, laboratorium di Indonesia
yang memiliki PCR (reaksi berantai polimerase) jumlahnya cukup banyak. Jika
disediakan dengan reagen, pemeriksaannya bisa lebih cepat,” tutur Wiku

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru